dasar,  satu  trip  penangkapan  membutuhkan  waktu  empat  hari  sehingga  jumlah unit  alat  tangkap  ini  sebanyak  11  unit,  sedangkan  cantrang  melakukan
penangkapan  secara  one  day  fishing,  sehingga  jumlah  unit  alat  tangkapnya sebanyak    3  unit.    Berdasarkan  wawancara  dengan  nelayan,  upaya
penangkapan  efektif  bagan  tancap  selama  3  bulan  atau  90  hari,  dengan demikian jumlah alat tangkap ini sebanyak 11 unit.  Bagan perahu,  dan payang
melakukan  penangkapan  secara  one  day  fishing,  sehingga  jumlah  unit  alat tangkap  bagan  perahu  sebanyak  6  unit,  dan  payang  sebanyak  2  unit.    Adapun
pancing melakukan penangkapan satu kali trip membutuhkan waktu 3 hari untuk daerah penangkapan yang jauh Lampung, sehingga dalam 300 hari berarti ada
100  trip,  sehingga  jumlah  unit  penangkapannya  sebanyak  5  unit.    Sero  dan rampus  memperoleh  nilai  nol,  yang  berarti  tidak  direkomendasikan  untuk
dioperasikan Tabel 33.
5.6.2  Simulasi usaha penangkapan ikan
Simulasi  penangkapan  sumber  daya  ikan  dilakukan  untuk  mengetahui sejauh  mana  efek  kegiatan  penangkapan  ikan  akan  memberikan  manfaat
terhadap nelayan dan pemerintah. Simulasi didasarkan pada data  kondisi tahun lalu 2008, yaitu kondisi yang dipertimbangkan untuk memberikan jawaban atas
kejadian pada tahun sekarang. Jumlah  optimal  tahun  lalu  2008,  yaitu  kondisi  optimal  secara  ekonomi
dan  biologi  yang  dihasilkan  berdasarkan  perhitungan  optimasi  LP.    Upaya penangkapan bagan tancap telah melebihi batas ketentuan maksimum. Gill net,
sero  dan  rampus  upaya  penangkapan  optimumnya  sama  dengan  upaya penangkapan  riil,  hal  ini  didasarkan  bahwa  gill  net  merupakan  alat  tangkap
standar  bagi  belanak,  sedangkan  perikanan  belanak  tidak  menguntungkan. Adapun  sero  dan  rampus  berdasarkan  standarisasi  alat  tangkap  bukan
merupakan alat tangkap standar   bagi jenis ikan tertentu,  dikarenakan datanya tidak kontinu tiap tahun ditemukan.
Kondisi  sekarang,  yaitu  suatu  kondisi  yang  terjadi  saat  data  terakhir diambil
untuk penelitian
2009. Hasil
optimasi tahun
sebelumnya direkomendasikan untuk menambah upaya penangkapan kecuali bagan tancap,
pada saat sekarang beberapa alat tangkap menambah upaya penangkapan yaitu dogol,  pancing ulur, dan gill net, serta ada penambahan alat tangkap baru yaitu
bagan  perahu  bagan  congkel.  Penambahan  alat  tangkap  bagan  perahu berpengaruh besar terhadap penambahan pendapatan nelayan.
Tabel  33  Alokasi  Unit  Penangkapan  Ikan  menurut  Luas  Wilayah  Teluk  Banten dan LGP
No  Jenis Alat tangkap Jumlah alat tangkap  unit
Tahun 2009 Luas wilayah
LGP 1  Gill net
146
8
3 2  Dogol
32
37
11 3  Bagan tancap
52
687
11 4  Bagan perahu
24
1683
6 5  Payang
120
60
2 6  Pancing ulur
34
838
5 7  Sero
45
6
8  Rampus 90
2
Jumlah optimal tahun sekarang, yaitu kondisi optimal secara ekonomi dan biologi  tahun  sekarang  2009.    Pada  tahun  ini  ternyata  penambahan  upaya
penangkapan  alat  tangkap  gill  net,  dan  dogol  melebihi  upaya  penangkapan optimal  yang  seharusnya,  sedangkan  bagan  tancap,  payang,  dan  pancing  ulur
upaya  penangkapannya  masih  di  bawah  kondisi  optimal.  Upaya  penangkapan optimal  bagan  perahu  diasumsikan  sama  dengan  kondisi  riil,  mengingat  alat
tangkap  ini  baru  efektif  beroperasi  tahun  2009.  Sedangkan  sero  dan  rampus upaya penangkapan riil melebihi upaya penangkapan optimal.
