Pengantar Referensi Persona Hamba, Patek dengan Me

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Pengantar

Bab IV ini memaparkan analisis data alat kohesi grammatikal meliputi bentuk- bentuk alat kohesi grammatikal, perbedaan bentuk alat kohesi grammatikal, dan faktor- faktor penyebab perbedaan bentuk alat kohesi grammatikal pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai dan teks terjemahannya The Chronicle of the Kings of Pasai. Data mengenai kategori dan bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal dideskripsikan berdasarkan pendapat Halliday dan Hasan 1976. Setelah dianalisis bentuk-bentuk, perbedaan dan faktor penyebab perbedaan alat kohesi grammatikal antara kedua teks tersebut, maka langkah selanjutnya adalah memaparkan pembahasan mengenai tingkat kekohesifan teks dan dampak perbedaan bentuk alat kohesi grammatikal terhadap kualitas terjemahan khususnya difokuskan pada keberterimaan terjemahan. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan membandingkan, mengkategorisasikan, dan menghubungkan antara alat kohesi grammatikal pada TSu dengan TSa. Indikator penilaian perbedaan penggunaan alat kohesi grammatikal tersebut ditentukan dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik penyebab perbedaan penggunaan alat kohesi. Faktor intinsik yaitu faktor penyebab perbedaan penggunaan alat kohesi dari segi sistem gramatika atau tata bahasa yang berasal dari dalam teks, sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor penyebab perbedaan penggunaan alat kohesi dari segi konteks situasi penggunaan alat kohesi dan berasal dari luar teks. Universitas Sumatera Utara 4.2 Analisis Data 4.2.1 Bentuk-Bentuk Alat Kohesi Grammatikal Teks Hikayat Raja-Raja Pasai TSu dan Teks The Chronicle of the Kings of Pasai TSa Pada penelitian ini bentuk-bentuk alat kohesi gramatikal antara TSu dengan TSa dikategorisasikan dalam empat bagian utama yaitu alat kohesi grammatikal perujuk referensi, penyulihan substitusi, pelesapan elipsis, dan perangkaian konjungsi. Bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal antara TSu dengan TSa memiliki persamaan dalam hal pengkategorisasian yaitu pada TSu ditemukan 4 kategori bentuk alat kohesi grammatikal meliputi 533 yang terdiri dari 268 kohesi referensi, 0 kohesi elipsis, 31 kohesi subtitusi dan 234 kohesi konjungsi. Dan pada TSa, juga ditemukan 4 kategori bentuk alat kohesi grammatikal meliputi 483 yang terdiri dari 262 kohesi referensi 54.24, 11 kohesi elipsis 2.3 , 9 kohesi subtitusi 1.86 dan 201 kohesi konjungsi 41.6. Namun, dalam hal persentase keberadaan alat kohesi antara TSu dengan TSa terdapat jumlah alat kohesi grammatikal yang sangat signifikan berbeda jauh yaitu jumlah keberadaan alat kohesi grammatikal pada TSu mencapai 533 sedangkan jumlah alat kohesi grammatikal TSa mencapai 483. Dari 533 alat kohesi grammatikal diperoleh 268 kohesi referensi yang terdiri dari 171 referensi personal, 71 referensi demonstratif, dan 16 referensi komparatif. 0 kohesi elipsis. Dari 31 kohesi subtitusi ditemukan 16 kohesi subtitusi nomina dan 2 kohesi subtitusi verba dan 13 kohesi subtitusi klausa. Dan dari 234 kohesi konjungsi terdiri dari 101 konjungsi tambahan, 7 konjungsi perbandingan, 105 konjungsi waktu dan 21 konjungsi konsekuensi. Universitas Sumatera Utara Namun, pada TSa, dari 483 alat kohesi grammatikal diperoleh 257 kohesi referensi yang terdiri dari 168 referensi personal 34.7, 73 referensi demonstratif 15., dan 21 referensi komparatif 4.34. Dari 11 kohesi elipsis, 11 kohesi elipsis nomina 2.3, dan 0 0 kohesi elipsis verba dan klausa. Dari 9 kohesi subtitusi terdiri dari 9 kohesi subtitusi nomina 1.9, dan 0 0 kohesi subtitusi verba dan klausa. Dan dari 192 kohesi konjungsi terdiri dari 65 konjungsi tambahan 13.5, 10 konjungsi perbandingan 2.1, 105 konjungsi waktu 21.7 dan 21 konjungsi konsekuensi 4.34. Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan kategori dan persentase bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai dan teks The Chronicle of the kings of Pasai: Tabel 4.1. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Grammatikal BSu dan BSa No Kategori Alat Kohesi Grammatikal Bentuk-Bentuk Alat Kohesi Grammatikal Kohesi Hikayat Raja-Raja Pasai TSu The Chronicle of the Kings of Pasai TSa 01 Referensi Personal 169 50.2 168 54.24 Demonstratif 81 73 Komparatif 18 21 02 Elipsis Nomina - 11 2.3 Verba - Klausa - 03 Substitusi Nomina 16 5.8 3 1.86 Verba 2 3 Klausa 13 3 04 Konjungsi Tambahan 101 44 65 41.6 Perbandingan 7 10 Waktu 105 105 Konsekuensi 21 21 Total 533 100 483 100 Dari pemaparan hasil temuan data diperoleh bahwa penggunaan bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai TSu dan teks The Chronicle of the Kings of Pasai TSa berbeda pada jumlah persentase pemunculan alat Universitas Sumatera Utara kohesi grammatikal. Masing-masing BSu dan BSa memiliki alat kohesi grammatikal tersendiri dan keunikan dalam menggunakan alat kohesi tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada BSu dan BSa. Faktor intrinsik penyebab perbedaan alat kohesi antara BSu dengan BSa yaitu pada bentuk dan penggunaan alat kohesi tersebut. Dan faktor ekstrinsik penyebab perbedaan adalah pada konteks situasi dan budaya penggunaan alat kohesi antara BSu dan BSa. Namun, dari hasil temuan juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal antara BSu dan BSa memiliki persamaan dari segi kategori alat kohesi grammatikal. Bentuk- bentuk alat kohesi grammatikal yang paling dominan terdapat pada TSu dan TSa akan mempengaruhi tingkat kekohesifan teks, sehingga teks tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dipaparkan dan dikategorikan 36 data alat kohesi grammatikal pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris The Chronilce of the Kings of Pasai yang menunjukkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi atau mengalami perubahan bentuk alat kohesi antara TSu dengan TSa. Data-data tersebut kemudian dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi grammatikal dari segi faktor intrinsik dan ekstrinsik seperti sistem gramatika tata bahasa, sistem referensi, konteks situasi penggunaan alat kohesi antara BSu dan BSa

