54
6 Membangun hubungan baik, dan kerja sama antara sekolah
dengan orangtua peserta didik, masyarakat, dan instansi terkait. 7
Mewujudkan lingkungan sehat, nyaman, dan kondusif serta kualitas sanitasi yang bagus.
2. Sejarah Program Lesson Study Berbasis Sekolah di SMP N 1 Sewon
Tanggal 19 September 2008 ada pergantian kepala sekolah baru di SMP N 1 Sewon. Pada tanggal tersebut SMP N 1 Sewon mempunyai
kepala sekolah baru yang bernama Ibu Rr. Ani Prihati Handayani, M.Pd. atau biasa disapa dengan Ibu Ani. Ibu Ani sebelumnya menjabat sebagai
kepala sekolah di SMP N 3 Sewon. Semasa pengabdiannya di SMP N 3 Sewon, beliau memiliki banyak pengalaman. Salah satunya adalah
mendapatkan sosialisasi
tentang kegiatan
lesson study
yang diselenggarakan oleh JICA Japan International Cooperation Agency
pada tahun 2006. Selain itu, ibu Ani juga mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan counterpart training lesson study di Jepang, sehingga
beliau mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan lesson study di Jepang.
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah ibu Ani dapatkan, diketahui bahwa kegiatan lesson study mempunyai pengaruh
besar terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut diungkapkan oleh APH kepada peneliti, sebagai berikut:
“Yang jelas lesson study memiliki pengaruh besar terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dulu waktu lesson study saya terapkan di
SMP N 3 Sewon, proses pembelajaran di SMP N 3 Sewon menjadi bagus dan berkualitas. Nilai UN untuk semua mata pelajaran
mengalami kenaikan, rata-
rata 2…” APH, 27Juli2016
55
Dari pernyataan tersebut diketahui, bahwa lesson study dapat meningkatkan mutu pembelajaran, yang pada akhirnya juga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melihat kegiatan lesson study memiliki dampak yang sangat bagus
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, dan SMP N 1 Sewon mempunyai potensi yang bagus untuk menerapkannya. Kemudian, ibu
Ani mencoba mensosialisasikan kegiatan lesson study kepada seluruh guru dan karyawan di SMP N 1 Sewon.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan menjadi dua tahap. Tahap pertama sosialisasi tentang apa itu lesson study, bagaimana lesson study
dilaksanakan, apa manfaat lesson study, dan apa yang perlu disiapkan sebelum lesson study dilaksanakan. Tahap kedua, dilaksanakan kegiatan
pemodelan lesson study untuk mata pelajaran matematika dan fisika. Kegiatan pemodelan lesson study dilaksanakan secara tim teaching, yakni
menggunakan dua guru sebagai guru model, dan melibatkan observer dari seluruh guru dan staf tata usaha.
Setelah dua kali kegiatan pemodelan lesson study dilaksanakan, sekolah mengadakan evaluasi. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa SMP
N 1 Sewon sepakat untuk melaksanakan program lesson study secara mandiri untuk seluruh mata pelajaran, dan hingga saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala SMP N 1 Sewon tahun 2008 sampai dengan 2013 diketahui, bahwa program LSBS yang
dilaksanakan dari tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan 9 Februari 2013
56
sudah berhasil menyelesaikan lesson study sebanyak 81 kali dengan melibatkan semua guru, semua staff tata usaha, semua siswa, dosen
pendamping dari UNY, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, dan JICA sebagai expert.
3. Proses Perencanaan Program Lesson Study Berbasis Sekolah LSBS