178 Kelas III SD
ritme dan keteraturan di dalam alam semesta. Gerakan- gerakan yang dilakukan Deva Śiva dalam menari merupakan
pancaran tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta ini.
3. Tari Rejang
Tari Rejang adalah tarian yang bertujuan untuk menghadirkan deva-devi dari alam sorga sebagai
saksi dalam persembahyang. Tari Rejang ditampilkan oleh perempuan yang belum akhil balik atau yang sudah
menapose. Gerakan Tari Rejang sangat sederhana, namun lincah. Tari Rejang dipentaskan untuk melengkapi suatu
upacara keagamaan di tempat-tempat suci Hindu. Penari- penari Rejang dalam menarikan Tari Rejang penuh rasa
pengabdian kepada Deva-Devi Hindu dan penuh penjiwaan.
4. Tari Baris
Tari Baris merupakan tarian perang tradisional. Tari Baris adalah tarian yang menunjukkan keberanian para ksatria-
ksatria Bali pada waktu itu. Tari Baris merupakan gambaran para pejuang yang bertempur untuk menjaga dan melindungi
kerajaannya dari ancaman dari luar.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 179
5. Tari Sanghyang
Tari Sanghyang adalah tari yang bersifat religius yang khusus berfungsi sebagai penolak wabah penyakit. Pada
saat ditarikan, Tari Sanghyang dapat membuat penarinya mengalami trance kesurupan karena kemasukan roh-roh
atau bidadari kahyangan serta yang lainnya. Tari Sanghyang adalah tarian yang diwarisi sebelum masuk agama Hindu
pra Hindu ke Bali. Tari Sanghyang juga berfungsi sebagai pembuka komunikasi spiritual antara warga dengan alam
gaib. Tari Sanghyang dalam pementasan harus memenuhi tiga unsur penting, seperti asap atau api, Gending Sanghyang
atau nyanyian, dan media yang digunakan sebagai alat komunikasi.
6. Tari Topeng Sidakarya
Tari Topeng Sidakarya adalah tari yang dipentaskan sebagai pelengkap dari sebuah upacara keagamaan. Tari
Topeng Sidakarya merupakan tarian yang diadopsi dari kisah seorang pandita yang diperlakukan tidak baik. Konon
pada pemerintahan Dalem Waturenggong di Gelgel, sang Raja mengadakan upacara besar di Pura Besakih. Banyak
Pandita diundang untuk menyelesaikan upacara tersebut. Adalah seorang pandita sakti dari Keling tidak diundang
dalam upacara tersebut. Pandita sakti tersebut ingin terlibat