daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38.
4.2.2.7 Uji Hipotesis 3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Aktivitas Siswa
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan sebagai
berikut. H
:
2 1
, rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.
H
1
:
2 1
, rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Dari uji homogenitas diperoleh bahwa kedua sampel homogen tetapi simpangan baku populasi tidak diketahui, sehingga menggunakan rumus uji t. Jika
t
hitung
t
1 – α
, H diterima. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui nilai dari
dilakukan dengan alat bantu program SPSS16.0. Tabel 4.10 Output Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Aktivitas Siswa
T-Test for Equality of Means
t df
Sig. 2-tailed aktivitas Equal variances assumed
2,958 49
0,005 Equal variances not assumed
2,941 44,560 0,005
data diambil dari output uji banding independent t test data aktivitas siswa SPSS 16.0
Karena varians homogen, maka dilihat pada kolom Equal variances
assumed. Dari output di atas, diperoleh = 2,958 sedangkan tabel t
dengan α = 5 dan dk = 49 diperoleh t
tabel
= 1,678. Karena t
hitung
t
tabel
, H ditolak yang
berarti rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata
aktivitas siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis tahap awal diperoleh data yang menunjukkan bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal
dan mempunyai varians yang homogen. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu memiliki pengetahuan yang sama. Kemudian
dipilih secara acak kelas VII-A sebagai kelas ekperimen yang diberi pembelajaran matematika yang mengacu pada Missouri Mathematics Project MMP dan kelas
VII-B sebagai kelas kontrol yang diberi pembelajaran model ekspositori. Pada kelas eksperimen, diberlakukan pembelajaran matematika yang
mengacu pada Missouri Mathematics Project MMP. Model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP menuntut guru untuk mereview materi
yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya guna mempertajam pemahaman, serta memberikan latihan terkontrol, seatwork dan PR guna melatih siswa agar
terbiasa dalam memecahkan permasalahan matematika. Pada awal penelitian, siswa kelas eksperimen merasa kebingungan dengan adanya suatu model
pembelajaran yang tidak biasa mereka dapatkan. Hal tersebut terlihat dari respon siswa pada saat pembelajaran pertemuan pertama. Adanya perubahan cara
mengajar guru dirasakan siswa sebagai hal yang baru dan memerlukan penyesuaian terhadap model pembelajaran baru tersebut. Namun, dengan
bimbingan guru, siswa mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri