Pengertian Implementasi Konsep Implemetasi Program

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Implemetasi Program

1. Pengertian Implementasi

Secara umum istilah implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti pelaksanaan atau penerapan. Istilah implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya Kamus Webster dalam Arif Rohman 2014: 134, merumuskan secara pendek bahwa to implement mengimplementasikan berarti to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu, to give practical effect to menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Berdasarkan pemaparan pengertian di atas dapat diketahui, bahwa untuk mengimplementasikan suatu program harus disertai oleh sarana yang mendukung, yang nantinya dapat menimbulkan dampak atau akibat terhadap program itu sendiri. Selanjutnya, Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin 1986 dalam Subarsono 2008: 89 menulis sebagai berikut: Implementation process involve many important actors holding diffuse and competing goals and expectations who work within a contexts of an increasingly large and complex mix of government programs that require participation from numerous layers and units of government and who are affected by powerful factors beyond their control. Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukkan oleh banyaknya aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga 11 dikarenakan proses implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik variabel individual maupun variabel organisasional, dan masing-masing variabel pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain. Pernyataan tersebut mempunyai arti bahwa keberhasilan impelentasi akan ditentukan oleh banyak variabel atau faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Sebagaimana dijelaskan dalam teori implementasi menurut Goerge C. Edwards III dalam Subarsono 2008: 90-92, bahwa implementasi dipengaruhi oleh empat variabel yang saling berhubungan satu sama lain, yakni: a komunikasi; b sumber daya; c disposisi; dan d struktur birokrasi. Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut: Keberhasilan implementasi mensyaratkan agar implementator mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran dari suatu kebijakan atau program harus dikomunikasikan kepada kelompok sasaran target group. Oleh karena itu variabel komunikasi sangat penting dilakukan. Selain komunikasi, sumber daya merupakan faktor penting agar implementasi dapat berjalan efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, yakni kompetensi implementaor, dan sumber daya finansial. Seorang implementator dapat melaksanakan kebijakan atau program dengan baik apabila implementator tersebut memiliki disposisi yang baik pula. Disposisi merupakan watak dan karakteristik yang 12 dimilki oleh implementator, seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Selain komunikasi, sumber daya, dan disposisi, struktur birokrasi juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap implementasi kebijakan atau program. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan memudahkan implementator dalam mencapai keberhasilan implementasi program.

2. Pengertian Program