4.3.4 Hipotesis Penelitian Keempat
Guru, siswa, dan media merupakan tiga aspek penting penentu keberhasilan suatu pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dituntut untuk lebih berperan dalam
meningkatkan pengetahuan siswa dari berbagai aspek. sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Yager Mulyana, 2005 : 5, bahwa fungsi seorang guru selain
harus mengembangkan aspek kognitif siswa, juga dituntut untuk meningkatkan keterampilan proses, sikap, kreativitas, dan kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah. Penerepan konsep vektor melalui eksperimen berdasarkan pengamatan saat
pembelajaran membuat motivasi siswa dalam belajar meningkat. Seperti apa yang dikemukakan oleh Gage Sutrisno, 2007 : 3, bahwa motivasi merupakan sebuah
konsep yang luas dan seringkali dikaitkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi energi dan arah aktivitas belajar. Dengan adanya peningkatan
motivasi mendorong terhadap aktivitas siswa pada saat belajar. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukan dengan keterampilan siswa saat melakukan peragaan
alat dan kecepatan saat melakukan perhitungan dalam latihan mengaplikasikan konsep.
Untuk mengetahui keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran, maka dilakukan penilaian secara bertahap sesuai dengan kategori yang telah ditentukan
sebelumnya. Aspek yang dinilai dari aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran melalui eksperimen antara lain dalam hal keaktifan dalam
menjawab pertanyaan, keaktifan mengemukakan pendapat, keaktifan dalam mengerjakan soal, dan keaktifan dalam peragaan alat data lengkap pada
Lampiran 10. Untuk selanjutnya dilakukan uji regresi antara aspek aktivitas dan motivasi terhadap hasil belajar.
Berdasarkan hasil uji statistik yang ditunjukan oleh tabel 4.19, secara terpisah aspek motivasi mempengaruhi hasil belajar sebesar 0,691 atau 69,1 ,
sedangkan aspek aktivitas mempengaruhi hasil belajar sebesar 0,706 atau 70,6 . Aspek aktivitas ternyata lebih berpengaruh terhadap hasil belajar dibanding
dengan motivasi. Hal tersebut dikarenakan munculnya aktivitas seseorang disebabkan adanya motivasi yang tinggi dari orang itu dalam suatu kegiatan.
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.20, dalam model Summary, diperoleh nilai
R Square sebesar 0,656 atau 65,6 . Nilai tersebut menunjukan, bahwa aspek motivasi dan aktivitas memiliki kontribusi secara bersama terhadap hasil belajar
sebesar 65,6 , sedangkan sisanya sebesar 34,4 akibat pengaruh aspek lain. Sedangkan persamaaan regresi kedua aspek terhadap hasil belajar dalam tabel
coefficient pada kolom B, dapat ditulis sebagai Y= -77,332 + 0,574 X
1
+ 1,813 X
2
. Dengan Y menunjukan hasil belajar, X
1
menunjukan aspek motivasi, dan X
2
menunjukan aspek aktivitas. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut mendukung kearah diterimanya hipotesis yang
ketiga yaitu ” Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan aktivitas siswa
terhadap hasil belajar”. Dengan diterimanya keempat hipotesis penelitian tersebut, berarti
membuktikan bahwa pembelajaran analisis vektor melalui eksperimen dengan metode inkuiri menggunakan
Media Analisis Vektor MAR termasuk efektif, karena: 1 dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar,
2 dapat membuat hasil belajar pada pokok bahasan vektor dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal, 3 dapat membuat hasil belajar pada pokok bahasan
vektor di kelas eksperimen lebih baik dibanding dengan hasil belajar di kelas kontrol, 4 menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara aspek motivasi
dan aktivitas terhadap hasil belajar.
4.4 Keterbatasan Penelitian