Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

86 Berdasarkan hasil analisis data tersebut, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh Contextual Teaching and Learning CTL terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas IV di SD Negeri Selang Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul diterima.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen tipe Nonequivalent Control Group Design yang bersifat mengujikan suatu teori di lapangan. Penelitian ini menguji pengaruh Contextual Teaching and Learning CTL terhadap sikap peduli lingkungan untuk siswa kelas IV di SD Negeri Selang Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan di kelas IVA dan IVB dengan jumlah subjek sama-sama 21 siswa. Variabel dalam penelitian ini yaitu Contextual Teaching and Learning CTL sebagai variabel bebas, dan sikap peduli lingkungan sebagai variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas IVB diberi perlakuan menggunakan Contextual Teaching and Learning CTL sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas IVA tidak diberikan perlakuan apapun artinya tetap menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar yaitu ceramah. Pemberian perlakuan pada kedua kelompok tersebut dimaksudkan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan terhadap sikap peduli lingkungan. Pemberian perlakuan pada kedua kelompok dilakukan dalam empat kali pertemuan. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa perolehan data sikap 87 peduli lingkungan siswa pada kedua kelompok benar-benar merupakan akibat dari adanya perlakuan tersebut, bukan bersifat kebetulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang sikap peduli lingkungan yang diperoleh melalui pre-angket dan post-angket pada masing-masing kelompok. Pre-angket dan post-angket dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa. Hasil dari pekerjaan angket tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan pedoman dan rumus statistik tertentu. Data dihitung menggunakan rumus mean dan uji statistik berupa penghitungan standar deviasi. Pre-angket pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015 dan diperoleh skor tertinggi sebesar 142, skor terendah sebesar 122, serta rata-rata skor sebesar 133,57. Pre-angket pada kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015 dan diperoleh skor tertinggi sebesar 143, skor terendah sebesar 126, dan rata-rata skor sebesar 134. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa sikap peduli lingkungan siswa pada kedua kelompok terdapat perbedaan rata-rata skor sebesar 0,43. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian treatment. Kelompok eksperimen diberikan treatment menggunakan Contextual Teaching and Learning CTL dan kelompok kontrol tidak diberikan treatment apapun artinya tetap menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar yaitu ceramah. Treatment dilakukan masing masing pada hari Kamis, 2 April 2015, 9 April 2015, 16 April 2015, dan 23 April 2015 pada pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan PKn. Observasi dilakukan pada 88 pertemuan kesatu sampai pertemuan keempat. Observasi dilakukan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru telah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh peneliti. Setelah diberikan treatment, kedua kelompok diberikan post-angket untuk mengetahui kondisi akhir dari sikap peduli lingkungan yang berkembang dalam masing-masing kelompok. Data hasil post-angket pada kelompok eksperimen yaitu diperoleh skor tertinggi sebesar 148, skor terendah sebesar 133, serta rata-rata skor sebesar 140,52. Data hasil post-angket pada kelompok kontrol yaitu diperoleh skor tertinggi sebesar 144, skor terendah sebesar 126, serta rata-rata skor sebesar 135,04. Hasil post-angket pada kedua kelompok tersebut menunjukan sikap peduli lingkungan siswa semakin lebih baik dibanding dengan kondisi awal pre-angket sebelum dikenai treatment. Perolehan skor rata-rata kelompok eksperimen mempunyai selisih sebanyak 6,95 poin dari kondisi awal, sedangkan perolehan skor rata-rata kelompok kontrol mempunyai selisih sebanyak 1,04 poin dari kondisi awal. Kelompok eksperimen memperoleh skor rata-rata 140,52 lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol yang mendapatkan skor rata-rata 135,04. Perolehan nilai rata-rata tersebut menunjukan bahwa sikap peduli lingkungan dikelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Perolehan hasil akhir tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar dalam perolehan rerata skor. Terdapat perbedaan skor diantara kedua kelompok dengan selisih 5,48 poin. 89 Berdasarkan hasil post-angket, penggunaan Contextual Teaching and Learning CTL cocok diterapkan untuk mengembangkan sikap peduli lingkungan siswa. Penggunaan Contextual Teaching and Learning CTL yang diterapkan dengan baik dalam pembelajaran menjadikan aktivitas siswa lebih bermakna. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nanang Hanafiah 2009 : 67 yang menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning CTL yang umumnya disebut dengan pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun kultural. Siswa dapat memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. Jadi, Contextual Teaching and Learning CTL mempunyai pengaruh dalam mengembangkan sikap peduli lingkungan siswa. Siswa secara aktif menemukan materi dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga terbentuk siswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap peduli terhadap masalah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Syaiful Sagala 2005 : 88 yang menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari – hari. 90 Hasil rerata skor sikap peduli lingkungan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukan bahwa rata-rata sikap peduli lingkungan di kelompok eksperimen mempunyai selisih sebesar 6,95 poin, sedangkan di kelompok kontrol mempunyai selisih sebesar 1,04 poin. Melalui proses pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL, siswa tidak hanya menghafal namun siswa dapat memperluas pengetahuan, pengalaman dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sanjaya 2005:114 yang mengungkapkan salah satu hal yang harus dipahami tentang dalam konteks Contextual Teaching and Learning CTL bahwa belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki. Oleh karena itulah, semakin banyak pengalaman maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang mereka peroleh. Contextual Teaching and Learning CTL cocok diterapkan dalam pembelajaran PKn karena menanamkan nilai-nilai moral melalui serangkaian praktek dan pengamatan langsung di lapangan, bukan sekedar visualisasi poster semata. Melalui pengamatan secara langsung terhadap suatu objek lingkungan, siswa dapat menemukan sendiri permasalahan mengenai lingkungan dan bisa berdiskusi bersama mengenai solusi yang perlu diberikan. Siswa dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan secara langsung sehingga mendorong aksi-aksi dalam diri yang diwujudkan dalam kesediaan diri meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan. Siswa dapat memaknai manfaat yang dapat diperoleh dari sikap tersebut. Pada akhirnya siswa dapat 91 dapat berlatih dan mengaplikasikan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Secara keseluruhan, ceramah yang berjalan pada saat pembelajaran di kelompok kontrol berjalan dengan baik. Namun, sering dijumpai didalamnya terdapat pembahasan materi yang meluas sehingga porsi yang harus dipelajari menjadi terlalu banyak dan sulit untuk diukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Wina Sanjaya 2006:148 yang mengungkapkan salah satu kelemahan dari ceramah yaitu sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Selain itu juga proses pembelajaran bila terlalu lama menjadi membosankan , k egiatan seperti itu menimbulkan siswa tidak dapat berpartisipasi secara total. Hal tersebut sesuai pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 97 yang mengungkapkan salah satu kelemahan dari ceramah ialah menyebabkan siswa menjadi pasif. Proses ceramah demikian menjadi salah satu hal yang berpengaruh terhadap kurang efektifnya proses pembelajaran.

D. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SEMESTER II SD 6 HONGGOSOCO

0 0 24