Model Pembelajaran Discovery Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 27 1 Pendidik memfokuskan peserta didik untuk mengama- ti masalah yang menjadi objek materi pembelajaran. 2 Pendidik membimbing peserta didik untuk melakukan percobaan mencoba untuk memperoleh data dalam mengkaji masalah. 3 Peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang telah dibuat. 4 Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengevalu- asi hasil dari karyanya.

d. Model Pembelajaran Berbasis Permasalahan

Model pembelajaran berbasis permasalahan ber- tujuan untuk memfokuskan pada permasalahan yang diberikan oleh pendidik. Masalah-masalah yang diang- kat dapat bersumber dari diri ataupun lingkungan sekitar yang terkait dengan materi pelajaran. 1 Pendidik menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek yang telah diberikan. 2 Pendidik mendesain perencanaan proyek untuk menjawab pertanyaan yang ada. 3 Pendidik menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. 4 Pendidik melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. 28 Kelas III SD 5 Peserta didik mengkaji data dan fakta yang ada dengan sumber yang tersedia. 6 Pendidik mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek.

4. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar kelas III. Adapun jenis-jenis metode pembelajaran antara lain: a Metode Dharma Wacana atau Metode Ceramah adalah metode mengajar dengan ceramah secara oral, lisan, dan tulisan diperkuat dengan menggunakan media visual. Pendidik berperan sebagai sumber pengetahuan utama atau dominan. Belajar dengan strategi Dharma Wacana dapat memperoleh ilmu agama. Metode Dharma Wacana termasuk dalam ranah pengetahuan dalam dimensi Kompetensi Inti 3. b Metode Dharma Gītā adalah metode mengajar dengan pola menyanyi atau melantunkan sloka, palawakya, dan tembang. Pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan rasa seni yang dimiliki setiap peserta didik, terutama seni suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budi pekertinya dan dapat memahami ajaran Agama.