22
Imbalan Kerja
1. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial Jamsostek. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada
laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
2. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk
tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan
pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak curtail
menatau penyelesaian jika ada diakui pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10 dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi
selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan vested.
C. ANALISIS KEUANGAN Analisis Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pertumbuhan Pendapatan, Pendapatan Operasional Lainnya dan Laba Bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni dan 2012 dan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dalam jutaan Rupiah
25.545
2.399 1.1
30-Jun-13 Pendapa
27.873 9.757
140 8.
30-Jun-12 tan Bunga Bersih
55.839
920 1
2012 Pendapat
41.486
7.977 3.128
2011 tan Operasional
47.732
6.008 2010
Laba Bersih 6.769
h 15.533
4 2.340
Tabel berikut menunjukkan jumlah pendapatan bunga bersih, pendapatan operasional dan laba bersih Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan rupiah
Keterangan 30 Juni 6 bulan
31 Desember 12 bulan 2013
∆ 2012
2012 ∆
2011 ∆
2010
Pendapatan bunga – bersih 25.545
8 27.873
55.839 35
41.486 13
47.732 Pendapatan operasional lainnya
2.399 75
9.757 15.533
95 7.977
33 6.008
Beban operasional lainnya 25.881
1 25.560
53.460 17
45.872 3
44.361 Laba sebelum pajak
2.063 83
12.070 17.912
399 3.591
62 9.379
Beban pajak
923 71
3.150 4.784
282 1.251
52 2.610
Laba bersih 1.140
87 8.920
13.128 461
2.340 65
6.769
23
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni 6 bulan
31 Desember 12 bulan 2013
∆ 2012
2012 ∆
2011 ∆
2010 Pendapatan Bunga
Kredit yang diberikan 61.183
15 73.072
142.513 46
97.811 13
86.695 Penempatan pada bank Indonesia dan
bank lain 3.784
139 1.581
5.187 41
8.754 54
5.679 Efek-efek
3.496 100
1.744 4.034
41 6.869
13 7.925
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain 306
6 327
616 28
482 653
64
Jumlah Pendapatan Bunga 69.399
10 76.724
152.350 34
113.916 14
100.363 Beban Bunga
Simpanan 41.788
8 45.555
89.455 21
69.557 38
50.554 Simpanan dari bank lain
830 51
1.678 3.981
241 1.168
66 702
Premi penjaminan Pemerintah 1.236
24 1.618
3.075 80
1.705 24
1.375
Jumlah Beban Bunga 43.854
10 48.851
96.511 33
72.430 38
52.631 Pendapatan Bunga - Bersih
25.545 8
27.873 55.839
35 41.486
13 47.732
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh dari kegiatan penempatan dana masyarakat dalam
bentuk penyaluran kredit, efek-efek yang dimiliki, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, serta giro pada Bank Indonesia dan bank lain.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
Seiring dengan penurunan saldo kredit yang diberikan, pendapatan bunga Perseroan menurun sebesar Rp7.325 juta atau 10 dari periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 yang sebesar Rp76.724
juta menjadi Rp69.399 juta pada periode yang sama tahun 2013, karena ada pelunasan kredit back to back yang cukup besar pada periode yang sama tahun 2013. Pendapatan bunga yang diperoleh dari
portofolio kredit merupakan porsi terbesar dari jumlah pendapatan bunga, yaitu sebanyak Rp61.813 juta atau 89 terhadap jumlah pendapatan bunga untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni
2013 yang sebelumnya sebanyak Rp73.072 juta atau 95 terhadap jumlah pendapatan bunga pada periode yang sama pada tahun tahun 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Seiring meningkatnya pertumbuhan volume bisnis, pendapatan bunga Perseroan meningkat sebesar Rp38.434 juta atau 39 dari tahun 2011 yang sebesar Rp113.673 juta menjadi Rp152.350 juta pada
tahun 2012. Pendapatan bunga yang diperoleh dari portofolio kredit merupakan porsi terbesar dari jumlah pendapatan bunga, yaitu sebanyak Rp142.513 juta atau 94 terhadap jumlah pendapatan bunga
pada tahum 2012 yang sebelumnya sebanyak Rp97.811 juta atau 86 terhadap jumlah pendapatan bunga pada tahun 2011. Pertumbuhan bisnis yang cukup stabil di tahun 2012 membuat Perseroan
dapat memperoleh pendapatan bunga yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp113.916 juta. Pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp13.553 juta atau 14 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan menjadi Rp97.811 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp86.695 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010 atau naik sebesar 13.
