Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method

secara hati-hati pada suatu kelompok subjek yang berkaitan. Disamping itu untuk mengurangi potesial kesalahan hipotesis ini, maka baik situasi hipotesis dan metode pembayaran yang diapakai haruslah bisa dipercaya dan realistik. 2. Kesalahan stategi strategic bias. Kesalahan stategi ini bisa terjadi ketika responden merasa bahwa dia bisa mempengaruhi hasil akhir dari nilai ekonomi perubahan lingkungan, sehingga dia tidak menawarkan nilai yang sebenarnya. Dalam hal ini responden dapat memberikan nilai yang terlalu rendah undervalued dan nilai yang terlalu tinggi overvalued tergantung dari kepentingan dan keinginan responden. Untuk mengurangi kesalahan ini, maka responden harus betul-betul dibuat sedemikian rupa agar mau menyatakan nilai lingkungan dengan jujur. 3. Kesalahan titik awal starting point bias. Kesalahan ini tejadi pada penggunaan pendekatan tawar menawar biiding processs. 4. Kesalahan alat pembayaran payment vechicle bias. Kesalahan ini muncul dimana responden tidak memberikan nilai karena mereka tidak setuju dengan cara atau metode yang diapakai untuk memperoleh nilai yang ditawarkan. 5. Scale or scope effects. Kesalahan ini timbul jika responden tidak dapat membedakan perbedaan skala atau kualitas barang.

2.11.2. Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method

Metode biaya perjalanan TCM adalah suatu alat yang penting untuk pendekatan fungsi produksi rumah tangga yang konvensional conventional household-production function dan menggunakan biaya perjalanan ke suatu tempat rekreasi untuk menduga manfaat yang diperoleh dari tempat tersebut Garrod dan Willis, 1999. Menurut Hab dan McConnell 2002 TCM adalah suat model permintaan dari pelayanan dari suatu tempat rekreasi. Logika dibalik pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Harold Hotelling tahun 1947 dan metodologinya kemudian dikembangkan akhir tahun 1950 dan 1960 antara lain oleh: Trice dan Wood 1958; Clawson 1959; Clawson dan Knetsch 1996. Dalam taraf awal TCM menggunakan pendekatan zonasi Zona Travel Cost Methods- ZTCM, dimana daerah di sekitar lokasi wisata dibagi menjadi zona-zona konsentrik. Belakangan perhatian dialihkan dari zona ke individual Individual Travel Cost Methods-ITCM dalam menurunkan nilai surplus konsumen Willis dan Garrod, 1996. Sebenarnya konsep dasar antara ITCM dan ZTCM hampir sama, yaitu hubungan antara biaya perjalanan dengan kunjungan semata-mata diperoleh dari observasi tiap individu. Model yang mendasari metode biaya perjalanan ini yaitu dengan asumsi bahwa orang akan melakukan perjalanan berulang-ulang ke tempat rekreasi tersebut sampai pada titik dimana marjinal utilitas dari perjalanan terakhir bernilai sama dengan nilai marjinal biaya baik dalam biaya uang dan biaya waktu yang dikeluarkan untuk mencapai lokasi tersebut. Secara umum, jumlah biaya perjalanan ini adalah biaya pulang pergi ditambah dengan nilai uang yang dihabiskan untuk perjalanan dari rekreasi tersebut. Kemudian fungsi permintaan terhadap daerah rekreasi rersebut dapat diestimasi dengan menggunakan biaya perjalanan itu sebagai representasi dari nilai atau harga dari lokasi kunjungan Turner et. al, 1994. Kuesioner digunakan untuk menanyai pengunjung, dari mana mereka berasal, kemudian dapat diketahui biaya perjalanan yang dikeluarkan dan dihubungan dengan jumlah kunjungan pertahun. TCM ini memiliki keunggulan yaitu hanya menggunakan data cross section untuk menginferensi permintaan rekreasi. Metode ini memilki keunggulan, diantaranya: 1 berdasarkan interpretasi data hipotesis empiris yang lebih sederhana; 2 metode ini berdasarkan perilaku konsumen aktual yang lebih akurat dibandingkan dengan metode kesediaan membayar yang ditentukan oleh responden willingness to pay; 3 survey di tempat wisata on-site-survei yang dilakukan memberikan kesempatan untuk memperbesar populasi sampel dan hasil interpretasi yang lebih mudah untuk dijelaskan. Kekurangan dari metode TCM adalah hanya dapat mengukur nilai pengguna user value dan tidak dapat mengukur existence values. Hal ini dapat menimbulkan bias. Randall 1994 keterbatasan yang dimiliki metode ini adalah: 1 metode ini masih merupakan metode penilaian kuantifikasi yang tidak langsung menilai kualitas lingkungan disertai keterbatasan asumsi yang digunakan dan membutuhkan penentuan yang dilakukan oleh peneliti dalam perhitungan surplus konsumen; 2 metode ini mempunyai asumsi responden pengunjung melakukan perjalanan untuk satu tujuan saja, sehingga apabila responden mempunyai berbagai tujuan dalam suatu perjalanan, maka hal ini tidak dapat dikuantifikasi manfaatnya; 3 perlu memasukkan biaya imbangan waktu responden sebagai akibat melakukan kegiatan rekreasi, namun pada kenyataanya ada juga responden yang merasa tidak ada penghasilan yang hilang apabila melakukan suatu kegiatan rekreasi income forgone; 4 dalam memasukkan tempat rekreasi alternatifsubtitusi tunggal, padahal ada juga responden yang mempunyai lebih dari satu keinginan untuk rekreasi lebih dari satu tempat.

2.11.3. Metode Harga Hedonik The Hedonic Pricing Method