Uji Normalitas Uji Liniearitas Uji Multikolinieritas

57 keterandalan yang sangat tinggi. Selanjutnya, instrumen interaksi siswa dengan guru mempunyai tingkat keterandalan yang sangat tinggi serta memenuhi syarat alat pengumpulan data dalam penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan apa yang dicapai dalam penelitian ini, maka data yang telah terkumpul dari responden dianalisis dengan analisis statistik. Teknik analisis statistik dimulai dari statistik deskriptif untuk mengetahui berapa besar rerata skor, median, mode, simpangan baku serta distribusi frekuensi dari data yang telah terkumpulkan. Kegunaan statistik deskriptif ini adalah untuk menggambarkan suatu keadaan dengan apa adanya secara obyektif tanpa dipengaruhi dari dalam diri peneliti atau secara subyektif. Kemudian analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier ganda. Namun sebelum dilakukan analisis tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data, uji lineritas data dan uji multikolinieritas data.

1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali 2011: 160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji dan uji � mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Menurut Imam Ghozali 2011: 163, dasar pengambilan keputusan uji normalitas ada dua, jika: 58 a. Data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Liniearitas

Uji linieritas bertujuan untuk menguji apakah keterkaitan antara dua variabel yang bersifat linier. Perhitungan linieritas digunakan untuk mengetahui prediktor data variabel bebas berpengaruh secara linier atau tidak terhadap variabel terikat. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis variansi terhadap garis regresi yang nantinya akan diperoleh harga � ℎ� �� . Harga � yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga � �� pada taraf signifikan 5. Kriterianya apabila harga � ℎ� �� lebih kecil atau sama dengan � �� � ℎ� �� ≤ � �� pada taraf signifikan 5 maka pengaruh variabel bebas dikatakan linier. Sebaliknya, apabila � ℎ� �� lebih besar dari pada � �� � ℎ� �� ≥ � �� , maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas. Jika terjadi multikolinieritas, maka tidak jelas mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Imam Ghozali 2011: 105 untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 59 a. Nilai � yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen terikat. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen bebas. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari a nilai tolerance dan lawannya b variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunujukan nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, karena VIF = 1tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF 10 dan mempunyai nilai tolerance dari 10 0,1.

4. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SISWA-GURU DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Siswa-Guru Dengan Kedisiplinan Belajar Pada Siswa.

0 2 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas V

0 1 18

Pengaruh Konsep Diri dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan di Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Bandung.

0 3 30

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer di smk negeri 1 Banyudono jurnal

0 0 20

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK 1 SEDAYU BANTUL.

1 1 163

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 5 163

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM BLOK PADA MATA DIKLAT PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL TA 2012-2013.

0 1 1