pengalaman yang diatur, dramatisasi, demonstrasi, karyawisata, pameran, televisi sebagai alat peraga, dan film sebagai alat peraga.
2.1.4 Teori belajar Travers
John Travers Sudjana, 2002: 119 mengemukakan bahwa kegiatan belajar dapat dikelompokan ke dalam beberapa tipe, yaitu belajar gerakan
motor learning, belajar pengetahuan cognitive learning, dan belajar pemecahan
masalah problem solving. Kesesuaian pembelajaran analasis vektor dengan
menggunakan Media Analisis Ruang MAR melalui eksperimen dari teori John
Travers adalah terletak pada belajar gerakan motor learning dan belajar
pemecahan masalah problem solving.
2.2 Metode Inkuiri.
Pada umumnya pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas oleh kebanyakan guru menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan
salah satu metode yang praktis untuk digunakan dalam menyajikan suatu materi
pelajaran termasuk dalam pembelajaran fisika. Metode ceramah akan efektif
digunakan manakala seorang guru berlomba dengan waktu yang sedikit dan banyaknya materi yang harus disampaikan. Metode ceramah bukanlah metode
yang terlemah tetapi suatu metode alternatif untuk menjalankan proses pembelajaran. Bagi guru fisika yang kreatif, kelemahan itu dapat ditutupi dengan
pemberian latihan pemecahan soal-soal sehingga siswa terlatih untuk mengaplikasikan konsep yang didapat melalui proses mendengar dan menulis apa
yang disampaikan oleh guru. Metode pengajaran merupakan hal yang sangat
penting untuk dikuasai oleh para pendidik agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan. Hal ini harus didukung dengan para pendidik yang professional di
dalam menyajikan materi-materi yang akan diajarkan. Guru sebagai fasilitator, dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan
peserta didik harus memiliki perencanaan yang matang, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang lebih terperinci dengan baik sehingga mengakomodasi
keberagaman tingkat kemampuan peserta didik. Dengan demikian, guru harus mampu menggunakan berbagai macam metode pengajaran yang disesuaikan
dengan jenis materi yang akan diajarkan. sesuai dengan kurikulum. Sehingga pembelajaran fisika lebih banyak menekankan pada aspek pemahaman yang
memerlukan suatu metode pengajaran yang tepat dalam hal penyampaian informasi kepada siswa. Penerapan metode inkuiri melalui demonstrasi atau
eksperimen disarankan lebih diperankan secara maksimal. Karena dalam pelajaran fisika banyak konsep abstrak yang memerlukan penjelasan dan penanganan
khusus dalam proses penerapannya. Sehinga dengan menggunakan metode inkuiri melalui eksperimen siswa secara langsung melihat, mengamati, dan melakukan
secara langsung. Seiring dengan perkembangan pengetahuan, perlu kiranya seorang guru
untuk mencari dan menggunakan kiat-kiat untuk membangkitkan minat siswa lebih jauh dalam belajar. Sebab keingintahuan siswa bukannya muncul begitu saja
tetapi perlu ada daya tarik untuk memunculkannya. Rogers dalam teori belajarnya mengemukakan bahwa ”Kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya bisa
menfasilitasi belajarnya” Aderusliana, 1005 : 1. Maka tugas guru adalah menyediakan lingkungan pembelajaran yang membuat siswa mau belajar dan
ingin tahu lebih banyak. Sehingga suasana itu akan memungkinkan terciptanya pembelajaran aktif dan banyak terjadi interaksi antara siswa dengan guru.
Interaksi tersebut bisa merupakan pertanyaan dari guru kepada siswa atau sebaliknya, atau diskusi yang mencerahkan antara keduanya.
Penggunaan metode lain seperti metode inkuiri yang digabungkan dengan eksperimen dalam pembelajaran fisika merupakan salah satu alternatif untuk
membangkitkan gairah siswa dalam belajar. Metode inkuiri adalah suatu proses yang ditempuh manusia untuk mendapatkan informasi atau pembahasan atau
dapat juga berupa proses yang ditempuh manusia untuk memecahkan suatu permasalahan Suryatna, 2004 : 1. Trowbridge Bybe Wiyanto, 2008 : 26
membedakan pendekatan inkuiri ke dalam tiga tingkatan. Tingkatan yang pertama disebut
discovery¸ tingkatan yang kedua guided inquiry, dan tingkatan yang ketiga disebut
open inquiry. Dari ketiga tingkatan itu, yang akan digunakan dalam pembelajaran analisis
vektor dengan eksperimen menggunakan MAR adalah guided inquiry. Alasannya
adalah proses penanaman konsep dasar vektor dilakukan oleh siswa melalui instruksi guru yang telah dirancang dalam rencana pembelajaran RPP
selengkapnya pada Lampiran 3. Penerapan model latihan inkuiri ini bertujuan untuk menumbuhkan keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan gagasan kepada orang lain Laksmi, 2007 : 2. Pembelajaran menggunakan metode inkuiri membuat siswa terlibat secara mental maupun fisik
untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian siswa akan terbiasa bersikap seperti ilmuwan sains yaitu teliti, tekun, jujur, menghormati
pendapat orang lain, dan kreatif. Pendapat lain tentang metode inkuiri dalam sains ialah satu proses
menemukan kebenaran melalui proses yang rasional, logis dan objektif. Pada hakikatnya, dalam menemukan kebenaran yang nyata dan alamiah, proses
pengetahuan sains ialah proses yang empirikal yang bertumpu kepada pengalaman, pemerhatian dan pengukuran melalui panca indera Budiman, 2004 :
2. Karena di dalam pelajaran fisika banyak konsep-konsep abstrak maka pendekatan inkuiri merupakan pendekatan yang baik untuk diterapkan pada dalam
proses pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika dengan menerapkan metode inkuiri melalui eksperimen
merupakan suatu kolaborasi untuk mendorong siswa mengaktifkan diri lebih jauh dalam belajar. Melalui eksperimen dengan inkuiri, diharapkan siswa mampu
menemukan hal-hal yang penting untuk membangun pengetahuannya. Seperti pada pembelajaran analisis vektor disajikan dalam bentuk eksperimen dengan
menggunakan Media Analisis Ruang MAR dan pendekatan inkuiri. Dengan
pembelajaran inkuiri melalui eksperimen dengan menggunakan Media Analisis
Ruang MAR, diharapkan siswa dapat membangun pengetahuan konsep vektor dari konsep nyata ke konsep abstrak serta mengaplikasikan pengetahuan konsep
vektor pada pokok bahasan lainnya dalam fisika.
2.3 Motivasi Belajar