Pendugaan Surplus Konsumen Wisata

9. Alokasi untuk Rekreasi Al Alokasi untuk rekreasi berpengaruh nyata pada taraf uji 5 dan bertanda positif. Hal ini berarti seseorang yang mempunyai alokasi untuk rekreasi, maka akan meningkatkan rata-rata jumlah kunjungan individu ke lokasi wisata. 10. Kesediaan MembayarWillingness to Pay W Kesediaan MembayarWillingness to Pay WTP berpengaruh nyata pada taraf uji 10 dan bertanda negatif. Hal ini berarti semakin besarnya kesediaan membayar seseorang akan menurunkan jumlah rata-rata kunjungan individu ke lokasi wisata.

6.3.6. Pendugaan Surplus Konsumen Wisata

Untuk menduga surplus konsumen wisata, ada 2 metode, yaitu secara tidak langsung yang dilihat dari biaya perjalanan yang dikeluarkan menuju tempat wisata, dan metode langsung yang diukur dari kesediaan membayar pengunjung willingness to pay. 1. Metode Biaya Perjalanan Metode biaya perjalanan merupakan dasar untuk menduga surplus konsumen. Konsumen dalam hal ini diasumsikan memberikan respon terhadap kenaikan biaya jika mengnjungi suatu tempat rekreasi. Surplus konsumen tersebut merupakan suatu pendekatan untuk menghitung manfaat dari suatu tempat rekreasi Pangemanan, 1993. Menurut Helerstein, et.al 1991, pendugaan surplus konsumen dalam regresi Poisson relatif sederhana, yaitu negative invers dari koefisien biaya perjalanan. Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh surplus konsumen dari total responden sebesar Rp. 4.545.455 per kunjungan, sedangkan surplus konsumen rata-rata setiap individu sebesar Rp. 22.727 per kunjungan. 2. Metode Kesediaan Membayar Willingness to Pay Metode kesediaan membayar merupakan metode tidak langsung untuk menduga surplus konsumen wisata. Pendugaan dengan metode ini adalah dengan cara membandingkan tingkat kesediaan membayar individu rata-rata X dibandingkan dengan harga tiket masuk Y. Perhitungannya adalah sebagai berikut: EWTPX = ∑ W i n dimana: EWTP = dugaan rataan WTP Wi = Nilai WTP ke-i n = Jumlah responden sehingga: X = Rp. 2.443.600,00 200 = Rp. 12.218, 00 Harga tiket masuk KRC saat ini adalah Rp. 6.000 Y, sehingga surplus konsumen wisata:Z = X – Y = Rp. . 12.218 - Rp. 6.000 = Rp. 6.218 per individu per kunjungan Gambar 28 . Kurva Dugaan WTP Responden KRC 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 2 4 6 8 10 w tp rata-rata frekuensi kunjungan wtp Berdasarkan perhitungan di atas, konsumen wisata pengunjung masih mampu membayar hingga harga tiket Rp.12.218 untuk kesediaan membayar dan secara riil pengunjung dapat membayar hingga harga tiket Rp. 22.727.

6.4. Analisis Pengelolaan Kawasan dan Rekomendasi Kebijakan