96
Lanjutan Tabel 9. Hasil Penelitian tentang Implementasi Kegiatan Do
Program LSBS di SMP N 1 Sewon
No. Aspek
Hasil penelitian 4.
Penggunaan media
pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada
program LSBS berbasis audio-visual, meliputi: OHP, LCD, proyektor, laptop, dan microphone.
5. Kualitas siswa
dalam pembelajaran
pemahaman siswa
Kualitas siswa pada pembelajaran dalam program LSBS lebih baik atau meningkat daripada
pembelajaran yang diselenggarakan pada kelas biasa. Siswa dapat lebih mudah memahami materi
ajar.
6. Kehadiran
observer Observer yang hadir dalam kegiatan do program
LSBS merupakan
guru yang
sebelumnya mendapat undangan. Sehingga tidak semua guru
di SMP N 1 Sewon dapat mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan pada lesson
study.
Sumber: Diolah dari Data Primer dan Data Sekunder
c. See Refleksi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diketahui, bahwa jadwal pelaksanaan kegiatan see program LSBS di SMP N 1 Sewon,
sebagai berikut:
Tabel 10. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan See Program LSBS di
SMP N 1 Sewon
No Hari Tanggal
Mata Pelajaran Waktu
Ruang 1.
Selasa Bahasa Jawa
10.00-10.30 R. PSB
12 April 2016 2.
Kamis IPA
10.00-11.45 Lab. IPA
28 April 2016 3.
Selasa IPS
10.00-10.50 R. PSB
17 Mei 2016 Sumber : Dokumen peneliti
Kegiatan see refleksi pada implementasi program LSBS di SMP N 1 Sewon dilakukan oleh guru model beserta observer yang
hadir dalam kegiatan do lesson study. Guru tersebut berkumpul
97
bersama untuk mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Bahan diskusi yang digunakan ketika refleksi difokuskan
pada pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar observasi, yakni berupa temuan-temuan yang dicatat oleh guru pengamat selama
melakukan pengamatan. Kegiatan refleksi LSBS di SMP N 1 Sewon pada semua mata
pelajaran dilakukan langsung setelah pembelajaran berakhir. Tempat yang digunakan untuk berlangsungnya kegiatan refleksi see sama
dengan tempat yang digunakan saat do, kecuali pada lesson study bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan lesson study bahasa Jawa
dilaksanakan di ruang kelas VIII D, sehingga ruang kelas tersebut digunakan untuk proses pembelajaran mata pelajaran selanjutnya.
Berdasarkan hasil observasi diketahui, bahwa urutan pelaksanaan kegiatan refleksi see pada program LSBS di SMP N 1
Sewon, antara lain: pertama, pembukaan oleh moderator; kedua, sepatah dua kata atau kesan-kesan yang dirasakan oleh guru model
ketika melaksanakan lesson study; ketiga, penyampaian temuan- temuan dari para observer; keempat, penguatan dari kepala sekolah;
dan kelima, lain-lain.
1 Kepala Sekolah dan Moderator
Kehadiran kepala sekolah menjadi hal penting dalam pelaksanaan kegiatan refleksi. Dalam implementasi program
LSBS di SMP N 1 Sewon, kepala sekolah berperan sebagai
98
fasilitator sekaligus expert. Kepala sekolah diberi kesempatan untuk memberikan penguatan terkait dengan hasil temuan-temuan
yang disampaikan oleh observer, serta memberi masukan- masukan secara teknis terkait dengan pembelajaran.
Selain itu, kepala sekolah juga berperan dalam mendorong para
guru supaya
mereka mau
menerapkan dan
mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari dalam implementasi program LSBS. Hal ini sebagaimana diketahui dari
pernyataan yang disampaikan oleh LD selaku Waka Kurikulum, sebagai berikut:
“Ibu kepala sekolah jelas mendorong bapak ibu guru supaya mereka mau melaksanakan lesson study, malah
beliau itu menyarankan satu semester itu minimal 10 kali pelaksanaan lesson study. Hanya kita kesulitan pada
jadwalnya dan dalam mengambil waktunya. Apalagi kalau semester dua ini kan banyak terpotong untuk
ujian.” LD, 14April2016
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diketahui, bahwa dari ketiga lesson study yang diselenggarakan.
