Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

57 Lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan rubrik kriteria penilaian keaktifan siswa dapat dilihat pada Lampiran 3. 2. Dokumentasi Dokumentasi bertujuan untuk mendokumentasikan baik kegiatan-kegiatan yang terjadi selama proses belajar-mengajar maupun kelengkapan perangkat pembelajaran. Dokumentasi pada penelitian ini meliputi silabus, RPP, skenario pembelajaran, daftar kelompok, foto dan video kegiatan belajar-mengajar. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan pada penelitian ini berfungsi untuk memuat berbagai kegiatan secara deskriptif. Kegiatan yang ditulis pada catatan lapangan meliputi kegiatan pembelajaran di kelas, suasana kelas, interaksi antara siswa dengan guru, dan interaksi antara siswa dengan siswa. Secara umum, catatan lapangan digunakan untuk mencatat atau merekam kejadian selama proses belajar- mengajar di kelas mulai dari kegiatan awal hingga pelajaran diakhiri.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis pada pertemuan ini meliputi data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Pada catatan lapangan, data yang diperoleh dianalisis dengan mengidentifikasi data esensial yang ada. Komponen analisis data pada catatan lapangan dapat dilihat pada Gambar 3. 58 Gambar 3. Komponen dalam Analisis Data Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010: 337 Data dari catatan lapangan akan direduksi dengan memilih data yang pennting dan membuang informasi yang tidak berguna. Selanjutnya data yang telah direduksi disajikan ke dalam pola tertentu agar lebih mudah dibaca. Langkah terakhir yaitu menyimpulkan data catatan lapangan dengan memilih informasi-informasi yang penting tanpa menyertakan informasi yang penting. Pada data hasil observasi keaktifan siswa, sebelum dianalisis maka terlebih dahulu data harus diolah. Langkah pertama dalam pengolahan data hasil observasi keaktifan siswa yaitu mencari jumlah total nilai keaktifan yang diperoleh masing-masing indikator dan masing-masing siswa. Total nilai masing- masing indikator dan masing-masing siswa tersebut kemudian akan dipersentasekan. Persentase perolehan skor pada lembar observasi dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa masing-masing siswa. Setelah persentase keaktifan masing-masing siswa diperoleh maka selanjutnya data persentase tersebut diolah lagi untuk menentukan persentase klasikal keaktifan siswa. Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu apabila keaktifan siswa secara klasikal mencapai 75. 59 Langkah-langkah dalam proses analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Berdasarkan data hasil observasi, nilai keaktifan masing-masing siswa pada tiap-tiap indikator diolah untuk mengetahui nilai total perolehan keaktifan tiap indikator dan tiap siswa. 2. Setelah diperoleh nilai total keaktifan tiap indikator dan tiap siswa, langkah selanjutnya yaitu mencari persentase keaktifan tiap indikator dan tiap siswa. Persentase keaktifan masing-masing indikator dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Persentase Jumlah Skor Keaktifan Siswa Per Indikator = Jumlah Skor yang Diperoleh x 100 Jumlah Skor Maksimal Persentase keaktifan masing-masing siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase Jumlah Skor Keaktifan Siswa Per Individu = Jumlah Skor yang Diperoleh x 100 Jumlah Skor Maksimal 3. Data dari persentase keaktifan siswa tersebut diinterpretasikan ke dalam beberapa kriteria keaktifan sebagai berikut: Persentase Keaktifan Kriteria Sangat Baik A Baik B Cukup Baik C Kurang Baik D 4. Mencari persentase keaktifan siswa secara klasikal melalui rumus berikut: Persentase Keaktifan Klasikal = Jumlah Persentase Keaktifan Seluruh Siswa Jumlah Siswa 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 BANTUL.

1 11 206

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi Digital Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT): Studi Kasus di SMK N 3 Salatiga

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi Digital Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT): Studi Kasus di SMK N 3 Salatiga T1

0 0 31