Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

1990 : 31. Berdasarkan aturan itu, diharapkan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam operasional perkalian vektor dengan bantuan MAR II. Sehingga, siswa diharapkan tidak menemukan kendala yang berarti dalam operasional perkalian vektor.

2.8 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh kebanyakan guru yaitu menggunakan metode ceramah. Metode tersebut ada kekurangan dan kelebihannya, kekurangannya yaitu siswa mendapat pengetahuan hanya melalui proses mendengar dan menulis dari apa yang telah disampaikan oleh guru tanpa melalui pengalaman penemuan sendiri inkuiri. Demikian pula pada penerapan konsep dasar vektor, pembelajaran berlangsung melalui eksperimen dengan metode inkuri menggunakan MAR I, MAR II dan MAR III terkonsentrasi pada aspek psikomotor. Aspek ini lebih dikembangkan berlandaskan pada teori belajar dari Bruner, Bloom, Travers dan Edgar Dale. Dari taksonomi Bloom kesesuaiannya dengan psikomotor pada aspek respons terarah, dari Bruner kesesuaiannya dengan teorema konstruksi, dari Travers kesesuaiannya dengan belajar gerakan motor learning dan dari Edgar Dale kesesuaiannya dengan pengalaman yang diatur dan pengalaman langsung. Dengan menggabungkan strategi, metode dan media diperkirakan pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif sehingga siswa akan ikut aktif membangun pengetahuannya secara langsung. Maka diharapkan pembelajaran dalam penerapan konsep vektor mampu meningkatkan motivasi, aktivitas dan kemampuan berpikir siswa. Selain memperhatikan kemajuan intelektual siswa, juga dapat memberikan suatu masukan untuk pengembangan Media Analisis Ruang MAR selanjutnya, agar dalam penggunaannya benar-benar efektif dan efisien dilihat dari perkembangan motivasi, aktivitas, psikomotor dan biaya. Melalui pembelajaran eksperimen dan metode inkuiri terbimbing diharapkan siswa memulai membangun pondasi yang kuat dalam membangun pengetahuannya. Sehingga siswa lebih siap dalam mempelajari materi fisika lainnya terutama yang ada hubungannya dengan analisis vektor.

2.9 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian eksperimen adalah sebagai berikut. 1 Penggunaan MAR pada pembelajaran vektor dapat meningkatkan motivasi dalam belajar. 2 Penggunaan Media Analisis Ruang MAR dalam pembelajaran pokok bahasan vektor mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. 3 Hasil belajar di kelas eksperimen dengan menggunakan MAR lebih baik dibanding dengan hasil belajar di kelas kontrol tanpa MAR. 4 Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan aktivitas terhadap hasil belajar. 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan media pada pokok bahasan vektor di kelas X. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menguji sejauh mana pengaruh media dalam pembelajaran analisis vektor terhadap motivasi, aktivitas, dan hasil hasil belajar. Media yang digunakan dalam penelitian eksperimen adalah Media Analisis Ruang atau disingkat MAR. Media Analisis Ruang yang dikembangkan terdiri dari tiga jenis yaitu MAR I, MAR II dan MAR III. Untuk melihat perbedaan pengaruh penggunaan medIa, maka dalam penelitian digunakan dua buah kelas kontrol K dan kelas eksperimen X. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian eksperimen adalah sebagai berikut: R : O 1 X O 2 R : O 1 K O 2 Dengan : R : Pemilihan secara acak Random O 1 : Observasi awal berupa tes pengetahuan awal O 2 : Observasi akhir berupa tes pengetahuan akhir X : Eksperimen ” Pembelajaran inkuiri dengan menggunakan MAR ” K : Kontrol ” Pembelajaran inkuiri tanpa MAR ”