Sejarah KRC mengingatkan tentang introduksi tanaman kina ke Indonesia. Sebelum menyebar ke berbagai daerah, kina Cincdhona calisaya
pertama kali diaklimatisasi di Cibodas. Aklimatisasi kina terjadi pada 1852 setelah didatangkan dari Bolivia, Amerika Selatan. Inilah cikal bakal tumbuhnya
kebun kina di negara ini. Dalam usianya yang ke–156 1852-2008, Kebun Raya Cibodas mampu menempatkan posisinya sebagai kawasan konservasi yang
sangat ideal bagi pertumbuhan tanaman dataran tinggi basah, temperate maupun tanaman sub tropik. UNESCO dengan MAB pada tahun 1977
menetapkan Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP sebagai satu dari enam cagar biosfer yang ada di Indonesia
Cibodas, Tanjung Putting, Lore Lindu, Siberut, Gunung Leuser dan P. Komodo. Disamping itu Kebun Raya Cibodas juga dinobatkan sebagai salah satu Tourist
Destination Area dan sebagai The Second Tourist Wonder of West Java dari The
Seven Tourist Wonder of West Java . Kini setiap tahunnya Kebun Raya Cibodas
dikunjungi wisatawan domestik yang datang dari Jakarta, Bandung, Bogor dan sekitarnya maupun wisatawan manca negara.
5.2. Letak dan Luas
Secara administratif KRC terletak di derah Cimacan, Kecamatan Pacet, Kabuapaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Batas-batasnya dalah sebagai berikut:
sebelah utara dibatasi oleh Sungai Ciwalen; sebelah selatan dibatasi oleh Sungai Cibodas;
sebelah barat dibatasi oleh Hutan Cagar Alam Cibodas; sebelah timur dibatasi oleh Sungai Cibodas.
Pintu gerbang KRC terletak di kaki Gunung Gede Pangrango sekitar 40 km sebelah tenggara Bogor, 25 km sebelah tenggara Cianjur dan terletak hanya
4 km dari Cimacan yang berda di tepi jalan raya utama yang menghubungkan
Jakarta-Bogor dan Bandung lewat jalur Puncak. Lokasi KRC dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan umum jurusan Cipanas-Rarahan-Cibodas.
KRC ketinggian antara 1.300 – 1.425 meter dari permukaan laut dpl. Memiliki suhu rata-rata 18
o
C dan curah hujan 2.380 mm yang meliputi kawasan seluas 125 ha dan terletak pada 06
46 LS dan 107 01 BT.
5.3. Tugas dan Fungsi Kebun Raya
Tugas-tugas pokok Kebun Raya pertama kali dirumuskan pada waktu pendiriannya.
Sesuai dengan
tujuannya sebagai
lembaga yang
menyelenggarakan penelitian tentang kekayaan alam hayati di Indonesia. Tugas Pokok dan Fungsi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas
diuraikan dengan jelas dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 103 tahun 2001, serta Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor 1017M2002 Bab 1 Pasal 2-3 adalah :
5.3.1 Tugas Pokok Kebun Raya
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI mempunyai tugas melakukan inventarisasi, eksplorasi, koleksi, penanaman, dan
pemeliharaan tumbuhan pegunungan khususnya kawasan barat Indonesia yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan potensi ekonomi untuk dikoleksi dalam
bentuk kebun botani, serta melakukan pendataan, pendokumentasian, pengembangan, pelayanan jasa dan informasi, pemasyarakatan ilmu
pengetahuan dibidang konservasi, introduksi dan reintroduksi tumbuhan.
5.3.2. Fungsi Kebun Raya
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas–LIPI meyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1 pelayanan, inventarisasi, eksplorasi, konservasi dan reintroduksi jenis tumbuhan dataran tinggi basah khususnya kawasan barat Indonesia yang
memiliki nilai ilmu pengetahuan dan potensi ekonomi, pengembangan dan pendokumentasian biodata jenis tumbuhan koleksi yang berkaitan
dengan konservasi ex-situ; 2 pemberian pelayanan jasa ilmiah, pemasyarakatan ilmu pengetahuan
dalam bidang konservasi tumbuhan dan introduksi tumbuhan; 3 pelaksanaan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga.
5.4. Vandalisme
Vandalisme kerap terjadi dalam kegiatan wisata dan biasanya dilakukan oleh pengunjung dan sangat berkaitan dengan pemahaman terhadap kawasan
dan tingkat pendidikan pengunjung. Umumnya kegiatan yang berkaitan dengan vandalisme yang umumnya terjadi adalah kerusakan terhadap flora. Kerusakan
bagian-bagain tanaman yang dipetik atau rusak oleh pengnjung dan anak-anak. Pengunjung yang melakukan kegiatan yang bersifat vandalisme sebenarnya
sudah diperingati. Banyak coretan di bebatuan dan kolam yang dikotori oleh pengunjung. Selain itu, banyak pengunjung terutama remaja yang kurang
mampu mengapresiasi alam. Mereka mengapresiasinya dengan berpacaran di dalam kompleks taman dan yang lebih buruk lagi mencoret-coret properti taman
termasuk monumen dan papan plang informasi. Masalah klasik yang berkaitan dengan vandalisme adalah mengenai
masalah sampah dan kebersihan. Pengunjung, walaupun sudah diberi fasilitas tempat sampah dimana-mana tetap saja membuang sampah sembarangan
sesuai dengan keinginannya. Perilaku-perilaku vandalisme pengunjung wisata menjadi tantangan besar pengelola berbagai kebun raya maupun taman di
seluruh Indonesia. Perlunya edukasi ke pengunjung dengan cara yang menarik dan edukatif sehingga mudah untuk dipahami.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Valuasi Kebun Raya Cibodas Berdasarkan Jasa Lingkungan
Jasa lingkungan merupakan fungsi jasa ekosistem, baik yang masih bersifat alami maupun buatan, yang memberikan manfaat langsung dan tidak
langsung dalam peningkatan kualitas lingkungan untuk kesejahteraan
masyarakat. Jasa lingkungan yang terdapat di Kebun Raya Cibodas: 6.1.1. Penghasil Gas Oksigen
Dari kajian penelitian, secara sederhana dapat disimpulkan semakin tinggi pohon yang tumbuh subur diatas tanah akan semakin memberi
manfaat yang lebih diantaranya adalah
4
: 1 menghasilkan oksigen 1,2 kgpohonhari; 2 membuat teduhsejuk, menyerap panas 8 kali lebih banyak; 3
menjaga kelembaban, menguapkan 34 air hujan ke atmosfir; 4 menyerap debu; 5 mengundang burung; 6 membuat keindahan.
Sementara itu fungsi pohon di bawah tanah diantaranya adalah: 1 menyerapkan air ke tanah; 2
mengikat butir-butir tanah; 3 mengikat air di pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan.
Sebatang pohon menyerupai sebuah pabrik kimia raksasa. Proses-proses kimia yang sangat rumit dijalankan dengan urutan-urutan yang tanpa cela. Ada
bukti bahwa organ-organ yang menjalankan proses-proses ini melakukan perhitungan bagaikan seperangkat komputer. Pepohonan harus ditanam kembali
dan dijaga kelestariannya. Pohon adalah makhluk hidup yang statis tetapi memberikan peran yang signifikan bagi makhluk yang dinamis.
4
http:bapedal-jatim.infoindex.php?option=com_frontpageItemid=1