4.2.1.1 Alat Kohesi Grammatikal Perujuk Referensi

Pada penelitian ini, alat kohesi grammatikal perujuk referensi dikategorikan dalam tiga bentuk yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif. Dari 268 kohesi referensi pada TSu ditemukan ketiga kategori kohesi referensi tersebut. Dan dari 262 kohesi referensi pada TSa juga ditemukan ketiga Universitas Sumatera Utara kategori kohesi referensi tersebut. Semua bentuk referensi yang ditemukan pada TSu dan TSa merupakan kohesi referensi endofora, karena referensi tersebut mengacu pada objek yang berada di dalam teks tersebut. a. Referensi Perujuk Personal Referensi personal terbagi 3 bentuk yaitu referensi persona pertama, kedua dan ketiga. Dari 169 kohesi referensi pada TSu ditemukan ketiga kategori referensi persona tersebut. Bentuk-bentuk kohesi referensi persona yang ditemukan pada TSu meliputi referensi persona pertama yaitu aku ku, hamba, nama diri, kami, kita. Referensi persona kedua seperti engkau kau, tuan, Kamu-kamu, kamu-kamu sakalian. Referensi persona ketiga seperti ia dia, die, hamba itu, orang itu, dirinya, mereke, mereka. Dan dari 168 kohesi referensi pada TSa juga ditemukan ketiga kategori referensi persona tersebut. Bentuk-bentuk kohesi referensi persona pada TSa meliputi referensi persona pertama yaitu I dan we, referensi persona kedua you, dan referensi persona ketiga he, she, it, they. Tabel 4.2. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Referensi Perujuk BSu dan BSa Data Kategori Bentuk- Bentuk Bahasa Teks BSu BSa 003 Persona Pertama Aku ku, hamba, nama diri Maka jawab Patēh Suatang Baiklah hamba minta janji tujoh hari, karna hamba lagi menchari kerbau akan melawan kerbau Sang Nata itu. HRRP, 1914:104 Pateh Suatang rep- lied Yes, I agree”. But I ask for seven days grace, for I shall have to find a buffalo to fight the Emperors buffalo. TCOTKOP, 1961:162 I dan We 011 Persona Kedua Engkau kau, tuan, kamu- kamu, kamu- Maka titah Sang Nata, Hai segala kamu menteri These were his words. My minis- ters and command- Universitas Sumatera Utara kamu sakalian penggawaku, apa bichara kamu sakalian akan negeri telok rantau dan rukang pulau sakalian yang belum ta’alluq itu?HRRP, 1914:100 ers, what do you propose [we should do] about the coun- tries, the boys and river reaches and islands not yet sub- ject to us? TCOTKOP, 1961:159 You 032 Persona Ketiga Ia, die, beliau, Sultan, me- reke, Maka sabda Sultan kapada segala hulubalangnya, HRRP, 1914:100 He said to his chiefs You, my chiefs, TCOTKOP, 1961:159 He, she, it, they Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa referensi persona antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 3 yaitu referensi persona pertama, kedua dan ketiga. Bentuk-bentuk referensi persona pada TSu meliputi referensi persona pertama yaitu aku ku, hamba, nama diri, kami, kita. Referensi persona kedua yaitu engkau kau, tuan, kamu-kamu, kamu-kamu sakalian. Referensi persona ketiga yaitu ia dia, die, hamba itu, Sultan, beliau, mereka. Dan pada TSa meliputi referensi persona pertama I dan We, referensi persona kedua you, dan referensi persona ketiga he, she, it, they. Bentuk-bentuk referensi persona BSu dan BSa memiliki beberapa perbedaan dalam hal penggunaan bentuk referensi tersebut. Pertama, kami, kita di BSu termasuk kategori persona kedua, tetapi we di BSa termasuk kategori persona pertama. Kedua, BSu tidak membedakan referensi persona dia, ia untuk laki-laki dan perempuan, tetapi BSa membedakan penggunaan referensi persona he dan she berdasarkan jenis kelamin maskulin dan feminin. Ketiga, BSu mengenal konsep penggunaan referensi untuk menunjukkan tingkat keakraban dan kesopanan antara penutur terhadap mitra tutur dari segi status, usia, jabatan maupun kekuasaan. Misalnya, saya, patek, anda, engkau, beliau, sultan digunakan untuk sitausi resmi antara penutur dan mitra tutur yang Universitas Sumatera Utara dihormati, aku, daku, hamba, kau, dia, ia digunakan dalam situasi tidak resmi antara penutur dan mitra tutur yang memiliki hubungan yang sangat dekat. b. Referensi Penunjuk Demonstratif Dari 81 kohesi referensi demonstratif pada TSu ditemukan kedua kategori referensi demonstratif jauh dan dekat tersebut. Dan dari 73 data kohesi referensi demonstratif pada TSa juga ditemukan kedua kategori kohesi demonstratif penunjuk tersebut. Semua referensi demonstratif yang ditemukan di dalam TSu dan TSa merupakan referensi endofora karena referensi tersebut mengacu pada objek yang berada di dalam teks. Data referensi demonstratif dalam penelitian ini terbagi tiga bentuk meliputi demonstratif nomina this, these, that, those, demonstratif adverbial here, there, now, then dan definite article the. Referensi demonstratif nomina penunjuk dekat adalah this these, referensi demonstratif nomina penunjuk jauh adalah that those. Referensi demonstratif nomina berbentuk tunggal yaitu this dan that. Thisthat mengacu pada kata benda tunggal, sedangkan these those mengacu pada kata benda jamak. Tabel 4.3. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Referensi Demonstratif BSu dan BSa Data Kategori Bentuk-Bentuk Bahasa Teks BSu BSa Dekat Tunggal Ini This ‘Ya tuanku inilah rupa Tun Abdul Jalil na- manya anak raja dibe- nua Pasai.’ HRRP, 1961:94 Your Highness, this is the portrait of one Tun Abdul Jalil by name, a prince in the land of Pa- sai. TCOTKOP, 1961:153 039 Universitas Sumatera Utara 042 Dekat Jamak Ini These Maka singgahlah ia di Jambi dan di- Palembang; maka ke- dua buah negeri ini pun menunggal ﻞﻜﻐﻧﻤ dan berserah senjata, maka ta’lluqlah kedua buah negeri itu ka- Majapahit. HRRP, 1961:94 After several days sail- ing they reached Jambi and Palembang and called in there. These two places gave hostages and handed over their arms, both of them be- coming vassals of Maja- pahit. TCOTKOP, 1961:153 048 Tempat Jauh Disana Kasana That Maka kerbau besar itu pun terpusing-pusing tiada lagi ia berdaya hendak memandok su- kar karna di-bawah ke- rampangnya. Maka ia lari kasana kamari itu pun tiada juga di- lepaskannya buah pe- ler- nya olēh anak ker- bau itu. HRRP, 1914:93 The large buffalo chased round and round in a frenzy. It tried to use its horns but to no purpose because the calf was un- derneath its legs. It ran this way and that, but still the buffalo-calf would not let go of its- testicles. TCOTKOP, 1961:153 049 Jauh Tunggal Itu That Maka titah Sang Nata akan segala tawanan orang Pasai itu, suroh- lah ia dudok di tanah Jawa ini mana kesu- kaan hatinya. Itu se- babnya, maka keramat di tanah Jawa itu tatka- la zaman Pasai alah olēh Majapahit itu. HRRP, 1961:94 As for the Pasai prison- ers, the Emperor made a decree ordering them to remain in Java but al- lowing them liberty to settle in it anywhere they pleased. That is the rea- son why there are in Java so many holy places dat- ing from the time of the conquest of Pasai by Ma- japahit TCOTKOP, 1961:153 Itu That 050 Jauh Jamak Itu Those Maka Tuan Puteri itu menyurohkan hulubalang-nya yang bernama Tun Perpatēh ﻦﻴﺟ Jena kepada segala negeri akan menuliskan rupa segala anak raja-raja yang pada segala negeri HRRP, 1914:93 So the princess ordered one of her chiefs whose name was Tun Perpateh Jena to visit every city and to draw portraits of all the young princes he found in those cities. TCOTKOP, 