Penawaran Rekreasi Surplus Konsumen dan Kesediaan Membayar

dapat berupa manfaat intangible tidak dapat diukur, dapat berupa kenyamanan, perasaan puas, keindahan dan lain-lain. Kebun Raya Cibodas sebagai barang publik bersifat non ekslusif, artinya jika barang tersebut dihasilkan maka akan sulit untuk menghambat orang lain agar tidak mengkonsumsinya. Sifat yang lain adalah non rivalry yang berarti bahwa konsumsi seseorang tidak berpengaruh terhadap konsumsi barang lain.

3.3. Permintaan Rekreasi

Permintaan merupakan hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta. Permintaan rekreasi merupakan hubungan antara harga karcis masuk sebagai variabel bebas independent dengan tingkat kunjungan sebagai variabel tak bebas dependent terhadap harga karcis. Gambar 6 menunjukkan kurva permintaan ke lokasi tertentu, dan daerah yang diarsir merupakan surplus konsumen pada harga karcis G cateris paribus. P a surplus konsumen G b O q V Gambar 6. Kurva Permintaan Rekreasi dan Surplus Konsumen

3.4. Penawaran Rekreasi

Penawaran rekreasi berkaitan dengan nilai ekologis kawasan yang bersangkutan, dalam hal ini Kebun Raya Cibodas. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat rekreasi, terdiri dari: Keterangan: G= tingkat tarif masuk a=kesediaan membayar V=jumlah kunjungan D=kurva permintaan 1 keindahan daya tarik; 2 intensitas dan sifat pengelolaanya; 3 alternatif pilihan rekreasi lain; 4 kapasitas akomodasi untuk keperluan potensial; 5 karakteristik iklim cuaca tempat rekreasi.

3.5. Surplus Konsumen dan Kesediaan Membayar

Surplus konsumen didefinisikan oleh Lipsey et al. 1993 adalah perbedaan antara nilai total yang diberikan konsumen terhadap seluruh unit barang dan jasa yang dkonsumsi untuk setiap komoditas dan jumlah yang harus dibayarkan untuk membeli sejumlah barang dan jasa tersebut. Hubungan antara harga dan permintaan individu atas barang lingkungan untuk wisata. Manfaat dalam mengkonsumsi barang wisata akan merefleksikan jumlah individu pemakai. Manfaat sosial secara keseluruhan kemudian diukur sebagai surplus konsumen. Pada Gambar 6 terlihat bahwa sumbu P adalah proksi harga dan sumbu V adalah proksi kuantitas, dalam hal ini jumlah kunjungan. Surplus konsumen didefiniskan sebagai jumlah keinginan membayar willingness to pay seorang terhadap komoditas di atas harga aktual yang sebenarnya dibayarkan. Daerah di bawah kurva permintaan merupakan surplus konsumen yang menggunakan tempat rekreasi. Dalam model Poisson, estimate yaitu distibusi probalitas tingkat kunjungan dari tingkat kunjungan. Dengan mengambil nilai harapan akan menghasilkan respon harapan trip pada setiap tingkat harga. Pendugaan surplus konsumen dalam regresi Poisson cukup sederhana, yaitu negative invers dari koefisien biaya perjalanan Hellerstein dan Mendelson, 2003. Regresi Poisson tidak mengadung komponen errors. Errors dalam Poisson bersifat parametrik yang telah langsung dimasukkan dalam model, tidak seperti regresi biasa yang komponen errornya bersifat aditif atau multipikatif.

3.6. Metode Biaya Perjalanan