2.6 Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Dengan menggunakan media, konsep abstrak yang akan
diinformasikan kepada siswa akan mudah untuk diterima dan dipahami oleh siswa. Demikian pula dengan penerapan konsep vektor, diperlukan suatu media
yang dinamakan Media Analisis Ruang MAR. Pemberian nama Media Analisis
Ruang MAR disesuaikan dengan jenis vektor yang dalam fisika yaitu vektor satu dimensi vektor garis, vektor dua dimensi vektor bidang dan vektor tiga
dimensi. Selain untuk menerapkan konsep vektor, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji kelayakan
MAR dalam menerapkan konsep vektor kepada anak didik.
Media Analisis Ruang yang telah dibuat cara pembuatan MAR pada Lampiran 1 terdiri dari tiga jenis yaitu
Media Analisis Ruang I MAR I, Media Analisis Ruang II MAR II dan Media Analisis Ruang III MAR III. Sedangkan
tahapan-tahapan dalam yang dilalui dalam pembuatan media MAR adalah sebagai
berikut .
2.6.1 Media Analisis Ruang I MAR I
Ide pembuatan MAR I muncul ketika melihat seorang pekerja bangunan yang
sedang bekerja untuk menyaring pasir dengan menggunakan ram kawat persegi berukuran lubang 1 cm x 1 cm. Dengan ide tersebut terpikir untuk membuat suatu
media pembelajaran khusus pokok bahasan vektor yang kebetulan di sekolah selama ini, media untuk pembelajaran vektor belum ada. Dengan menggunakan
bahan yang sama, maka dibuat alat sejenis tetapi dengan bingkai yang rapi dan
diberi kaki penyangga agar dapat berdiri secara tegak. Media kemudian diberi nama
Media Vektor dan untuk selanjutnya diuji coba yang petama dikelas terbatas. Salah satu rangkaian kegiatan uji coba
Media Vektor pada pokok bahasan vektor
seperti ditunjukan oleh gambar 2.1
Gambar 2.1. Bentuk awal
Media vektor dan salah satu contoh operasional penjumlahan dua buah vektor dengan metode segitiga.
.
Media Vektor yang telah dibuat diujikan pertama kali di kelas kecil atau kelompok kecil gambar-gambar uji media di Lampiran 2. Tujuan uji coba
tersebut adalah untuk mencari kekurangan dan efektivitas media saat digunakan dalam pembelajaran. Dari uji yang pertama berdasarkan pengamatan ternyata
ditemukan beberapa kekurangan-kekurangan. Kekurangan pertama dari Media
Vektor adalah pada ukuran lubang yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan jelas oleh siswa yang duduknya di belakang dan siswa sulit untuk
menentukan koordinat suatu titik pada ram. Kelemahan kedua adalah pada anak
panah yang digunakan sebagai model vektor. Dalam hal ini siswa kesulitan saat menyimpan anak panah. Agar anak panah mudah untuk disimpan pada ram maka
diperlukan bantuan siswa lain untuk menempelkan magnet pada anak panah. Dibalik kekurangannya, berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa
mengenai penggunaan media vektor ternyata menunjukan gejala yang positif. Menurut siswa
Media Vektor itu sudah cukup membantu dalam memahami operasional vektor. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian tersebut maka
Media vektor direvisi dengan tujuan agar kelemahan pada pengujian pertama kali tidak terulang kembali. Perbaikan yang telah dilakukan sekarang yaitu mengganti
ram kawat dengan plat besi tipis. Sedangkan perbaikan pada anak panah yaitu memasang magnet pada anak panah sehingga pada saat siswa melakukan
percobaan tidak lagi memerlukan bantuan siswa lain. Seiring dengan berjalannya perbaikan, nama media yang awalnya
Media Vektor diganti menjadi Media Analisis Ruang I disingkat MAR I seperti pada gambar 2.2.
Media Analisis Ruang I diuji yang kedua kalinya di kelas yang jumlah siswanya lebih banyak kelas besar. Tujuan yang pertama yaitu mencari
kelemahan media untuk kemudian direvisi agar media yang digunakan lebih
praktis dan efesien. Sama seperti pada pengujian pertama, pada pengujian kedua Media Analisis Ruang I masih memiliki kelemahan. Kelemahan kali ini adalah
anak panah yang berfungsi sebagai model vektor saat digunakan tidak kuat menempel ke plat
MAR I. Hal itu dikarenakan magnet yang digunakan sebagai penempel anak panah terlalu kecil sehingga tidak mampu untuk menahan gaya
berat anak panah dan akibatnya anak panah mudah melorot. MAR I direvisi
kembali terutama pada anak panah model vektor dengan mengganti magnet yang digunakan dengan ukuran magnet yang lebih besar. Untuk selanjutnya
MAR kembali diuji coba di kelas X-1 untuk melihat pengaruh penggunaan
MAR terhadap motivasi belajar siswa, aktivitas dan pengetahuan siswa data hasil uji
coba pada Lampiran 4.
2.6.2 Media Analisis Ruang II MAR II