Kepala SMP N 1 Sewon tidak dapat menghadiri satu kali lesson study, yaitu pada mata pelajaran bahasa Jawa. Ketidakhadiran
kepala sekolah tersebut dikarenakan kepala sekolah sedang menghadiri rapat di Dinas Pendidikan Bantul. Sebagaimana
pernyataan yang disampaikan oleh S selaku Kepala Sekolah, sebagai berikut:
99
“Untuk lesson study mata pelajaran Bahasa Jawa kemarin saya ada rapat akreditasi di Dinas, jadi tidak bisa ikut
kegiatan do dan refleksi.” S, 15April2016
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diketahui, bahwa kepala sekolah memberikan penguatan kepada
guru-guru yang hadir dalam forum refleksi. Penguatan tersebut berupa masukan-masukan terkait hasil temuan yang disampaikan
oleh masing-masing observer. Selain itu, di sela-sela diskusi kepala sekolah menegaskan bahwa fokus pengamatan dalam
sebuah lesson study adalah bagaimana siswa mengikuti pembelajaran, bukan pada bagaimana guru model melakukan
pembelajaran. Moderator dalam pelaksanaan kegiatan refleksi LSBS di
SMP N 1 Sewon sudah diatur dan dijadwal oleh koordinator LSBS. Guru yang bertugas sebagai moderator merupakan guru
satu rumpun dengan dengan mata pelajaran yang sedang diadakan lesson study. Adapun tugas seorang moderator dalam kegiatan
refleksi adalah memimpin jalannnya refleksi dan mencatat notulen selama kegiatan refleksi berlangsung. Hal ini
sebagaimana diketahui dari pernyataan yang disampaikan oleh E selaku Koordinator LSBS, sebagai berikut:
“Moderator merupakan guru satu rumpun mata pelajaran. Moderator bertugas untuk mencatat notulen selama
kegiatan refleksi berlangsung. Tidak ada spesifikasi dalam pemilihan moderator, karena semua guru mempunyai
kesempatan yang sama yaitu sebagai guru model, observer, dan moderator.
” E, 16Mei2016
100
Berdasarkan hasil observasi diketahui, bahwa moderator dapat menghidupkan jalannya kegiatan diskusi selama kegiatan
refleksi berlangsung. Terlihat bahwa peserta diskusi dapat mengikuti jalannya proses diskusi dengan tertib sesuai dengan
aturan main yang telah dibacakan oleh moderator sebelumnya.
2 Penyampaian Hasil Temuan oleh Observer
Penyampaian tanggapan atau pendapat dari masing- masing observer kepada guru model di SMP N 1 Sewon
dilakukan dengan tidak memojokkan guru model dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dikarenakan pendapat yang
disampaikan adalah
aktivitas belajar
siswa khususnya
permasalahan siswa dalam mengikuti pembelajaran, bukan pada bagaimana guru model melaksanakan pembelajaran.
Selain itu, masing-masing observer dalam menyampaikan pendapatnya disertai dengan bukti-bukti yang kuat, berupa catatan
hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti,
terlihat bahwa tanggapan atau pendapat yang disampaikan oleh guru pengamat merupakan segala aktivitas belajar siswa selama
mengikuti pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang disediakan.
Penyampaian pendapat juga disertai dengan identitas siswa, berupa nomor posisi tempat duduk beserta nama lengkap
101
siswa, serta alasan-alasan yang kuat tentang siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.
sehingga bukan berdasarkan opini saja.
3 Sikap Guru Model
Setelah semua observer menyampaikan hasil temuan- temuan yang didapatkan, selanjutnya guru model selaku guru
yang melaksanakan pembelajaran menanggapi temuan dan masukan yang disampaikan tersebut. Sikap guru model di SMP N
1 Sewon dalam menyikapi hasil temuan-temuan dan masukan dari masing-masing observer adalah mau menerima atas tanggapan
dan masukan yang diberikan kepadanya. Dikarenakan masukan- masukan yang diberikan tersebut dapat membantu guru model
dalam mengidentifikasi siswa-siswa mana saja yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sebagaimana diketahui
dari pernyataan yang disampaikan oleh P selaku Guru Model Bahasa Jawa, sebagai berikut:
“…, semua masukan dari bapak ibu guru itu pasti baik, membangun ya mbak. Kalau ibu bisa menerimanya dengan
berbesar hati, kalau itu memang kekurangan kita yang perlu diperbaiki.
