138 Kelas III SD
tidak terpancing untuk mencontek, selalu mengucapkan salam setiap bertemu orang lain, dan disiplin. Setelah
itu, pendidik menutup pembelajar dengan mengucapkan parama santi,
Oṁ Śāntih, Śāntih, Śāntih.
3. Tokoh-Tokoh Utama dalam Cerita Mahābhārata
Proses Pembelajaran Tokoh-Tokoh Utama dalam Cerita Mahābhārata diawali dengan mengucapkan salam agama
Hindu, yakni Oṁ Svastiastu. Selanjutnya, mengucapkan
Gāyatri mantram atau melakukan puja Tri Sandhyā. Sebelum memulai pembelajaran, pendidik mengajak peserta didik
mengucapkan doa kepada Devi Sarasvatī dengan Sarasvatī
Puja. Pendidik mengamati dan memberikan penilaian sikap religius dan sosial. Indikator yang digunakan dalam melakukan
penilaian seperti menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi Ahīṁsā, berperilaku jujur Satya, sopan dalam bertingkah
laku, menghargai dan menghormati antarsesama Tat Tvam Asi. Pada pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami, menjelaskan tokoh dalam cerita Mahābhārata,
tokoh-tokoh baik, tokoh-tokoh tidak baik, serta karakter yang dapat diteladani dalam cerita
Mahābhārata. Adapun materinya sebagai berikut.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 139
Kitab suci Mahābhārata adalah sebuah karya sastra
kuno India. Kitab suci Mahābhārata ditulis oleh Mahārṣi Vyāsa
yang terdiri atas 18 bab atau parwa. Kitab suci Mahābhārata
menceritakan konlik keluarga, antara keluarga Pandu dan Dasaratha. Konlik antarsaudara lebih dikenal dengan konlik
keluarga Bharata. Putra Dasaratha yang berjumlah 100 orang disebut Korawa dan putra Pandu yang berjumlah 5
orang disebut Padawa. Konlik kedua bersaudara ini terjadi karena perebutan
kekuasaan Kerajaan Astinapura. Kerajaan Astinapura adalah kerajaan yang diwariskan oleh leluhur dari kedua bersaudara
ini. Dalam cerita Mahābhārata, setiap tokohnya terdapat
karakter-karakter yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan kita sebagai
makhluk yang lebih baik dari yang lain. Ada pun karakter baik dari tokoh-tokoh berikut yang dapat diteladani yakni, seperti
berikut.
1. Virata memiliki karakter penyayang terhadap orang-
orang yang tidak mampu, seperti pengemis, dan anak jalanan. Virata juga memiliki sifat yang tidak
membeda-bedakan antargolongan yang satu dan golongan yang lainnya.