50 kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya
memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya menggunakan angket dengan pertimbangan
agar lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu karena jumlah responen yang cukup besar.
G. Instrumen Penelitian dan Pengukuran
Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan Sugiyono,
2010: 149. Selanjutnya butir-butir pertanyaan atau pernyataan tersebut diberi skala pengukuran pada pilihan jawaban atau tanggapan.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam sebuah penelitian yang berpengaruh
dengan permasalahan penelitian tersebut. Alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan angket. Instrumen yang
digunakan dalam melakukan pengukuran terhadap variabel kedisiplinan siswa, interaksi dengan guru dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik
pemesinan bertujuan untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Untuk variabel kedisiplinan siswa, instrumen tercermin seperti yang telah
dijabarkan pada kajian teori yang berkaitan tentang peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Peraturan sekolah ini terdiri dari 4 jenis pelanggaran yang
telah ditetapkan yaitu pelanggaran berat yang tidak dapat dimaafkan, pelanggaran ketertiban, pelanggaran kriminalitas, dan pelanggaran kerajinan. Dalam instrumen
51 kedisiplinan siswa ini pelanggaran berat yang tidak dapat dimaafkan tidak
dicantumkan karena logikanya jika siswa melanggar peraturan tersebut maka otomatis siswa tersebut akan dikeluarkan dari sekolah. Oleh karena itu, instrumen
ini terdiri dari 3 jenis pelanggaran yang ditetapkan oleh sekolah yaitu pelanggaran ketertiban, kriminalitas dan kerajinan yang kemudian dijabarkan dalam indikator.
Dari indicator tersebut dikembangkan menjadi 27 item dan penyebarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun kisi-kisi dari instrumen kedisiplinan siswa tersebut
adalah sebagai berikut: Tabel 1.Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Siswa
Sedangkan pada variabel interaksi siswa dengan guru instrumennya tercermin dalam 4 indikator yang telah dijabarkan pada kajian teori. Indikator pada
instrumen interaksi siswa dengan guru adalah frekuensi pertemuan, frekuensi berkomunikasi, intensitas interaksi, dan popularitas interaksi. Dari keempat
indicator tersebut kemudian dikembangkan menjadi 19 item dan penyebarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun kisi-kisi dari instrumen interaksi siswa
dengan guru tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2.Kisi-kisi Instrumen Interaksi Dengan Guru
No Indikator
Item Jumlah
1 Tepat Waktu
1, 2, 3, 4, 5 5
2 Cara Berpakaian
6, 7, 8, 9 4
3 Menyelesaikan Tugas
10, 11, 12 3
4 Kegiatan Sekolah
13, 14, 15 3
5 Kerapihan Rambut
16, 17, 18 3
6 Menghindari Larangan Sekolah
19, 20, 21, 22, 23, 24 6
7 Menjaga Lingkungan
25, 26, 27 3
Total 27
No Indikator
Item Jumlah
1 Frekuensi Pertemuan
1, 2, 3, 4, 5 5
2 Frekuensi Berkomunikasi
6, 7, 8, 9, 10 5
3 Intensitas Interaksi
11, 12, 13, 14 4
4 Popularitas Interaksi
15, 16, 17, 18, 19 5
Total 19
52 Untuk variabel prestasi belajar pada mata pelajaran praktik pengelasan
menggunakan nilai hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut. Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran praktik pengelasan yaitu berupa nilai pada mata pelajaran produktif praktik pengelasan siswa kelas XI di Jurusan Teknik
Pengelasan SMK Negeri 1 Sedayu Bantul semester III. Data tersebut diperoleh dari teknik dokumentasi dengan cara mengambil dari nilai raport atau leger siswa
yang diperoleh dari data base SMK Negeri 1 Sedayu Bantul.
2. Pengukuran