Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

34 belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran: a mengamati; b menanya; c mengumpulkan informasi; d menalar mengasosiasi; dan e mengkomunikasikan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sekarang pemerintah menaruh perhatian terhadap mutu pembelajaran, dimana setiap satuan pendidikan diberi kewenangan untuk melakukan perencanaan pembelajaran supaya proses pembelajaran dapat terselenggara secara interaktif dan inspiratif, meyenangkan, menantang, kontekstual dan kolaboratif, serta dapat memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif

E. Penelitian yang Relevan

1. Sukma Anggita Pusparani 2015 dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Lesson Study pada Mata Pelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Motivasi Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA N egeri 11 Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lesson study efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 13,22 dan prestasi belajar siswa sebesar 83,95, selain itu motivasi dan prestasi belajar siswa yang menggunakan lesson study lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan lesson study. Persamaan penelitian ini adalah sama- sama mengkaji mengenai pelaksanaan lesson study berbasis sekolah. Perbedaan penelitian ini adalah jenis penelitian dan fokus penelitian, yaitu efektivitas lesson study dengan motivasi prestasi belajar siswa, sedangkan peneliti memfokuskan kajiannya pada implementasi lesson 35 study sebagai pendukung kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP N 1 Sewon. 2. Dwi Karyati 2009 dalam tesisnya yang berjudul “Manajemen Lesson Study Berbasis MGMP pada Bidang Studi Matematika di Kabupaten Bantul”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen lesson study berbasis MGMP pada bidang studi matematika di Kabupaten Bantul, ditinjau dari perencanaan, pendanaan, pengaturan, pengorganisasian, dan monitoring telah terlaksana dengan baik. Persamaan penelitian ini adalah sama – sama mengkaji mengenai lesson study dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini adalah fokus kajian penelitian ini pada manajemen lesson study berbasis MGMP pada bidang studi matematika, sedangkan peneliti memfokuskan kajiannya pada implementasi lesson study berbasis sekolah sebagai pendukung kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP N 1 Sewon. 3. Tri Winarni 2014 dalam skripsinya yang berjudul ”Pelaksanaan Lesson Study Berbasis Sekolah dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Bantul ”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitiannya adalah pemaparan mengenai 1 pelaksanaan lesson study; 2 manfaat lesson study; 3 kendala lesson study; dan 4 solusi untuk mengatasi kendala pelaksanaan lesson study bebasis sekolah dalam pelajaran IPS. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji mengenai 36 pelaksanaan lesson study berbasis sekolah dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini adalah fokus kajian penelitian ini pada pelaksanaan lesson study di SMP se-kabupaten Bantul, sedangkan peneliti memfokuskan kajiannya pada implementasi lesson study sebagai pendukung kebijakan peningkatan mutu pendidikan di SMP N 1 Sewon.

F. Kerangka Berpikir