40
3. Langkah-Langkah Membangun Peduli Lingkungan
Menurut Ngainun Naim 2012:204, ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membangun sikap peduli lingkungan yaitu :
a. Langkah pertama adalah dimulai dari kehidupan individu. Orang yang
peduli kepada lingkungan idealnya juga telah menerapkan kepedulian tersebut dalam kehidupannya secara pribadi. Tubuhnya selalu bersih,
lingkungannya rapi, rumahnya bersih, dan lingkungan tempat tinggalnya juga bersih.
b. Langkah kedua yaitu character building dalam peduli lingkungan seyogianya dimulai dari keluarga. Peduli lingkungan akan lebih
membekas dan berkembang menjadi kesadaran jika dibangun dalam keluarga sejak dini. Kesadaran ini akan semakin kukuh kalau sudah
menjadi tradisi dalam keluarga. Pilihan untuk memulai dari keluarga karena dalam keluarga seorang anak menghabiskan sebagian besar
waktunya. Selain itu, relasi emosional seperti dalam keluarga tidak ditemukan di tempat yang lainnya, termasuk di sekolah.
c. Langkah ketiga yaitu peduli lingkungan juga harus ditumbuhkembangkan
dalam sistem pendidikan. Sekolah menjadi media yang paling efektif dalam membangun kesadaran dan kepedulian lingkungan. Sekolah
seharusnya menyusun metode yang efektif karena peduli lingkungan merupakan salah satu karakter penting yang seyogianya dimiliki secara
luas oleh setiap orang, khususnya para siswa yang menempuh jenjang
41
pendidikan. Jika kesadaran ini terbangun luas, besar kemungkinan berbagai persoalan lingkungan akan semakin berkurang.
4. Penanaman Sikap Peduli Lingkungan di Lingkungan Keluarga
Anak merupakan generasi penerus yang mewariskan keberlangsungan bumi. Ketidakpedulian orangtua terhadap kelestarian lingkungan, bukan hanya
mewariskan kondisi lingkungan yang buruk, melainkan pula menciptakan generasi penerus yang tak ramah lingkungan.
Menurut Syamsul Kurniawan 2013:98, orangtua juga perlu mendidik anak sedini mungkin yaitu :
a. Tanamkan hakikat alam terlebih dahulu sebelum orangtua mendorong kecintaan anak terhadap lingkungan. Anak memahami bumi beserta isinya
merupakan ciptaan dan anaugerah Tuhan, yang diberikan kepada manusia agar dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai pendukung kehidupan. Agar
manfaatnya maksimal maka alam harus dijaga dan dipelihara. Kerusakan alam akibat ulah manusia akan menimbulkan dampak yang merugikan.
Jika hal ini tertanam dalam pola pikir anak, orang tua akan lebih mudah memberi teladan. Misalnya, orangtua sennatiasa membiasakan diri
membuang sampah pada tempatnya, “Mendidik anak terkait dengan kemerdekaan akal budi dari ketidakketahuan, termasuk memberi jalam
agar anak lebih beradab dalam memperlakukan lingkungan hidupnya.” Sikap kecintaan lingkungan anak merupakan hasil proses pendidikan yang
dialaminya, baik dari sekolah maupun orangtua. Pada umumnya anak menghabiskan dua pertiga hari di rumah. Oleh karena itu, pendidikan yang
42
paling efektif adalah keteladanan dari orangtua. Orangtua perlu membiasakan pola hidup yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan dalam
keluarga. Tanamkan pula kesadaran, menjaga alam merupakan bagian dari ibadah, yang memberi manfaat bagi peningkatan kualitas hidup. Anak
belajar dengan cara meniru dan mencontoh. Jadi, kalau orangtua melek lingkungan, anak pun akan terpengaruhi.
Kepedulian kepada kelestarian lingkungan perlu dilakukan sejak dini karena pengaruh pada usia dini merupakan dasar pembentukan karakter
anak. b. Mengajarkan cinta lingkungan juga akan menumbuhkan sikap bersyukur.
Umumnya, anak yang mencintai alam, cenderung berhati lembut dan juga mengasihi sesama. Agar lebih mudah memahami tentang pelestarian
lingkungan, anak juga perlu dibekali pengetahuan seputar lingkungan. Pemberian pengetahuan lingkungan hidup berkaitan dengan kebiasaan-
kebiasaan positif orangtua. Contohnya, mengapa harus menghemat penggunaan air? Gunakan jawaban sederhana. Misalnya, air adalah
kebutuhan pokok manusia. Sementara itu, populasi manusia semakin meningkat, dan banyaknya daerah resapan air tanah yang dibangun
menjadi pemukiman, hotel, dan perkantoran, mengakibatkan persediaan air semakin berkurang. Oleh sebab itu, air perlu digunakan sehemat
mungkin. c. Meningkatkan pemahaman anak tentang perlunya menjaga lingkungan,
dapat juga dilakukan orangtua dengan berdiskusi mengenai lingkungan
43
bersama anak. Diskusi dapat diarahkan untuk mengetahui penyebab dan perilaku masyarakat yang berakibat pada masalah global lingkungan.
Berikan penjelasan sesuai kemampuan pemahaman anak. Sebaiknya gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak. Dengan
begini, anak terbiasa untuk selalu menjaga lingkungannya. Jika kebiasaan baik ini diterapkan sampai mereka besar pasti akan menciptakan karakter
yang kuat di dalam diri mereka.
5. Penanaman Sikap Peduli Lingkungan di Lingkungan Sekolah