23
f. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi sosial terbagi menjadi lima bentuk santosa, 2004:15, yaitu 1 kerja sama adalah suatu bentuk interaksi social dimana orang-orang atau
kelompok-kelompok saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal, siswa bekerjasama dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan tugas: 2
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi social dimana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama; 3 Pertentangan adalah
bentuk interaksi social yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang
sama; 4 Perseseuaian adalah proses penyesuaian dimana orang-orang atau kelompok-kelompok yang sedang bertentangan bersepakatuntuk menyudahi
pertentangan tersebut atai setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan melakukan interaksi dama baik bersifat sementara maupun bersifat
kekal. Selain itu akomodasi juga mempunyai arti ang lebih luas yaitu, penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan
kelompok, antara kelompok satu dengan kelompok yang lain; 5 Perpaduan adalah proses social dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan usaha-usaha
mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu atau kelompok. Perpaduan juga merupakan usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan
proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Walgito 2007:21 mengungkapkan untuk melihat baik buruknya interaksi
dari setiap individu, pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai macam ukuran: 1 Frekuensi Intrekasi
Dapat dilihat berdasarkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, apakah individu tersebut sering melakukan interaksi atau tidak. Apabila
24 seseorang sering mengadakan interaksi dengan orang lain, maka dapat dikatakan
bahwa frekuensi berinteraksinya tinggi. Individu yang memiliki frekuensi interaksi social yang tinggi, memiliki kemampuan berinteraksi yang baik dengan orang lain,
begitu pula sebaliknya apabila frekuensi interaksi social rendah maka individu tersebut memiliki kemampuan interaksi yang kurang dengan orang lain.
2 Intensitas Interaksi Intensitas interaksi adalah mendalam atau tidaknya seseorang dalama
berinteraksi dengan orang lain, apabila intensitas interaksi dengan orang lain lebih intensif intim, maka dapat dikatakan makin baik kemampuan berinteraksi orang
tersebut. Individu yang mampu berinteraksi lebih intensif dengan individu lain akan berorientasi positif pada setiap kegiatan yang dilakukannya, dan kemampuan
berkomunikasinya akan semakin tinggi. Sedangjan individu yang memiliki intensif rendah, maka kemampuan komunikasinya kurang bahkan daam hal ini akan
berdampak pada orientasi berinteraksinya yang bersifat negatif. 3 Popularitas interaksi
Popularitas interaksi adalah banyak sedikitnya teman berinteraksi. Jika seseorang semakin popular dalam berinteraksi, berarti makin banyak individu yang
berinteraksi dengannya. Baik atau buruknya interaksi sosial dapat memberikan dampak bagi setiap individu. Apabila individu semkain sering mengadakan
interaksi, melakukan interaksi yang mendalam dengan individu lain dan banyaknya teman yang dimiliki pada individu akan membuat idividu memiliki kemampuan
berinteraksi yang baik dengan individu lainnya. Liliweri 2005:62 mengatakan bahwa individu melakukan interaksi sosial sebagai suatu proses yang dilakukan
untuk menyatakan identitas dirinya kepada orang lain dan menerima pengakuan atas identiras tersebut dari kemampuannya dalam bentuk interaksi sosial.
25
g. Faktor-faktor Berlangsungnya Interaksi