1961:153 051 Jauh Segala Those Maka segala huluba- lang pun masing- masing naik-lah ka- The chiefs all went on board their boats, and the princess and those Universitas Sumatera Utara perahunya, lalu-lah Tuan Puteri dan segala merēka itu berlayarlah ka-negeri Pasai itu pa- da siang dan malam. HRRP, 1961:94 with her took their de- parture. Day and night the princess and those accompanying her sailed on towards the city of Pasai. TCOTKOP, 1961:153 054 Tempat Dekat Disni Here Karna maqsud kapada Tun Abdul Jalil yang ku berahikan itu dalam laut ini, aku pun disini- lah akan tempatku. HRRP, 1914:93 For the sake of my loved one Tun Abdul Jalil who is in this sea, it is my re- solve that here I also shall find my place of rest. TCOTKOP, 1961:153 056 Tempat Katepi laut There Satelah itu sampailah baginda katepi laut, maka Tuan Puteri pun sujud menyembah ber- mohon kepada ayah bondanya. HRRP, 1961:98 When they arrived there the princess bowed in obeisance and said goodbye to her father and mother. TCOTKOP, 1961:158 061 Waktu Saat itu Then Saat itu, maka keluar- lah ia dari Pasar, dan ia berlayar ka nege- rinya. HRRP, 1914: 94 Then he left Pasai and returned to his own country. TCOTKOP,1961:153 Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa referensi demonstratif antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 2 yaitu demonstratif dekat dan demonstratif jauh. Dalam penelitian ini bentuk-bentuk referensi demonstratif yang ditemukan meliputi demonstratif dekat pada TSu yaitu ini, disini, sedangkan demonstratif jauh yaitu itu, disana, disitu, saat itu. Pada TSa, demonstratif dekat yaitu this, that, here, now dan demonstratif jauh yaitu there, then. Bentuk-bentuk referensi demonstratif BSu dan BSa memiliki perbedaan dalam hal penggunaan demonstratif tersebut. Pada BSu ini dan itu digunakan untuk menyatakan benda yang dekat dan jauh serta tidak membedakan demonstratif tunggal dan jamak, sedangkan pada BSa mengenal konsep demonstratif tunggal dan jamak seperti this menjadi these, that Universitas Sumatera Utara menjadi those. Demonstratif disini, disana pada BSu menjadi here, there pada BSa sebagai demonstratif adverbial kata keterangan menunjukkan pada tempat. c. Referensi Perbandingan Komparatif Dalam penelitin ini ditemukan 2 kategori bentuk referensi komparatif yaitu perbandingan umum dan perbandingan khusus. Perbandingan umum direalisasikan dengan kata identitas same, equal, identical; identically, kesamaan such, similar, so, similarly, likewise, dan perbedaan other, different, else, differently, otherwise. Dan perbandingan khusus direalisasikan dengan kata atau referen yang dianggap lebih baik, lebih rendah, dan sama. Dari 16 data kohesi referensi pada TSu ditemukan kedua kategori referensi perbandingan tersebut. Dan dari 21 data referensi komparatif pada TSa juga ditemukan kedua kategori referensi perbandingan tersebut. Data bentuk-bentuk referensi komparatif dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu perbandingan umum seperti at the same, so great dan the other. Perbandinga khusus direalisasikan dengan 1 perbandingan po- sitif dengan dua partisipan sama, setara dan setingkat 2 perbandingan komparatif den- gan satu partisipan lebih dalam kualitas daripada yang lain, dan 3 perbandingan su- perlatif dengan satu partisipan berada pada posisi paling dalam kualitas di antara tiga pertisipan. Perbandingan positif dapat direalisasikan oleh as same as, as well as seperti sama pintar as smart as. Perbandingan komparatif direalisasikan oleh er more + kata sifat seperti lebih pintar smarter. Perbandingan superlatif direalisasikan oleh est most + kata sifat, seperti paling pintar the smartest. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Referensi Komparatif BSu dan BSa Data Kategori Bentuk-Bentuk Bahasa Teks BSu BSa 062 Perbandingan Umum same, so, other Maka pada keeso- kan harinya, maka berbunyi-lah gen- derang perang da- ripada kedua pi- hak dan segala lashkar berdirilah di Medan, maka kedua pihak pun sama menempoh HRRP, 1961:98 The next day the war-drums were sounded on both sides. The troops were standing by ready on the field of battle. At the same moment the two armies ad- vanced TCOTKOP, 1961:158 066 Perbandingan Umum same, so, other Maka Sultan Ah- mad pun mematah- matah jarinya ser- ta dengan sesal- nya tiada berkesu- dahan sebab mem- bunoh anaknya Tun Beraim Bapa dan Tun Abdul Ja- lil dengan sesal- nya yang amat sangat . HRRP, 1961:98 There was no end to his self- reproach at hav- ing killed Tun Be- raim Bapa and Tun Abdul Jalil, so great was his remorse. TCOTKOP, 1961:158 071 Perbandingan Umum same, so, other Maka sa-tengah merēka itu habis- lah mati, dan sa- tengah merēka itu lari, HRRP, 1961:98 Some fell dead on the spot. Others fled. TCOTKOP, 1961:158 073 Perbandingan Khusus Se + kata sifat kata keterangan Maka ada saēkur kerbau Sang Nata itu besarnya seperti gajah tunggal dan tandoknya sa- belah sabelah panjang enam hasta dan pangkat tandoknya besarnya empat Now belonging to the Emperor was a certain buffalo as large as a ro- gue elephant. The tips of its horns were six cubits apart. At their base the horns were as thick as the span of finger as same as, as well as, like Universitas Sumatera Utara jengkal lilit dan matanya merah seperti sa- ga.HRRP, 1961:98 and thumb. Its eyes were as red as saga beans. TCOTKOP, 1961:158 074 Perbandingan Khusus Lebih + kata sifat + daripada Demi Sang Nata mendengar sem- bah paduka ana- kanda baginda Tuan Puteri Ge- merenchang demi- kian itu, maka ber- tambah-tambah mashghulnya HRRP, 1914:95 When the Empe- ror heard his daughter Princess Gemer-enchang speaking in this way his anxiety became all the greater. TCOTKOP, 1961:153 Taller, more beautiful, 077 Perbandingan Khusus Ter + kata sifat kata keterangan + kata sifat kata keterangan, sangat, amat dan maha Tallest, most beautiful Sakira-kira empat ratus jong yang besar-besar dan lain daripada itu banyak lagi dari- pada ﺒﻌﻞﻤ څ dan kelulus. HRRP:1914, 98 About four hun- dred of the larg- est junks, and al- so many barges and galleys. TCOTOP,1961: 157 Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa referensi komparatif antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 3 yaitu perbandingan, positif, komparatif dan superlatif. Dalam penelitian ini, bentuk-bentuk referensi perbandingan pada BSu meliputi perbandingan positif yaitu lamanya dan seperti. Perbandingan komparatif direalisasikan dengan kata bertambah-tambah. Dan perbandingan superlatif direalisasikan dengan kata besar-besar, yang besar, yang indah.Pada BSa, perbandingan positif yaitu as long as, like. Perbandingan komparatif yaitu greater, longer dan perbandingan superlatif yaitu highest, finest. Struktur referensi komparatif BSu dan BSa juga memiliki persamaan yaitu untuk menyatakan kualitas pada kata sifat atau kata keterangan. Pada BSu, perbandingan positif se diikuti kata sifat atau kata keterangan, perbandingan komparatif lebih diikuti kata sifat atau keterangan, dan perbandingan superlatif paling diikuti kata sifat atau kata keterangan. Hal ini juga Universitas Sumatera Utara berlaku pada BSa, perbandingan positif as large as , perbandingan komparatif greater, more interesting, dan perbandingan superlatif largest, the most interesting.

