Latar Belakang Kelas 03 SD Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Guru

2 Kelas III SD Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 19 dijelaskan bahwa “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan isik serta psikologis peserta didik”. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, perlu disusun Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Buku Guru adalah pedoman bagi guru yang memuat strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, dan sistem penilaian untuk setiap mata pelajaran dan atau tema pembelajaran. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti disusun untuk dijadikan acuan bagi pendidik untuk memahami Kurikulum 2013. Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana yang mendukung, serta kompetensi dan profesionalisme guru dalam mengajar. Pendidik yang profesional dituntut mampu menerapkan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Pendidik memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Peran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 3 pendidik dalam pembelajaran, yakni sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, teladan, pribadi, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pembawa cerita, peneliti, aktor, emansipator, inovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan penguat. Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti hendaknya berpegang teguh pada Kurikulum 2013 yang dijadikan acuan pendidik, dan menggunakan buku-buku penunjang sebagai referensi tambahan. Implementasi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di lapangan memiliki karakteristik khas serta mengakomodir budaya- budaya setempat. Budaya setempat dapat dijadikan bahan dan media belajar ke dalam proses pembelajaran. Buku Guru mengacu pada Kurikulum 2013, yang berisi standar isi, desain pembelajaran, model-model pembelajaran, media pelajaran, dan budaya belajar yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan kualitas beragama peserta didik.

B. Dasar Hukum

Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dapat digunakan sebagai acuan pendidik untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu mengacu pada peraturan dan perundang-undangan meliputi: 4 Kelas III SD 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang sudah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013; 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah DasarMadrasah Ibtidayah; 4. Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah; 5. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 6. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan; 8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama; 9. Surat Keputusan Dirjen Bimas Hindu Nomor DJ.V92SK2003, tanggal 30 September 2003 tentang Penunjukan Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pasraman, dan Sekolah Minggu