Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Hipotesis

4.2 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil dari data penelitian yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan menggunakan statistik olah data, maka pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.

4.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ada hubungannya dengan motivasi belajar. Untuk melihat adanya pengaruh penggunaan media terhadap motivasi dalam belajar siswa diberi angket motivasi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang telah diuji coba dan divalidasi berupa angket dengan jumlah soal sebanyak 26 pengujian hipotesis pertama pada Lampiran 19. Instrumen kuesioner yang digunakan sebelum divalidasi sebanyak 30 butir soal dengan jumlah jawaban mengacu pada aturan skala Likert yaitu 5 option Uno, 2006 : 74. Setelah divalidasi instrumen yang memenuhi sebanyak 26 butir soal dengan jumlah skor minimal 26 dan skor maksimal 130. Hasil tes motivasi di kelas eksperimen dan olah data statistiknya adalah sebagai berikut. Banyak aspek yang dapat mendukung terhadap keberhasilan suatu pembelajaran. Tetapi aspek yang diamati dalam penelitian melalui eksperimen kali ini adalah motivasi dan aktivitas yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil belajar. Untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi dalam belajar, diberikan angket sebanyak dua kali awal dan akhir dengan menggunakan instrumen kuesioner motivasi. Setelah data angket kuesioner diperoleh, selanjutnya data One-Sample Statistics 48 102.60 9.54 1.38 AKHIR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean One-Sample Test 3.342 47 .002 4.60 1.83 7.38 MOTIVAS t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Test Value = 98 tersebut diolah dengan bantuan SPSS 12. Sedangkan deskripsi statistik olah data kuesioner motivasi adalah sebagai berikut. Tabel 4.14 Korelasi Motivasi Belajar Awal dan Akhir di Kelas Eksperimen Dari hasil uji statistik pada tabel 4.14, motivasi belajar siswa pada pembelajaran pokok bahasan vektor melalui eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,56 atau 56 . Untuk melihat adanya pencapaian kriteria ketuntasan minimal motivasi maka dilakukan Uji – t satu sample dengan test value 75 98 dari skor maksimum. Sedangkan deskripsi statistik olah data motivasi adalah sebagai berikut. Tabel 4.15. Kriteria Ketuntasan Motivasi Belajar . Correlations 1.000 .560 . .000 48 48 .560 1.000 .000 . 48 48 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N AWAL AKHIR AWAL AKHIR Correlation is significant at the 0.01 level 2 il d . Dari tabel 4.15 one sampele test, diperoleh sig = 0,02 kurang dari 0,05 dan rata-rata skor motivasi mean sebesar 102,60. Data ini menunjukan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa di kelas eksperimen telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan KKM = 98. Dengan demikian, berdasarkan nilai kenaikan dan rata-rata motivasi nilai tersebut mendukung terhadap hipotesis pertama yaitu ” Penggunaan MAR pada pembelajaran vektor dapat meningkatkan motivasi dalam belajar ”.

4.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua