Uji Normalitas Analisis Data Akhir
                                                                                yang  terjadi  di  bawah  distribusi  teoretisnya  dan  membandingkannya  dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi Siegel, 1994:59.
Siegel  1994:63  mengemukakan  bahwa  uji  Kolmogorov-Smirnov memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut.
1 tidak memerlukan data yang terkelompokkan;
2 dapat digunakan untuk sampel berukuran kecil;
3 lebih fleksibel jika dibandingkan dengan uji yang lain.
Hipotesis yang diujikan adalah: : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal;
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut.
1 Menetapkan
,  yaitu  distribusi  kumulatif  teoretis  yang  diharapkan  di bawah
; 2
Mengatur  skor-skor  yang  diobservasi  ke  dalam  suatu  distribusi  kumulatif dengan  memasangkan  setiap  interval
dengan  interval yang
sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi
dari  suatu  sampel  random  dengan  N  observasi.  Dengan adalah sembarang
skor yang mungkin. , dimana k = banyaknya observasi yang sama
atau kurang dari X. 3
Untuk  tiap-tiap  jenjang,  dihitung .  Di  bawah
,  diharapkan bahwa  untuk  setiap  harga
harus  jelas  mendekati .  Artinya,
dibawah diharapkan selisih antara
dan kecil dan berada pada
batas-batas kesalahan random;
4 Menghitung D deviasi dengan rumus
; 5
Melihat  tabel  E  untuk  menemukan  kemungkinan  dua  sisi  yang  dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah
. Jika
,  dimana adalah  peserta  tes,  maka
ditolak  Siegel, 1994: 59-63.
Dalam  penelitian  ini,  pengujian  normalitas  data  menggunakan  uji Klomogorov-Smirnov  dengan  alat  bantu  SPSS  16.0.  Kriteria  pengujian  hipotesis
adalah H diterima apabila signifikansi   0,05,  artinya data berasal  dari populasi
normal Sukestiyarno, 2010:39.
                