4.2.1.2 Alat Kohesi Grammatikal Pelesapan Elipsis

Elipsis adalah penghilangan atau pelesapan bentuk linguistik dengan bentuk linguistik yang hilang dan dapat ditemukan dari konteks. Dari 3 kategori alat kohesi elipsis, pada TSu hanya ditemukan 1 kategori yaitu elipsis nomina dan tidak ditemukan kategori elipsis verba dan klausa. Dan dari 11 bentuk alat kohesi elipsis pada TSa ditemukan satu kategori elipsis nomina dan tidak ditemukan kategori elipsis verbal dan klausa. Tabel 4.5. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Elipsis BSu dan BSa Data Kategori Bentuk-Bentuk Bahasa Teks BSu BSa 001 Elipsis Nomina Sagala Those Tamat Hikayat Ra- ja-Raja Pasai se- lamat sempurna yang membaca dia dan segala yang menengarkan dia, HRRP, 1914:93 So ends the Chronicles of the Kings of Pasai. May ever-lasting peace remain with those who read it and those who hear it read. TCOTKOP, 1961:153 002 Elipsis Nomina Saorang The other Maka ada raja dua- bersaudara sao- rang namanya Raja Ahmad dan sao- rang namanya Raja Muhammad. HRRP, 1914:93 There were two kings who were brothers, one named Raja Ahmad, the other Raja Mu- hammad 003 TCOTKOP, 1961:153 Elipsis Nomina Masing-masing Every Sakalian All Masing-masing bermuat segala harta rampasan dan orang tawanan terlalu banyak di- muatkannya. lalu naiklah sakalian mengadap Sang Nata dan Permai- suri. HRRP, 1914:93 Every was loaded with such quantities of booty and prisoners that it was filled to overflowing. In due course the fleet reached Java and all went ashore and into the presence of the Emperor and Empress. TCOTKOP, 1961:153 Universitas Sumatera Utara 004 Elipsis Nomina Masing-masing All Satelah sudah leng- kaplah segala ke- lengkapan itu, ma- ka segala menteri dan pegawai dan segala rayat pun masing-masing naiklah kapera- hunya serta dengan alat senjatanya dan bekalnya. HRRP, 1914:93 When the fitting out of the armada had been completed the ministers, the commanders and the rank and file embarked on their appointed ves- sels, all with their arms and provisions. TCOTKOP, 1961:153 Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa alat kohesi elipsis antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 3 yaitu elipsis nomina, verbal, dan klausa. Namun, BSu dan BSa memiliki bentuk-bentuk elipsis yang berbeda. Dalam penelitian ini, tidak ditemukan data yang menunjukkan perbedaan bentuk elipsis tersebut. Pada BSu ditemukan elipsis nomina sagala, saorang, masing-masing, sedangkan dalam BSa ditemukan elipsis nomina those dan all.

4.2.1.3 Alat Kohesi Grammatikal Pengganti Subtitusi

Subtitusi atau pengganti adalah perggantian bentuk linguistik dengan bentuk linguistik yang lain. Subtitusi terbagi 3 bentuk yaitu subtitusi nomina, verba dan klausa. Dari 31 kohesi subtitusi pada TSu ditemukan ketiga kategori alat kohesi grammatikal pengganti subtitusi. Dan pada TSa dari 9 kohesi subtitusi ditemukan ketiga kategori kohesi subtitusi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Subtitusi BSu dan BSa Data Kategori Bentuk- Bentuk Bahasa Teks BSu BSa 001 Subtitusi Nomina Saorang Sabahagian Ada pun hertinya, Padu- ka Sultan yang dalam negeri Pasai ini membu- noh anaknya dua orang, saorang bernama Tun Beraim Bapa, dari karna Sultan itu berahikan anaknya perempuan sao- rang yang bernama Tun M.d.m Peria dan sao- rang bernama Tun Ta- kiah Dara dan anaknya Tun Abdul Jalil pun di- bunohnya di- buangkannya dalam laut Jambu Ayer ini HRRP, 1914:95 They mean, the fisher- man replied that my lord the Sultan who rules this land of Pasai has put two of his sons to death: The first , named Tun Be- raim Bapa, was mur- dered because the Sultan fell in love with his own daughters, one named Tun Medan Peria and the other Tun Takiah Dara. The other son, named Tun Abdul Jalil, [the Sul- tan] had murdered and cast into the sea here at Jambu Ayer. TCOTKOP, 1961:153 The first, one 002 Subtitusi Nomina Sabahagian One Maka titah Sang Nata suroh bahagi tiga segala harta itu, sabahagi akan Sang Nata dan sabahagi akan Sēnapati dengan segala menteri penggawa dan yang sabahagi lagi akan segala rayat bala tenteranya. HRRP, 1914:95 The Emperor ordered the booty to be divided into three parts: one part for himself, one for the Se- napati and his ministers and commanders, and one for the rank and file of his troops. TCOTKOP, 1961:153 003 Subtitusi Verba Kelakuan Demikianlah halnya itu. Maka segala kelakuan gajah itu di lihatnya oleh Raja Ahmad itu HRRP, 1914:100 That is what happened, while all the time Raja Ahmad was watching everything that the ele- phant did. Did TCOTKOP, 1961:159 004 Subtitusi Klausa Demikianlah That Maka pergi-lah ia pula memandikan diri-nya. Sa-telah sudah ia mandi, maka di-muatkan-nya akan kanak-kanak itu atas kepalanya. Maka di bawanya berjalan ka- rimba. Demikianlah hal- The elephant bathed the child in the river, and then carried it to the bank. Then the elephant went back and bathed itself. After it had bathed it lifted the child up onto its head and Universitas Sumatera Utara nya itu. Maka segala ke- lakuan gajah itu di lihat- nya oleh Raja Ahmad itu HRRP, 1914:100 carried it off into the forest. That is what happened, while all the time Raja Ahmad was watching everything that the elephant did. 005 TCOTKOP, 1961:159 Subtitusi Klausa Demikianlah So Maka titah Sang Nata akan segala tawanan orang Pasai itu, suroh- lah ia dudok di-tanah Jawa ini mana kesukaan hatinya. Itu sebab-nya, maka keramat di tanah Jawa itu tatkala zaman Pasai alah olēh Majapa- hit itu. Demikianlah che- teranya di cheterakan olēh orang yang em- punya chetera ini., HRRP, 1961:94 As for the Pasai prison- ers, the Emperor made a decree ordering them to remain in Java but al- lowing them liberty to settle in it anywhere they pleased. That is the rea- son why there are in Java so many holy places dat- ing from the time of the conquest of Pasai by Ma- japahit. At least, so runs the story which has come down to us. TCOTKOP, 1961:153 006 Subtitusi Klausa Demikianlah These Maka Tuan Puteri pun minta doalah kapada Allahu Subhanahu Wa Taala demikian bunyinya, HRRP, 1961:94 Then the princess said a prayer to God the Ex- alted. These were her words. TCOTKOP, 1961:153 007 Subtitusi Klausa Demikianlah That Beberapa lamanya ia di laut, maka sampailah ia ka-Majapahit lalu naik ka-darat saka-lian-nya mengadap Sang Nata, serta bepersembahkan perihalnya daripada permulaannya kapada kesudahannya, kata- nya Demikianlah tuanku akan halnya itu. Maka Sang Nata pun tia- da terkata-kata lagi, ter- lalu amat sangat mash- ghul-nya akan segala penggawa-nya dan men- teri baginda yang besar- besar itu yang diharap- nya. Demikianlah di- cheterakan olēh orang After many days at sea they at last reached Ma- japahit. They went ashore and into the Em- perors presence and to him they told the whole story from beginning to end. That is the way it happened. Your High- ness, they said. The Em- peror was speechless, so great was his disap- pointment in his com- manders and the chief ministers upon whom he had relied. This is what happened according to the story we have been told. TCOTKOP, 1961:153 Universitas Sumatera Utara yang em-punya ehetera ini. HRRP, 1961:94 008 Subtitusi Klausa Demikianlah That Sabagai pula Senapati berpesembalikan pening- gal negeri Jambi dan Pa- lembang dengan segala senjata-nya dan akan hal negeri yang dua buah itu taalluq-lah ia kapada Sang Nata. Maka titah Sang Nata akan segala tawanan orang Pasai itu, surohlah ia dudok di ta- nah Jawa ini mana kesu- kaan hatinya. Itu sebab- nya, maka keramat di tanah Jawa itu tatkala zaman Pasai alah olēh Majapahit itu. Demi- kianlah cheteranya di cheterakan olēh orang yang empunya chetera ini. In addition the Senapati presented the hostages from Jambi and Palem- bang and their arms. He explained how these two places had been brought into subjection to the Emperor. As for the Pa- sai prisoners, the Empe- ror made a decree order- ing them to remain in Java but allowing them liberty to settle in it any- where they pleased. That is the reason why there are in Java so many holy places dating from the time of the conquest of Pasai by Majapahit. At least, so runs the story which has come down to us. Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa alat kohesi subtitusi antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 3 yaitu subtitusi nomina, verbal, dan klausa. Namun, BSu dan BSa memiliki bentuk-bentuk subtitusi yang berbeda. Dalam penelitian ini, data subtitusi ditemukan pada TSu meliputi subtitusi nomina direalisasikan dengan kata saorang, sabahagian dan subtitusi nomina pada TSa direalisasikan denggan one, the first. Subtitusi verbal pada TSu direalisasikan dengan kelakuan dan subtitusi verbal direalisasikan dengan did. Subtitusi klausa pada TSu direalisasikan dengan demikianlah, demikian dan subtitusi klausa direalisasikan dengan that, so, this. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.4 Alat Kohesi Grammatikal Konjungsi

Dari 234 data kohesi konjungsi pada TSu ditemukan keempat kategori konjungsi meliputi konjungsi aditif penambahan, konjungsi adversatif pertentangan, konjungsi kausal sebab dan konjungsi temporal waktu. Dan dari 201 kohesi konjungsi pada TSa juga ditemukan keempat kategori kohesi konjungsi perangkai tersebut. Data konjungsi pada penelitian ini terbagi empat bentuk yaitu pada TSu meliputi konjungsi aditif seperti maka, dan, konjungsi aditif seperti maka. Konjungsi kausal seperti karena, sebab, supaya. Konjungsi kausal seperti sabermula, hatta, adapun, kemudian. Dan pada TSa, meliputi konjungsi aditif seperti and, or, in addition, furthermore, besides. Konjungsi adversatif seperti but. Konjungsi kausal seperti so, thus, so that, because. Konjungsi temporal seperti Then, after that. Tabel 4.7. Kategori dan Bentuk Alat Kohesi Konjungsi BSu dan BSa Data Kategori Bentuk-Bentuk Bahasa Teks BSu BSa 081 Konjungsi Aditif Maka And Maka genderang kembali pun dipalu oranglah. Maka ke- dua pihak lashkar pun kembalilah mas- ing-masing pada tempatnya HRRP, 1914: 99 Then the drams were sounded for a re- treat, and both ar- mies withdrew into their defaces TCOTKOP, 1961:157 082 Dan Furthermore Maka mayat segala Jawa itu pun busoklah kapada padang itu, maka dinaminya tempat itu Padang Si busok datang sekarang, dan tempat mengadu kerbau itu. HRRP, 1914: 99 The corpses of the men of Java smelt so strongly on the field that ever since the place has been called Padang Si Busok. Further- more, the place where the buffalo fight TCOTKOP, 1961:157 Universitas Sumatera Utara 088 Konjungsi Adversatif Maka but Maka Tuan Puteri pun berdatang sem- bah demikian bu- nyinya, ‘Ya tuanku shah alam, tiadalah kuasa patēk mena- han sabar. HRRP, 1914: 95 But the Princess answered Your Highness, Lord of the Realm, I have not the strength to wait in patience TCOTKOP, 1961:154 090 Konjungsi Kausal Supaya So that Sa-telah ia bernganga lalu tuan- tuan sama-sama meradak-kan, alamat-nya apabila taboh berbunyi hendak-lah sama- sama meradakkan supaya habis merēka itu mati HRRP, 1961:94 When you hear the best of a drum it will be a signal for you all to prod forward at the same instant, so that our guests are all killed at once.TCOTKOP, 1961:153 091 Konjungsi Kausal Sebab because Karna Tuan Puteri itu tiada ia bersua- mi, sebab ia hendak bersuamikan dari- pada segala anak raja yang bijaksana dan yang perkasa. HRRP, 1914: 54 She was unmarried, because she wanted to find among the princes a husband who was both wise and full of courage TCOTKOP, 1961:153 098 Konjungsi Temporal Satelah itu When Satelah itu sampai- lah baginda ka-tepi laut, maka Tuan Pu- teri pun sujud me- nyembah bermohon kepada ayah bonda- nya HRRP, 1914: 96 When they arrived there the princess bowed in obeisance and said goodbye to her father and moth- er. TCOTKOP, 1961:155 Dari pemaparan data diatas diketahui bahwa kohesi konjungsi antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi 4 yaitu konjungsi aditif penambahan, konjungsi adversatif pertentangan, konjungsi kausal sebab dan konjungsi temporal waktu. Dalam penelitian ini bentuk-bentuk konjungsi dikategorikan dalam 4 bentuk meliputi pada TSu konjungsi aditif seperti maka, dan, konjungsi aditif seperti maka, konjungsi kausal seperti karena, sebab, supaya, konjungsi kausal seperti sabermula, hatta, adapun, kemudian. Dan pada TSa meliputi konjungsi aditif seperti and, or, in Universitas Sumatera Utara addition, furthermore, besides, konjungsi adversatif seperti but, konjungsi kausal seperti so, thus, so that, because, konjungsi temporal seperti Then, after that.

