Dari tabel coefficient pada kolom B persamaan regresinya dapat ditulis
sebagai Y= -77,332 + 0,574 X
1
+ 1,813 X
2
. Dengan Y menunjukan hasil belajar, X
1
menunjukan aspek motivasi, dan X
2
menunjukan aspek aktivitas. Sedangkan berdasarkan tabel 4.20 dalam
model Summary, diperoleh nilai R Square sebesar 0,656 atau 65,6 . Berdasarkan nilai
R Square, aspek motivasi dan aktivitas memiliki kontribusi secara bersama terhadap hasil belajar sebesar 65,6 .
Sedangkan sisanya sebesar 34,4 akibat pengaruh aspek lain data uji hipotesis keempat pada Lampiran 22. Berdasarkan uji statistik, nilai tersebut mendukung
kearah terbuktinya hipotesis yang keempat yaitu ” Ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi dan aktivitas siswa terhadap hasil belajar”.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Proses pengolahan data untuk menguji hipotesis peneletian telah dilakukan dan hasilnya seperti pada uraian uji hipotesis di atas. Berdasarkan hasil dari uji
hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah pembahasan hasil penelitian. Sedangkan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut.
4.3.1 Hipotesis Penelitian Pertama
Pokok bahasan vektor termasuk konsep abstrak yang unik sehingga operasionalnya memerlukan aturan tertentu. Tidak mudah bagi seorang guru
menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa baik itu motivasi ekstrinsik bahkan motivasi intrinsik Uno, 2000 : 2. Sehingga
diperlukan adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran, agar siswa termotivasi untuk belajar. Penggunaan strategi, media, dan metode
tepat termasuk salah satu langkah perbaikan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana 2000 : 5, bahwa strategi merupakan suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Penerapan konsep vektor dengan menggunakan
Media Analisis Ruang melalui eksperimen berdasarkan pengamatan selama pembelajaran cukup
menyenangkan bagi siswa. Keadaan tersebut terlihat dari antusiasnya siswa saat mengikuti pembelajaran, baik dalam melakukan peragaan ataupun saat
mengerjakan soal-soal latihan. Pembelajaran melalui eksperimen mengarah ke pembelajaran aktif sehingga
dapat berfungsi sebagai bentuk motivasi belajar dari luar. Dengan adanya motivasi baik itu dari dalam maupun dari luar dapat mendorong seseorang melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya Uno, 2000 : 2. Sehingga selama mengikuti pembelajaran siswa tidak berada dalam
tekanan mental, dengan demikian siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Bentuk lain dari motivasi luar ekstrinsik yaitu memberi
kesempatan pada siswa yang belum memahami konsep untuk melakukan peragaan, memberi latihan soal dari tahapan yang lebih rendah sehingga siswa
yang kurang cerdas mampu untuk mengerjakannya. Selanjutnya untuk melihat adanya pengaruh penggunaan Media Analisis Ruang dalam pembelajaran vektor
terhadap motivasi, maka dilakukan tes motivasi awal dan akhir dengan menggunakan instrumen kuesioner.
Dari tabel 4.14 korelasi motivasi belajar awal dan akhir diperoleh signifikan sebesar 0,01 atau 1 dan perbedaan motivasi awal dan akhir menunjukan nilai
0,56 atau 56 . Data ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Media Analisis Ruang mempengaruhi motivasi. Sedangkan jika berdasarkan tabel
4.15 dalam Output T – Tesst diperoleh sig = 0,02 2 kurang dari 0,05 5
dan rata-rata skor motivasi mean sebesar 102,60. Nilai rata-rata tersebut di atas
nilai kriteria ketuntasan minimal motivasi 98. Maka berdasarkan hasil uji statistik, dapat kesimpulan bahwa data hasil dari uji hipotesis di atas, dapat
menunjukan kearah diterimanya hipotesis yang pertama yaitu ” Penggunaan MAR
pada pembelajaran vektor dapat meningkatkan motivasi dalam belajar”.
4.3.2 Hipotesis Penelitian Kedua