Kualitas Aset Produktif Buku Prospektus Final Bank Ina Perdana

35 Rasio kecukupan modal untuk Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 2011 2010 • Komponen Modal A. Modal Inti 154.215 119.494 119.351 114.841 B. Modal Pelengkap 8.471 422 6.999 4.398 • Jumlah Modal 162.686 119.916 126.350 119.239 • Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesiik 772.177 651.034 738.581 422.431 Risiko operasional 103.736 96.104 92.390 54.692 Risiko pasar 23.854 - 8.764 3.312 Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 899.767 747.138 839.735 480.435 • Rasio KPMM yang tersedia KPMM memperhitungkan risiko kredit 21,07 18,42 17,11 28,23 KPMM memperhitungkan risiko kredit dan operasional 18,57 16,05 15,20 24,99 KPMM memperhitungkan risiko kredit dan pasar 20,44 18,42 16,91 28,01 KPMM memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar 18,08 16,05 15,05 24,82 • Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8,00 8,00 8,00 8,00

2. Kualitas Aset Produktif

Penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.73DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No.1415PBI2012 tanggal 24 Oktober 2012. Kualitas kredit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan 30 Juni 31 Desember 2013 ∆ 2012 ∆ 2011 ∆ 2010 ∆ Lancar 894.844 95 1.050.613 97 1.074.102 95 555.978 93 Dalam Perhatian Khusus 42.732 4 28.994 2 40.504 4 28.512 5 Kurang Lancar - - - 467 - - - Diragukan - - 8 1.684 - 5.395 1 Macet 2.225 1 3.936 1 10.255 1 8.512 1 Jumlah Bruto 939.801 100 1.083.551 100 1.127.012 598.397 100 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 946 1.838 9.753 6.323 Jumlah Kredit yang diberikan- bersih 938.855 1.081.713 1.117.259 592.074 Berikut Tabel Perkembangan Aset Produktif: dalam jutaan Rupiah Keterangan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 2011 2010 Giro pada bank lain 61 66 271 376 Efek-efek – bersih 117.122 66.244 88.511 108.398 Kredit yang diberikan - bersih 938.855 1.081.713 1.117.259 592.074 Jumlah Aset Produktif 1.056.038 1.148.023 1.206.041 700.848 36 Berikut Tabel Perkembangan Aset Produktif Bermasalah: dalam jutaan Rupiah Kolektibilitas 30 Juni 2013 31 Desember 2012 2011 2010 Kurang Lancar - - 467 - Diragukan - 8 1.684 5.395 Macet 2.225 3.936 10.255 8.512 Jumlah Bruto 2.225 3.944 12.406 13.907 Berikut Tabel Perkembangan Rasio Aset Produktif: Keterangan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 2011 2010 Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 0,17 0,30 1,00 1,65 Non Performing Loan – Bersih 0,07 0,22 0,98 2,00 Non Performing Loan - Bruto 0,24 0,36 1,10 2,32 CKPN terhadap aset produktif 0,07 0,15 0,76 0,75 Rasio aset produktif bermasalah dan NPL Netto perseroan menunjukkan kecenderungan menurun membaik dengan rasio yang sangat rendah sebagai cerminan bahwa aset produktif, khususnya portofolio kredit dilakukan secara prudent sesuai prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Upaya-upaya dalam mengantisipasi penurunan kualitas kredit terus dilakukan melalui monitoring kegiatan usaha debitur dan kredit-kredit yang bermasalah langsung ditangani oleh unit kerja remedial. Pelaksanaan efektiitas penyelesain kredit bermasalah rapat-rapat komite khusus yang dibentuk perseroan yaitu Komite Penyelesaian Kredit Bermasalah yang memutuskan penyelesaian eksposur kredit bermasalah seluruh kantor-kantor cabang. Upaya-upaya yang dilaksanakan manajemen dalam menjaga mutu kualitas kredit dengan baik, antara lain: 1. Menjamin pelaksanaan prosedur pemberian kredit yang sehat dan mengandung unsur pengendalian intern yaitu prinsip pengawasan ganda, perlindungan isik dan yuridis terhadap agunan kredit, dan laporan tertulis setiap deviasi yang terjadi. 2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan, temuan-temuan penting aspek kredit yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Audit Intern SKAI. 3. Melaksanakan fungsi pengawasan melekat dengan memperhatikan prinsip pemisahan fungsi operasional dan pengawasan. 4. Pengelolaan kredit bermasalah ditangani oleh unit kerja tersendiri yang memiliki kewenangan untuk mengusulkan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi kredit atau penyelamatan kredit dengan penagihan oleh internal bank atau pihak ketiga litigasi.

3. Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK