Tindakan Prosedur Penelitian 1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan Pra Tindakan

69 dipertahankan agar siswa tidak harus beradaptasi lagi dengan anggota kelompok baru sehingga diharapkan kegiatan diskusi akan berlangsung lebih efektif dan siswa dapat bekerjasama dengan lebih baik dari siklus sebelumnya. 6 Mempersiapkan media berupa pin yang digunakan untuk menomori masing- masing siswa dalam kelompok. 7 Mempersiapkan media pembelajaran berupa video tutorial editing sesuai dengan materi yang diberikan. Video tersebut bertujuan agar siswa lebih mudah mempelajari materi dan lebih mudah mengerjakan tugas diskusi yang diberikan. 8 Mensosialisasikan kembali cara menilai keaktifan siswa sesuai rubrik penilaian keaktifan siswa kepada observer.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama seperti pada siklus I dimana kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT. Hal yang membedakan siklus II dengan siklus I terletak pada upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap ini, guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Deskripsi pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II yaitu sebagai berikut: 1 Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama. Guru kemudian menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa terkait dengan materi yang akan 70 dipelajari. Setelah itu, guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam 7 kelompok sama seperti pada siklus sebelumnya. Setiap siswa dalam kelompok diberi nomor dalam bentuk pin sama seperti pada siklus sebelumnya. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti dimulai dengan penyampaian materi secara singkat oleh guru. Materi yang disampaikan oleh guru yaitu pengolahan video tahap paska produksi editing dan rendering. Guru kemudian menginstruksikan kepada siswa untuk saling berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang telah disampaikan. Pembagian kelompok pada siklus II berlangsung lebih lancar daripada pada siklus I karena siswa sudah mengerti tiap anggota dalam kelompok dan tempat duduk kelompok. Setelah setiap siswa berkelompok, siswa diberikan bahan ajar berupa materi Aplikasi Pengolah Simulasi Visual Tahap Paska Produksi Editing dan Rendering, video yang berisi materi, dan tugas diskusi kelompok yang harus dikerjakan oleh setiap siswa dalam kelompok. Siswa diberikan waktu untuk mempelajari bahan ajar yang diberikan oleh guru. Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas yang diberikan dengan berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Setiap siswa mengerjakan satu tugas yang dapat dikerjakan secara individu atau bekerjasama dengan teman dalam kelompok. Selama kegiatan diskusi, guru mengawasi dan membimbing siswa. Guru bersikap lebih komunikatif dan responsif pada kegiatan diskusi yang dilakukan oleh siswa. Hal itu mengakibatkan banyak siswa yang melakukan kegiatan tanya-jawab dengan guru bahkan tanpa 71 harus dihampiri terlebih dahulu oleh guru. Setiap siswa yang selesai mengerjakan tugas mengajarkan penyelesaian tugasnya kepada siswa lain dalam kelompok hingga setiap siswa dalam kelompok tersebut memahaminya. Pada saat kegiatan diskusi pertemuan pertama hampir berakhir, guru memberikan tugas kelompok berupa video berdurasi minimal 2 menit dengan tema bebas yang berisi aplikasi dari materi yang dipelajari editing dan rendering. Guru juga menyampaikan aspek-aspek yang harus ada dalam video tersebut. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi mengerjakan tugas kelompok tersebut selama satu minggu dan akan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua, guru memberikan waktu untuk berdiskusi kepada siswa untuk mendiskusikan baik tugas individu dalam kelompok maupun tugas video. Sebelum kegiatan presentasi, guru menyampaikan teknis pelaksanaan presentasi. Guru juga memanggil perwakilan siswa dari tiap kelompok untuk mengambil nomor perwakilan presentasi untuk memilih siswa dari tiap kelompok yang akan mempresentasikan hasil video kelompok. Setelah setiap kelompok mendapatkan nomor siswa yang akan mewakili kelompok untuk presentasi, guru memanggil satu nomor secara acak. Siswa dengan nomor yang dipanggil sesuai dengan nomor perwakilan kelompok maju dan mempresentasikan hasil tugas kelompoknya video. Selama kegiatan presentasi hasil diskusi kelompok, guru dan siswa dari kelompok lain dapat bertanya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok yang presentasi. Pada saat kegiatan diskusi, guru banyak memberikan pertanyaan pada masing-masing kelompok sehingga setiap 72 siswa berkesempatan untuk melakukan tanya-jawab dengan guru. Pada akhir presentasi masing-masing kelompok, guru memberikan komentar berupa kritik maupun saran terhadap hasil tugas kelompok. Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, guru memberikan reward terhadap kelompok yang menghasilkan tugas kelompok paling baik sesuai dengan persetujuan seluruh siswa. 3 Kegiatan Penutup Guru dan siswa-siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari. Guru kemudian menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pelajaran diakhiri dengan berdoa bersama yang dilanjutkan dengan salam.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 BANTUL.

1 11 206

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi Digital Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT): Studi Kasus di SMK N 3 Salatiga

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi Digital Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT): Studi Kasus di SMK N 3 Salatiga T1

0 0 31