Permasalahan dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila.

11 akademis dan seringnya siswa menghadapi tes untuk memperoleh nilai yang tinggi, 2 tuntutan orang tua agar anak berhasil dan penilaian masyarakat yang cenderung menilai negatif terhadap ketidakberhasilan yang menyebabkan sikap siswa jengkel, putus asa, kasar, dan emosional, 3 bagi siswa sekolah bukan tempat yang menggembirakan dan meyenangkan, tetapi sebagai tempat hukuman, 4 sekolah kurang sugguh-sungguh dalam menyelenggarakan pendidikan moral, dan membina rohani siswa, 5 ujian nasional, dan akreditasi sekolah menyebabkan pendidikan lebih menekankan aspek kognitif yaitu keberhasilan siswa dalam ujian. Hal tersebut berdampak pada sikap dan perilaku yang mengarah pada perbuatan agresif, egois, kontravesi, tamak, bukannya memberi dorongan agar pelajar memiliki hati yang dermawan, penuh kasih, suka kerjasama, peduli dan adil. Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan penyebab timbulnya permasalahan implementasi nilai Pancasila adalah sebagai berikut: a. Pengaruh pendidikan sikap dan moral di sekolah yang terlalu teoritis dan akademis. b. Tingkat kualitas pendidikan sebagian besar masyarakat Indonesia masih rendah, sebab secara teori tingkat pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku. c. Kualitas tingkat kehidupan masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih miskin, yang menyebabkan perilaku yang agresif, seperti mencuri, menipu, merampok dan tindak pidana lainnya. d. Kebrobrokan moral sebagian masyarakat Indonesia. e. Minimnya orang yang menjadi suri teladan dalam bersikap dan berperilku Human modeling kalau dalam ajaran Islam Ahlus sunnah waljamaah yaitu mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW.

3. Jenis-jenis Permasalahan yang Timbul dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila.

Jenis permasalahan yang timbul dalam implementasi nilai-nilai Pancasila banyak sekali baik ditinjau dari kualitas dan kuantitas permasalahan, baik hidup bermasyarakat maupun bernegara, hampir di semua bidang. Jenis permasalahan tersebut di antaranya sebagai berikut: a. Bidang hukum: tingginya tingkat korupsi, perompokan, pencurian, penipuan, narkoba dan tindak pidana lainnya. 12 b. Bidang politik: banyak penerapan politik oleh individu, maupun terorganisir dalam tubuh partai politik yang menyimpang dari kepentingan nasional national interest, tetapi lebih menekankan individu atau partai seperti: kecurangan dalam pemilu, politik uang, bahkan dukun politik, termasuk yang dilakukan Setia Novanto dengan PT Free Port sebagai Ketua DPR tidak pantas melakukan perilaku tersebut. c. Bidang ekonomi: masih terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan miskin, sistem ekonomi kita masih belum ekonomi kerakyatan, masih dikembangkan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pengaruh kapitalisme masih kuat. Di samping bidang tersebut di atas masih banyak bidang lain yang menjadi masalah implementasi nilai-nilai Pancasila, termasuk sikap dan perilaku serta sosial budaya Bangsa Indonesia yang menjadi permasalahan, jenis permasalahan tersebut di antaranya adalah: a rendahnya kepedulian terhadap sesama, b kehilangan jati diri, c kehilangan kehalusan budi, d terjadi degradasi budi pekerti yang luhur, e sikap dan perilaku bangsa Indonesia yang bringas, mudah emosi, dan agresif. 4. Cara-Cara Mengatasi Permasalahan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat. Cara mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu preventif pencegahan dan represif pengobatan. a. Preventif pencegahan 1 Pendidikan baik secara formal maupun tidak formal, terutama melalui PPKn di setiap jenjang sekolah, contoh pendidikan anti korupsi; 2 Melalui penyuluhan, dan pembinaan baik melalui kegiatan RT, RW, dan kegiatan PKK. Contohnya korban pengguna narkoba; 3 Pembangunan untuk meningkatkan ekonomi rakyat, sebab kendala yang paling dominan kejahatan dilakukan oleh orang yang ekonominya lemah seperti, pencurian, perampokan, penjambretan, begal, penipuan; 4 Kegiatan keagamaan, serti pengajian agama di media televisi dan kegiatan lainya; 5 Percontohan sikap dan perilaku pejabat dan tokoh masyarakat; 6 Pembentukan karakter bangsa Indonesia sesuai Pancasila.