” P, 15April2016 Pernyataan yang disampaikan oleh guru model bahasa Jawa
tersebut diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa pada kegiatan refleksi lesson study IPS,
guru model dapat menerima semua temuan-temuan yang disampaikan oleh observer. Selain itu, guru model juga menyadari
102
bahwa terdapat kekurangan pada pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya, sehingga masih ditemukan beberapa siswa
yang pasif atau kurang berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
4 Tindak Lanjut
Bentuk tindak lanjut dari hasil kegiatan refleksi program LSBS di SMP N 1 Sewon dilakukan oleh masing-masing pihak
yang terlibat di dalamnya, khususnya guru model sendiri. Hasil diskusi pada kegiatan refleksi diketahui bahwa masih ditemukan
kekurangan pada pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga ada beberapa siswa yang mempunyai permasalahan atau
mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya, guru secara bersama-sama secara kolaboratif
mencari solusi atas permasalahan yang ditemukan tersebut, yang kemudian dituangkan dalam bentuk rancangan atau strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran tersebut dapat diterapkan oleh guru model dalam pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Dengan demikian proses pembelajaran akan selalu mengalami peningkatan secara terus menerus.
Tidak menunut kemungkinan bentuk tindak lanjut dari hasil kegiatan refleksi tersebut juga dilakukan oleh masing-
masing observer yang ikut berpartisipasi, termasuk kepala sekolah di dalamnya. Hal ini sebagaimana diketahui dari pernyataan yang
103
disampaikan oleh W selaku Observer Lesson Study IPS, sebagai berikut:
“Kemarin metode yang dipakai Pak Dana itu bagus ya, anak langsung merespon. Di setiap akhir sesi presentasi,
temuan siswa langsung diklarifikasi oleh Pak Dana. Besok saya akan coba seperti Pak Dana itu di pembelajaran saya
mbak.” W, 21Mei2016 Pernyataan di atas didukung dengan pernyataan yang
disampaikan oleh S selaku Kepala Sekolah, sebagai berikut: “Semua yang berpartisipasi akan mendapatkan manfaat
dari pelaksanaan lesson study, termasuk saya sendiri juga kan ngajar. Jadi membantu saya dalam meningkatkan
keprofesionalan saya menjadi guru.” S, 15April2016 Berdasarkan pemaparan di atas, maka hasil penelitian tentang
implementasi kegiatan see refleksi program LSBS di SMP N 1 Sewon dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 11. Hasil Penelitian tentang Implementasi Kegiatan See
Refleksi Program LSBS di SMP N 1 Sewon
No. Aspek
Hasil penelitian
1. Peran Kepala
Sekolah Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan
program LSBS adalah sebagai fasilitator, yakni memberi penguatan terkait hasil
temuan yang disampaikan dan masukan- masukan secara teknis tekait pelaksanaan
lesson study.
2. Tugas Moderator
Moderator dapat menghidupkan kegiatan diskusi dan mencatat notulen selama
kegiatan refleksi berlangsung.
3. Penyampaian
Pendapat oleh Pengamat
Pendapat yang disampaikan oleh masing- masing observer disertai dengan bukti-
bukti yang kuat, berupa hasil temuan pengamatan, sehingga bukan berdasarkan
pada opini.
104
Lanjutan Tabel 11. Hasil Penelitian tentang Implementasi Kegiatan See Refleksi Program LSBS di SMP N 1
Sewon No.
Aspek Hasil penelitian
4. Tindak Lanjut
Bentuk tindak lanjut dari hasil diskusi pada kegiatan refleksi adalah adanya komitmen
dari masing-masing pihak yang terlibat untuk mau menerapkan hasil diskusi
berupa
strategi pembelajaran,
yang nantinya dapat memperbaiki pembelajaran
pada pertemuan berikutnya. Sumber: Diolah dari Data Primer dan Data Sekunder
6. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi