40 Sintak model pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Richard I.
Arends 2007 terdiri atas 4 fase, yaitu: 1 Fase 1 : Numbering Penomoran
Pada fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang. Masing-masing anggota kelompok kemudian diberi
nomor antara 1 sampai 5 . 2 Fase 2 : Questioning Mengajukan pertanyaan
Pada fase ini, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat bervariasi, mulai dari pertanyaan yang berbentuk arahan
maupun pertanyaan yang bersifat sangat spesifik. 3 Fase 3 : Heads Together Berpikir bersama
Pada fase ini, siswa menyatukan pikiran untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui
jawabannya. 4 Fase 4 : Answering Menjawab
Fase answering merupakan fase terakhir dalam tipe NHT. Pada fase answering, guru memanggil sebuah nomor. Siswa dari masing-masing
kelompok dengan nomor yang dipanggil guru mengacungkan tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
6. Simulasi Digital
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK, diterangkan bahwa mulai tahun ajaran
20132014, kurikulum yang dipergunakan bukan lagi kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan melainkan Kurikulum 2013. Penerapan kurikulum
2013 sendiri masih belum merata karena hanya satuan pendidikan tertentu saja
41 yang baru menerapkannya. Penerapan Kurikulum 2013 membawa beberapa
perubahan penting dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk perubahan pada mata pelajaran yang diajarkan. Pada tingkat SMKMAK, salah satu perubahan
pada mata pelajaran yang diajarkan adalah penghapusan mata pelajaran KKPI Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi.
Simulasi Digital merupakan mata pelajaran yang ditujukan untuk menggantikan mata pelajaran KKPI pada SMKMAK yang dihapuskan oleh
kebijakan Kurikulum 2013. Simulasi Digital dicetuskan oleh SEAMOLEC Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning
Centre dan baru diterapkan pada SMK Invest untuk siswa kelas X. Untuk bidang keahlian Teknologi Komunikasi dan Informasi, mata pelajaran Simulasi Digital
diajarkan dengan bobot waktu yang sama dengan mata pelajaran KKPI yaitu 3 jam pelajaran per minggunya. Untuk bidang keahlian selain Teknologi
Komunikasi dan Informasi, jam untuk Simulasi Digital akan dipecah dari mata pelajaran tertentu yang memiliki kelebihan jam. Pada Simulasi Digital, kegiatan
praktik dan teori tidak dipisah sehingga pembagian waktu untuk kegiatan teori dan praktik diatur secara pribadi oleh guru.
Mata pelajaran Simulasi Digital menekankan pada pembelajaran kolaboratif
yang memanfaatkan
teknologi yang
berkembang, seperti
pembelajaran online, penyajian materi secara digital, melaksanakan interaksi dan komunikasi secara online, dan membuat materi dalam bentuk simulasi visual.
Pada pelaksanaannya, mata pelajaran Simulasi Digital akan diajarkan oleh guru- guru yang dulunya mengajarkan mata pelajaran KKPI. Sebelum mengajarkan
Simulasi Digital, guru-guru tersebut terlebih dahulu harus mengikuti diklat dan memperoleh sertifikat kompetensi Simulasi Digital.
42 Materi yang akan dipelajari pada Simulasi Digital terbagi menjadi 5 materi
utama, yaitu melaksanakan pembelajaran kolaboratif, memformat materi dalam bentuk buku digital, melaksanakan interaksi dan komunikasi secara online,
membuat materi dalam bentuk video, dan membuat materi dalam bentuk simulasi visual. Pembelajaran kolaboratif, buku digital, dan komunikasi dan interaksi
online diajarkan pada semseter 1 dengan total jumlah jam 64 jam. Pada semester 2, materi yang diajarkan adalah video editing dan simulasi visual
dengan total jumlah jam 64 jam. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Simulasi Digital dapat dilihat pada Tabel 4.
Dengan mempelajari Simulasi Digital, siswa diharapkan untuk menguasai teknologi informasi dan dapat memanfaatkannya terutama untuk kegiatan
belajar-mengajar. Melalui Simulasi Digital, siswa dapat memahami cara berkomunikasi secara online dan manfaat pembelajaran online dalam kegiatan
belajar-mengajar yang dapat memudahkan siswa untuk belajar dan berinteraksi dengan guru kapan saja dan dimana saja. Siswa juga dapat membuat materi
yang disajikan dalam bentuk buku digital, video, dan animasi yang lebih menarik dan dapat digunakan oleh siapa saja tanpa harus mengeluarkan biaya untuk
membelinya.
43 Tabel 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Simulasi Digital
Kelas X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya. 1.2.
Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam.
1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan
ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta
dalam menempatkan
diri sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur;
teliti; cermat;
tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi
sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
3.1 Melakukan pendaftaran.
3.2 Memanfaatkan fitur.
3.3 Melaksanakan ujian online bersama.
3.4 Memformat materi digital.
3.5 Menggunakan aplikasi untuk membuat materi digital.
3.6 Membuat materi dalam bentuk digital.
3.7 Memanfaatkan fitur layanan komunikasi online.
3.8 Melakukan interaksi dan komunikasi secara online.
3.9 Menggunakan aplikasi editing video.
3.10 Melakukan proses render menjadi bentuk.
3.11 Membuat simulasi visual.
3.12 Mempublikasi hasil karya simulasi visual.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah
abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. 4. 1
Mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan. 4. 2
Mengidentifikasi materi digital. 4. 3
Mengidentifikasi persyaratan hardware. 4. 4
Mengidentifikasi jenis aplikasi untuk pembuatan materi bentuk digital.
4. 5 Menjelaskan interaksi online.
4. 6 Menjelaskan komunikasi online.
4. 7 Menjelaskan jenis layanan aplikasi komunikasi online.
4. 8 Menjelaskan
persyaratan penggunaan
layanan aplikasi.
4. 9 Mengidentifikasi jenis materi audio visual.
4. 10 Mengidentifikasi jenis aplikasi pembuat materi bentuk
audio visual. 4. 11
Menjelaskan persyaratan kebutuhan hardware. 4. 12
Menjelaskan konsep simulasi visual. 4. 13
Mengidentifikasi jenis simulasi visual.
44
7. SMK Negeri 1 Magetan