Jumlah  optimal  prediksi  tahun  depan  2010,  yaitu  prediksi  terhadap perkembangan  jumlah  upaya  penangkapan  satu  tahun  ke  depan  berdasarkan
perkembangan sekarang, masing-masing jenis alat tangkap adalah gill net 1.000 tripth, dogol  835 tripth, bagan tancap 1.000 tripth, bagan perahu 1.885, payang
682 tripth, dan pancing 495 tripth. Keuntungan yang diperoleh sebesar  14,4425 milyar rupiah per tahun.
Berdasarkan  hasil  simulasi  diperoleh  gambaran  keragaan  perikanan tangkap  di  Teluk  Banten,  yaitu  ada  enam  jenis  alat  tangkap  yang
direkomendasikan  untuk  dioperasikan,  ditujukan  untuk  menangkap  9  jenis  ikan unggulan,  mengingat  karakteristik  perikanan  di  Indonesia  adalah  multi  spesies.
Namun  dalam  pelaksanaannya  nanti  perlu  diatur  target  spesies  yang  sesuai dengan  jenis  alat  tangkapnya,  sehingga  dapat  dioptimalkan  keuntungannya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka ada dua skenario yang diusulkan, yaitu: 1  Skenario  pertama  adalah:  gill  net  146  unit  dengan  15.971  tripth,  dogol  32
unit dengan 22.074 tripth , bagan tancap 24 unit dengan 7.622 tripth, bagan perahu  52  unit  dengan  14.909  tripth,  payang  120  unit  dengan  8.465  tripth,
pancing ulur 34 unit dengan 10.058 tripth, sero 45 unit dengan 7.234 tripth,
dan  rampus  90  unit  dengan  17.686  tripth.  Total  upaya  penangkapan sebanyak  104.019  trip,  dengan  jumlah  alat  tangkap  sebanyak  543  unit.
Keuntungan yang diperoleh sebesar 14,772 milyar rupiah per tahun.  Jumlah RTP  nelayan  sebanyak  662  orang,  sehingga  pendapatan  yang  diterima tiap
nelayan  per  bulan  sebesar  Rp1.859.517,-.  Total  produksi  hasil  tangkapan sebesar 964, 50 ton.
2  Skenario kedua adalah menguji kondisi optimal tahun depan  dengan usulan kebijakan  sero  tidak  direkomendasikan  namun  dengan  bebarapa  catatan,
serta  mengusulkan  upaya  penangkapan  gill  net  1.000  tripth,  dogol    835 tripth,  bagan  tancap  1.000  tripth,  bagan  perahu  1.885  tripth,  payang  682
tripth,  pancing  495  tripth,  dan  sero  serta  rampus  0  tripth.  Total  upaya penangkapan sebanyak 5.897 trip, dengan jumlah alat tangkap sebanyak 38
unit.  Keuntungan  yang  diperoleh  sebesar  14,667  milyar  rupiah  per  tahun. Jumlah  RTP  nelayan  sebanyak  527  orang,  sehingga  pendapatan  yang
diterima  tiap  nelayan  per  bulan  sebesar  Rp2.319.260,-.  Total  produksi  hasil tangkapan sebesar 983,99 ton.
Tabel 34  Simulasi Optimasi Manajemen Sumber Daya Ikan di Teluk Banten N
o Alat tangkap
Jml opt. th
2008 Jml opt.
kondisi sekarang
2009 Skenario 1
Skenario 2
1  Gill net 2.305
15.971 15.971
1.000 2  Dogol
1.944 22.074
22.074 835
3  Bagan tancap 2.175
7.622 7.622
1.000 4  Bagan perahu
14.909 14.909
1.885 5  Payang
2.800 8.465
8.465 682
6  Pancing ulur 2.292
10.058 10.058
495 7  Sero
1.859 7.234
7.234 8  Rampus
607 17.686
17.686 Keuntungan
milyar Rp 14,772
14,667
Berdasarkan  dua  skenario  yang  diusulkan,  kemudian  dilakukan  simulasi untuk  menduga  produksi  hasil  tangkapan  tiap  jenis  ikan  9  spesies  sampai  20
tahun ke depan.  Tahun pertama sampai dengan kelima  merupakan data tahun 2005-2009.  Tahun keenam adalah skenario pertama untuk estimasi tahun 2010,
tahun ketujuh untuk estimasi tahun 2011 dan seterusnya. Hasil simulasi dikaitkan dengan produksi pada tingkat MSY sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan.
Simulasi  skenario  pertama  dapat  dilihat  pada  Gambar  26.    Pada  Gambar  26