4.2.2 Perbedaan Alat Kohesi Grammatikal Referensi dan Konjungsi

Penelitian ini hanya mendeskripsikan dua alat kohesi grammatikal yaitu referensi dan konjungsi. Data alat kohesi grammatikal referensi dan konjungsi tersebut dikategorisasikan berdasarkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi atau perubahan alat kohesi antara BSu dengan BSa. Perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi dilihat dari faktor intinsik dan ekstrinsik pada BSu dan BSa. Pada penelitian ini dianalisis 100 data kohesi grammatikal yang terdiri dari 80 alat kohesi referensi dan 20 alat kohesi konjungsi pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris The Chronilce of the Kings of Pasai yang menunjukkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi antara BSu dengan BSa. Data-data tersebut dideskripsikan berdasarkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi dari segi faktor intrinsik yaitu faktor penyebab perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi yang berada pada struktur ataupun sistem kaidah dan gramatikal BSu dengan BSa yang berasal dari dalam teks dan faktor ekstrinsik yaitu faktor penyebab perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi dari konteks situasi dan budaya yang berasal dari luar teks antara BSu dan BSa.

4.2.2.1 Perbedaan Alat Kohesi Grammatikal Perujuk Referensi

Pada penelitian ini, data alat kohesi grammatikal perujuk referensi dibedakan berdasarkan bentuk dan penggunaan alat kohesi atau yang menunjukkan perubahan bentuk alat kohesi antara BSu dengan BSa. Perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi ditentukan dari faktor intinsik dan ekstrinsik pada BSu dan BSa. Penentuan data Universitas Sumatera Utara alat kohesi grammatikal berbeda antara BSu dengan BSa disebabkan oleh faktor intrinsik yaitu apabila sistem gramatika dan kaidah bentuk serta penggunaan alat kohesi berbeda di BSu dan BSa. Dan faktor ekstrinsik yaitu apabila konteks situasi dan budaya penggunaan alat kohesi berbeda antara BSu dan BSa Dalam penelitian ini, alat kohesi grammatikal referensi antara BSu dan BSa memiliki kategori yang sama dan terbagi tiga yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif. Data alat kohesi grammatikal referensi dideskripsikan berdasarkan sistem gramatika dan konteks situasi penggunaan alat kohesi referensi antara BSu dan BSa. Dengan kata lain, penggunaan alat kohesi referensi di bahasa sumber berbeda dengan bahasa sasaran dilihat dari sistem gramatika dan konteks situasi penggunaan alat kohesi. Data mengenai bentuk-bentuk alat kohesi referensi persona antara BSu dengan BSa yaitu pada BSu meliputi referensi persona pertama seperti aku ku, hamba, nama diri, kami, kita. Referensi persona kedua seperti engkau kau, tuan, Kamu-kamu, kamu- kamu sakalian, sagala orang itu. Referensi persona ketiga seperti ia dia, die, hamba itu, orang itu, dirinya, Mereke, mereka. Dan pada BSa meliputi referensi persona meliputi referensi persona pertama I dan We, referensi persona kedua you, dan referensi persona ketiga yaitu he, she, it, they. Perbedaan referensi persona antara BSu dengan BSa adalah terletak dari kategori atau jenis referensi, sistem gramatika dan konteks situasi penggunaan referensi tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intinsik yaitu perbedaan referensi dari sistem gramatika. Misalnya, perbedaan fungsi struktur referensi persona sebagai modifier penjelas. Faktor ekstrinsik yaitu perbedaan alat kohesi dari Universitas Sumatera Utara segi konteks situasi penggunaan alat kohesi. Misalnya, penggunaan alat kohesi hamba dengan I. Di dalam penelitian ini dideskripsikan 80 alat kohesi referensi pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris The Chronicle of the Kings of Pasai yang menunjukkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi atau mengalami perubahan bentuk alat kohesi antara BSu dengan BSa. Analisis alat kohesi grammatikal yang menunjukkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris The Chronicle of the Kings of Pasai adalah sebagai berikut:

