Permasalahan Implementasi Nilai-nilai Nasionalisme dan Patriotisme

21 e. K urangnya kesadaran masyarakat “hanya” untuk memasang bendera di depan rumah, kantor atau pertokoan. Dan bagi yang tidak mengibarkannya mereka punya berbagai macam alasan entah benderanya sudah sobek atau tidak punya tiang bendera, malas, cuaca buruk, dan lain-lain. Sedangkan disisi lain globalisasi juga membawa pengaruh negatif terhadap nilai-nilai nasionalisme, antara lain: a. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri seperti: Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut, dll. membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia; b. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat; c. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa; d. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

2. Cara-cara Mengatasi

Permasalahan Implementasi Nilai-nilai Nasionalisme dan Patriotisme Mengatasi permasalahan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari keluarga sampai dengan masyarakat. Hal ini harus segera dicari solusinya mengingat nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sangat penting untuk membangun bangsa ini agar menjadi bangsa yang besar dan bermartabat. Cara-cara yang bisa ditempuh melalui keluarga, pendidikan, dan pemerintahan. Peran Keluaga di antaranya adalah: a memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia, b memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa, c memberikan pengawasan yang menyeluruh 22 kepada anak terhadap lingkungan sekitar, d selalu menggunakan produk dalam negeri. Peran pendidikan di antaranya adalah: a memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela negara, b menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap hari senindan upacara hari besar nasional, c memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional, dan d melatih untuk aktif berorganisasi. Peran Pemerintah diantaranya adalah: a menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan, b mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari Jumat, hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa, c lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar lebih baik lagi, d membangkitkan kembali nasionalisme. Nasionalisme yang harus dibangkitkan kembali adalah nasionalisme yang diarahkan untuk mengatasi berbagai permasalahan, bagaimana bisa bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tindak korupsi, toleran, dan lain-lain.

D. Aktivitas Pembelajaran

Model pembelajaran problem based learning ini bertujuan merangsang peserta untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Mengorientasi peserta pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta menyampaikan berbagai pertanyaan atau menanya terhadap masalah kajian. 3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta melakukan percobaan mencoba untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.