Bagian Akhir Skripsi Sistematika Penulisan Skripsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Pribadi 2010: 6 mendefinisikan belajar sebagai kegiatan mental, yaitu proses penyesuaian susunan pengetahuan yang telah ada pada otak peserta didik, yang digoncangkan oleh masuknya informasi baru. Kegiatan mental itu terjadi karena dipicu oleh kegiatan fisik peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar yang memuat berbagai informasi. Menurut Dimyati 2006:30, belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Siswa belajar didorong oleh keingintahuan dan kebutuhannya dikemudian hari. Siswa belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, apektif, dan psikomotor terhadap lingkungannya. Menurut Winkel dalam Purwanto 2004:39, belajar adalah aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam integral dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses aktif dan konstruktif di mana siswa mencoba untuk menyelesaikan masalah yang muncul yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran merupakan suatu akitivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan 14 sehingga tujuan kurikulum tercapai. Gagne dan Brings, sebagaimana dikutip oleh Pribadi 2010, mengartikan instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Gagnon Collay 2000: xvii menyebutkan ”learning is a process of changing what you know by constructing patterns of action to solve problems of meaning. ” Dengan demikian, kegiatan pembelajaran merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran tersebut, yang melibatkan semua komponen pengajaran. Menurut Pribadi 2010:12, kegiatan pembelajaran akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan akan dicapai, dan sejauh mana ia dapat membentuk manusia tumbuh, beradaptasi dan berubah. Salah satu teori belajar yang mendukung model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah teori konstruktivisme. Dalam teori konstruktivisme, Dalam teori konstruktivisme, siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya Trianto, 2007:13. Pembelajaran yang terjadi menurut pandangan konstruktivisme menekankan pada kualitas dari keaktifan siswa dalam menginterpretasikan dan membangun pengetahuannya. Setiap manusia menyusun pengalamannya dengan jalan menciptakan struktur mental dan menerapkannya dalam pembelajaran. Menurut Pribadi 2010:161, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembelajaran konstruktivis, yaitu 1 belajar aktif,

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

101 585 415

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Penemuan Terbimbing Dengan LKS Penemuan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Sub Pokok Materi Segiempat Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP N 13 Kota Semarang.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP N 1 TAWANGMANGU.

0 0 45