4.2.2.1.1 Referensi Persona

Perbedaan referensi persona antara BSu dengan BSa dilihat dari sistem gramatika, sistem referensi dan konteks situasi penggunaan referensi tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu perbedaan referensi dari sistem gramatika. Misalnya, perbedaan fungsi struktur referensi persona sebagai modifier penjelas. Faktor ekstrinsik yaitu perbedaan alat kohesi dari segi konteks situasi penggunaan alat kohesi. Misalnya, penggunaan referensi hamba dengan I. Di dalam penelitian ini dideskripsikan 36 data kohesi referensi persona pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris The Chronilce of the Kings of Pasai yang menunjukkan perbedaan bentuk dan penggunaan alat kohesi atau mengalami perubahan bentuk alat kohesi antara BSu dengan BSa. Analisis alat kohesi referensi persona pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai bahasa Melayu ke dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Referensi Persona Hamba, Patek dengan I Pada BSa, referensi persona I merupakan kata ganti persona pertama tunggal dan sebagai partisipan dari berbagai proses kata kerja. Referensi persona I merupakan kelas kata benda dan berfungsi sebagai inti head. Referensi persona aku, saya, hamba, paduka dan patek berfungsi sebagai head dan juga sebagai modifier. Referensi persona aku, saya, hamba, patek, paduka pada BSu memiliki konteks situasi penggunaan yang berbeda dengan referensi I pada BSa. Referensi persona aku digunakan antara penutur addreser dan mitra tutur addresee yang sudah akrab, referensi persona saya digunakan antara penutur dan mitra tutur yang berada dalam situasi resmi. Dan referensi persona patek dan hamba digunakan antara penutur terhadap mitra tutur yang memiliki kedudukan dan kekuasaan untuk menunjukkan rasa hormat. Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan penggunaan alat kohesi referensi antara BSu dan BSa dari segi gramatika dan konteks situasi. Berikut ini beberapa contoh analisis perbedaan referensi persona antara BSu dengan BSa: Data 001 Bahasa Teks Kategori dan Bentuk Alat Kohesi BSu Maka pada suatu hari Sultan Ahmad bersabda Maka Tuan Puteri Gemerenchang pun berdatang sembah, Ya, tuanku Shah Alam, ada pun Mashgul yang didatangkan Allah Ta’ala kaatas hati patēk itu Mashghul yang amat sangat tiadalah tersipatkan lagi adanya, karna rupa Tun Abdul Jalil anak Raja benua Pasai itu pada hati hambamu tiadalah dapat patēk kelupaї barang saketika jua pun dan karamlah rasa patēk dalamnya. HRRP, 1914:95 Referensi Persona Patek BSa Princess Gemerenchang answered Your Highness, as for this sadness which God the Exalted has suf- fered to enter my heart, it is a sadness immeasura- bly deep. The picture of Tun Abdul Jalil, a prince in the land of Pasai, I cannot banish from my mind for a single moment, and because of him I feel utterly forlorn. TCOTKOP, 1961:154 Referensi Persona I Universitas Sumatera Utara Analisis data di atas menunjukkan adanya perbedaan penggunaan alat kohesi referensi persona I dan patek dari segi konteks situasi dan sistem gramatika antara BSu dengan BSa. Pada BSu, referensi persona patek digunakan oleh penutur adresser terhadap mitra tutur addresee yang dihormati atau disegani oleh penutur karena memiliki kedudukan dan kekuasaan untuk menunjukkan rasa hormat seperti orang tua. Namun, pada BSa, konteks situasi ini tidak berlaku pada referensi persona I. Dengan kata lain, penghormatan kepada orang yang lebih tua diwujudkan dengan menggunakan referensi persona yang berbeda tergantung konteks situasi. Misalnya, referensi persona aku, daku, hamba digunakan dalam konteks situasi akrab untuk menunjukkan hubungan kekerabatan, sedangkan saya, dan patek digunakan dalam konteks situasi formal untuk menunjukkan rasa hormat. Perbedaan sistem referensi persona ini dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yaitu perbedaan penggunaan alat kohesi referensi disebabkan perbedaan dialek sosial penggunaan sistem sapaan antara BSu dan BSa. Dari segi sistem gramatika, referensi persona I dan patēk sama-sama merupakan kata ganti persona pertama tunggal dan sebagai partisipan dari berbagai proses kata kerja. Namun, referensi persona I merupakan kelas kata benda dan hanya berfungsi sebagai inti head sedangkan referensi persona patek dapat berfungsi sebagai head inti sekaligus juga sebagai modifier. Referensi persona I selalu ditulis dengan huruf kapital dimanapun referensi tersebut terdapat di dalam kalimat. Namun, pada BSu hal ini tidak berlaku, referensi persona patek ditulis dengan huruf kapital apabila berada di awal kalimat. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan penggunaan alat kohesi referensi persona antara BSu dengan BSa dari segi konteks situasi dan sistem gramatika alat kohesi referensi. Perbedaan penggunaan alat kohesi referensi ini disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Dengan kata lain, perbedaan ini menunjukkan bahwa bahasa Melayu dan bahasa Inggris memiliki alat kohesi tersendiri dan keunikan dalam menggunakan alat kohesi. Dari sistem sintaksis klausa BSu dan BSa, penerjemah menyampaikan makna dan pesan secara akurat dengan menggunakan sistem gramatika BSa. Klausa BSu ada pun Mashgul yang didatangkan Allah Ta’ala kaatas hati patēk itu, berstruktur P-S. Namun, klausa BSa as for this sadness which God the Exalted has suffered to enter my heart, berstruktur S-P. Dengan demikian terdapat perubahan struktur klausa antara BSu dan BSa. Klausa BSu berstruktur P-S menjadi klausa berstrukur S-P pada BSa. Terjemahan klausa berstruktur P-S pada BSu menjadi klausa berstruktur S-P pada BSa tidak mengakibatkan perubahan makna pada BSa dan memperjelas terjemahan karena klausa berstruktur S-P berfungsi untuk memperjelas pelaku yang terlibat dalam pembicaraan dan bukan menekan persitiwa ataupun kejadian pada BSu. Tujuan penerjemah mengubah struktur pada TSa dengan tujuan untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan sistem gramatika BSa dan penerjemah melakukan perubahan pola untuk memperjelas subjek atau pelaku sehingga pembaca dapat memahami terjemahan dengan baik. Dengan kata lain, terjemahan klausa BSa sudah sesuai dan berterima dalam hal pentransferan makna dan sistem gramatika BSa, sehinga terjemahan mudah dipahami oleh pembaca BSa. Universitas Sumatera Utara Dari deskripsi data di atas ditemukan bahwa BSu dan BSa memiliki alat kohesi sendiri dan keunikan dalam penggunaan alat kohesi tersebut. Penerjemah mentransfer makna klausa dengan tepat menyesuaikan dengan sistem gramatika BSa. Data 002 Bahasa Teks Kategori dan Bentuk Alat Kohesi BSu Maka jawab Patēh Suatang Baiklah hamba minta janji tujoh hari, karna hamba lagi menchari kerbau akan melawan kerbau Sang Nata itu. HRRP, 1914:104 Referensi Persona hamba BSa Pateh Suatang replied Yes, I agree”. But I ask for seven days grace, for I shall have to find a buffalo to fight the Emperors buffalo. TCOTKOP, 1961:162 Referensi Persona I Analisis data di atas menunjukkan adanya perbedaan penggunaan alat kohesi referensi persona hamba dan I dari segi konteks situasi dan sistem gramatika antara BSu dengan BSa. Pada BSu, referensi persona hamba digunakan sebagai sapaan oleh penutur adresser terhadap mitra tutur addresee yang disegani atau dihormati seperti Sultan, Raja, Ratu atau pemimpin untuk menunjukkan rasa hormat. Namun, referensi persona I dalam BSa tidak menunjukkan konteks situasi penggunaan seperti pada referensi persona hamba. Dengan kata lain, penghormatan kepada Sultan, Raja, Ratu dan pemimpin diwujudkan dengan menggunakan referensi persona yang berbeda. Kata hamba sebagai kata sapaan digunakan oleh pengikut terhadap Rajanya untuk menunjukkan rasa hormat, sedangkan referensi persona I dalam BSa sama sekali tidak menujukkan perwujudan rasa penghormatan kepada sultan, Raja, Ratu atau pemimpin sesuai konteks BSu. Perbedaan sistem referensi ini dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yang menyebabkan terjadinya perbedaan penggunaan alat kohesi karena perbedaan dialek sosial penggunaan sistem sapaan antara BSu dan BSa. Universitas Sumatera Utara Dari segi sistem gramatika, referensi persona hamba dan I sama-sama merupakan kata ganti persona pertama tunggal dan sebagai partisipan dari berbagai proses kata kerja. Namun, referensi persona I merupakan kelas kata benda dan hanya berfungsi sebagai inti head sedangkan referensi persona hamba dapat berfungsi sebagai head inti sekaligus juga sebagai modifier. Referensi persona I selalu ditulis dengan huruf kapital dimanapun referensi tersebut terdapat di dalam kalimat. Namun, pada BSu hal ini tidak berlaku, referensi persona patek ditulis dengan huruf kapital apabila berada di awal kalimat. Referensi persona hamba secara anaforik mengacu pada Patēh Suatang. Terjemahan kohesi referensi persona I secara anaforik juga mengacu pada Patēh Suatang. Dari sistem sintaksis klausa BSu dan BSa, penerjemah menyampaikan makna dan pesan secara akurat dengan menggunakan sistem gramatika BSa. Klausa TSu maka jawab Patēh Suatang berstruktur P-S. Namun, klausa TSa Pateh Suatang replied berstruktur S-P. Dengan demikian terdapat perubahan struktur klausa antara TSu dan TSa. Klausa TSu berstruktur P-S menjadi klausa berstrukur S-P pada TSa. Terjemahan klausa berstruktur P-S pada TSu menjadi klausa berstruktur S-P pada TSa tidak mengakibatkan perubahan makna pada TSa dan memperjelas terjemahan karena klausa berstruktur S-P berfungsi untuk memperjelas pelaku yang terlibat dalam pembicaraan dan bukan menekan persitiwa ataupun kejadian pada TSu. Selain itu, penerjemah mengubah struktur pada TSa dengan tujuan untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan sistem gramatika BSa dan penerjemah melakukan perubahan pola untuk memperjelas subjek atau pelaku sehingga pembaca dapat memahami terjemahan dengan baik. Dengan kata lain, terjemahan klausa TSa Universitas Sumatera Utara sudah sesuai dan berterima dalam hal pentransferan makna dan sistem gramatika TSa, sehinga terjemahan mudah dipahami oleh pembaca BSa. Dari deskripsi data di atas ditemukan bahwa BSu dan BSa memiliki alat kohesi sendiri dan keunikan dalam penggunaan alat kohesi tersebut. Penerjemah mentransfer makna klausa dengan tepat menyesuaikan dengan sistem gramatika BSa.

