2.8. Penawaran Rekreasi
Menurut  Nicholson  1990  penawaran  supply  adalah  kuantitas  dari barang  ekonomi  yang  ditawarkan  dengan  semua  harga  yang  mungkin  dapat
dicapai  pada  waktu  tertentu.  Penawaran  juga  dapat  diartikan  sebagai  jumlah barang-barang  ekonomi  yang  tersedia  dan  akan  dijual  ke  pasar.  Penawaran
rekreasi  dalam  kepariwisataan  meliputi  seluruh  daerah  tujuan  yang  ditawarkan kepada wistawan.
Penawaran rekreasi terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, seperti iklim, flora  dan  fauna,  hutan  belukar  dan  sebagainya  serta  hasil  ciptaan  manusia
berupa monumen, rumah ibadah dan sebagainya yang dapat mendorong orang untuk  mengunjunginya  Sinaga,  1995.  Namun  demikian  usur-unsur  penawaran
rekreasi seperti ketersediaan availability dan keterjangkauan accessibility turut mempengaruhi.
Yoeti  dalam  Nurdini  2004  memberikan  beberapa  ciri  khas  dari penawaran rekreasi, yaitu:
1. Merupakan  penawaran  jasa-jasa  service  supply,  karena  sifatnya  yang tidak  dapat  dipindah-pindahkan.  Jika  orang  memerlukan  jasa  itu,  maka
orang itu harus datang sendiri ke tempat di mana jasa itu dihasilkan. 2. Penawaran  sangat  kaku  rigid  supply,  karena  itu  eksploitasinya  sangat
sulit untuk disesuaikan dengan keperluan lain. 3. Penawaran  dalam  pariwisata  sangat  tergantung  kepada  persaingan  dari
penawaran barang-barang dan jasa-jasa lain. The law of substitution akan sangat mempengaruhi.
2.9. Obyek Wisata Sebagai Barang Publik
Barang  publik  public  goods  adalah  suatu  barang  atau  komoditas  yang memilki  ciri  non-rivalry  dalam  mengkonsumsinya  dan  non-excludable  dalam
memperoleh  manfaatnya  Callan  dan  Thomas  dalam  Supriyatna,  2003.  Orang tidak dapat disekat dari penggunaan manfaat yang diberikan oleh barang publik.
Tidak  ada  persaingan  dalam  mengkonsumsi  berarti  penggunaan  oleh  seorang konsumen tidak akan mengurangi konsumsi orang lain dalam menggunakannya.
Barang yang bersifat tidak ada persaingan juga mempunyai arti bahwa konsumsi dapat  ditingkatkan  dengan  biaya  marjinal  masyarakat  sama  dengan  nol  zero
marginal social cost . Dapat pula disimpulkan bahwa barang barang perorangan
digunakan  atau  dikonsumsi  secara  ekslusif,  sedangkan  secara  bersamaan  oleh banyak  pelaku  ekonomi.  Obyek  wisata  termasuk  barang  publik  karena  apabila
seseorang memandang keindahan suatu taman, maka konsumsi seseorang tidak akan mengurangi konsumsi orang lain mengenai pemandangan yang sama dan
setiap  orang  yang  menikmati  pemandangan  dapat  memperoleh  manfaat  yang sama tanpa mengurangi manfaat yang diperoleh oleh orang lain.
2.10.  Surplus Konsumen