b. Referensi Persona Hamba, Patek dengan Me

Pada BSa, referensi persona me merupakan kata ganti persona pertama tunggal dan sebagai partisipan dari berbagai proses kata kerja. Referensi persona me ini merupakan kelas kata benda dan berfungsi sebagai inti head. Pada BSu, referensi persona aku, daku, hamba, patek memiliki konteks situasi yang berbeda. Referensi persona aku, daku digunakan antara penutur addreser dengan mitra tutur addresse yang meiliki hubungan kekerabatan sangat dekat atau sangat akrab. Saya digunakan antara penutur dan mitra tutur yang berada dalam keadaan formal. Hamba dan patek digunakan antara penutur terhadap mitra tutur untuk menyatakan rasa hormat. Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan sistem referensi antara BSu dan BSa ditinjau dari konteks situasi. Perbedaan sistem referensi ini dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yang menyebabkan terjadinya perbedaan penggunaan alat kohesi karena perbedaan dialek sosial penggunaan sistem sapaan antara BSu dan BSa. Berikut ini contoh analisis perbedaan penggunaan referensi persona antara bahasa Melayu dan bahasa Inggris: Universitas Sumatera Utara Data 003 Bahasa Teks Kategori dan Bentuk Alat Kohesi BSu Maka Tuan Puteri pun berdatang sembah demi- kian bunyinya, ‘Ya tuanku shah alam, tiadalah kuasa patēk menahan sabar. Jikalau ada sayang shafa’a duli shah alam akan patēk, baiklah hambamu disuroh hantarkan ka negeri Pasai itu dengan segeranya. HRRP, 1914: 95 Referensi Persona Patek, hambamu BSa But the Princess answered Your Highness, Lord of the Realm, I have not the strength to wait in patience. If Your Highness really feels compas- sion and sympathy for me, will you not have me sent at once to this city of Pasai? TCOTKOP, 1961:154 Referensi Persona me Analisis data di atas menunjukkan adanya perbedaan penggunaan alat kohesi referensi persona hamba dan me dari segi konteks situasi dan sistem gramatika antara BSu dengan BSa. Referensi persona patek dan hamba pada BSu memiliki konteks situasi yang berbeda dengan referensi persona me dalam BSa. Referensi persona patek dan hamba pada BSu digunakan antara penutur dengan mitra tutur yang disegani atau dihormati seperti Sultan, Raja, Ratu atau pemimpin untuk menunjukkan rasa hormat, sedangkan referensi persona me tidak menunjukkan konteks situasi referensi persona patek dan hamba. Dengan demikian, hal ini menunjukkan adanya perbedaan sistem referensi antara BSu dan BSa ditinjau dari konteks situasi. Perbedaan sistem referensi ini dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yang menyebabkan terjadinya perbedaan penggunaan alat kohesi karena perbedaan dialek sosial penggunaan sistem sapaan antara BSu dan BSa. Referensi persona patek dan hamba secara anaforik mengacu pada Puteri Gemerenchang. Referensi persona me secara anaforik juga mengacu pada Puteri Gemerenchang. Referensi persona ku berfungsi sebagai inti head. Hal ini juga berlaku referensi persona me pada TSa. Universitas Sumatera Utara Dari sistem sintaksis klausa TSu dan TSa, penerjemah menyampaikan makna dan pesan secara akurat dengan menggunakan sistem gramatika BSa. Klausa TSu baiklah hambamu disuroh hantarkan ka negeri Pasai itu dengan segeranya berstruktur P-S. Namun, klausa TSa will you not have me sent at once to this city of Pasai? berstruktur S-P. Dengan demikian terdapat perubahan struktur klausa antara TSu dan TSa. Klausa TSu berstruktur P-S menjadi klausa berstrukur S-P pada TSa. Terjemahan klausa berstruktur P-S pada TSu menjadi klausa berstruktur S-P pada TSa tidak mengakibatkan perubahan makna pada TSa dan memperjelas terjemahan karena klausa berstruktur S-P berfungsi untuk memperjelas pelaku yang terlibat dalam pembicaraan dan bukan menekan persitiwa ataupun kejadian pada TSu. Selain itu, penerjemah mengubah struktur pada TSa dengan tujuan untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan sistem gramatika BSa dan penerjemah melakukan perubahan pola untuk memperjelas subjek atau pelaku sehingga pembaca dapat memahami terjemahan dengan baik. Dengan kata lain, terjemahan klausa TSa sudah sesuai dan berterima dalam hal pentransferan makna dan sistem gramatika TSa, sehinga terjemahan mudah dipahami oleh pembaca BSa. Dari deskripsi data di atas ditemukan bahwa BSu dan BSa memiliki alat kohesi sendiri dan keunikan dalam penggunaan alat kohesi tersebut. Penerjemah mentransfer makna klausa dengan tepat menyesuaikan dengan sistem gramatika BSa.

c. Referensi Persona Hamba, Patek dengan My