24 Beban Bunga
Beban bunga terdiri dari beban bunga deposito, giro dan tabungan yang berasal dari simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain serta premi penjaminan Pemerintah.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
Beban bunga Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 mengalami penurunan sebesar 10 atau sebesar Rp4.997 juta menjadi Rp43.854 juta untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2013 dari Rp48.851 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga deposito sebesar Rp5.005 juta atau 11
dari sebesar Rp44.481 juta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 menjadi Rp39.476 juta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. Penurunan beban
bunga deposito per 30 Juni 2013 berkaitan dengan lunasnya kredit back to back pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar 26 atau sebesar Rp24.081 juta menjadi Rp96.511 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dari Rp72.430 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga deposito
sebesar Rp22.623 juta atau 35 dari sebesar Rp65.621 juta pada tahun 2011 menjadi Rp87.884 juta pada tahun 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 38 atau sebesar Rp19.799 juta menjadi Rp72.430 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp52.631 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga deposito
sebesar Rp19.399 juta atau 42 dari sebesar Rp45.862 juta pada tahun 2010 menjadi Rp65.621 juta pada tahun 2011.
Pendapatan Bunga Bersih Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 Pendapatan bunga bersih untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 mengalami penurunan
sebesar Rp2.328 juta atau sebesar 8 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Penurunan pendapatan bunga bersih disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga dari kredit yang
diberikan sebesar Rp11.259 juta atau 15 dari Rp73.072 juta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 menjadi Rp61.813 juta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2013. Rasio LDR yang rata-rata berkisar 75 membuat pendapatan bunga bersih Perseroan lebih rendah dibandingkan periode 30 Juni 2012.
25 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 Pendapatan bunga bersih pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14.353 juta atau 35 jika
dibandingkan dengan tahun 2011. Kenaikan pendapatan bunga bersih disebabkan kenaikan pendapatan bunga kredit yang diberikan sebesar Rp44.702 juta atau sebesar 46 dari Rp97.811 juta pada tahun
2011 menjadi Rp142.513 juta. Disamping itu, terdapat kenaikan beban deposito sebesar Rp22.623 juta dari Rp65.261 juta pada tahun 2011 menjadi Rp87.884 juta pada tahun 2012. Pemanfaatan kredit dan
dana yang optimal menyebabkan Perseroan dapat memperoleh pendapatan bunga bersih yang lebih optimal.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Pendapatan bunga bersih pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp6.246 juta atau sebesar 13 jika dibandingkan dengan tahun 2010. Penurunan pendapatan bunga bersih tersebut terutama
disebabkan kenaikan beban bunga simpanan sebesar Rp19.399 juta dari Rp45.862 juta pada tahun 2010 menjadi Rp65.261 juta pada tahun 2011 yang lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan
bunga kredit sebesar Rp11.116 juta dari dari Rp86.695 juta pada tahun 2010 menjadi Rp97.811 juta pada tahun 2011. Setelah Perseroan melakukan konsolidasi internal pada periode enam bulan pada
tahun 2011 untuk memperbaiki beberapa kualitas kredit yang memburuk, barulah mulai semester II2011 Perseroan meningkatkan penyaluran kreditnya. Sementara itu, pendanaan Perseroan terus mengalami
peningkatan sejak periode enam bulan pada tahun 2011, Pemanfaatan dana yang yang belum bisa disalurkan di kredit, hanya bisa dimanfaatkan di aktiva produktif lain yang mempunyai tidak mempunyai
return tidak setinggi kredit. Akibatnya pendapatan bunga bersih bank menurun.
Pendapatan Operasional Lainnya Tabel berikut menunjukkan komposisi pendapatan dan beban operasional lainnya Perseroan untuk
periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni 6 bulan
31 Desember 12 bulan 2013
∆ 2012
2012 ∆
2011 ∆
2010 ∆
Pendapatan administrasi 743
100 -
2.132 5
2.237 76
1.275 Pemulihan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif dan non produktif
569 90
5.729 6.138
100 -
- -
Provisi dan komisi lainnya 697
283 182
1.462 6
1.560 2
1.530 Keuntungan dari realisasi
penjualan efek-efek -bersih 80
93 1.156
5.042 624
696 69
2.241 Keuntungan penjualan aset tetap
61 1.933
3 9
99 1.030
174 376
Selisih kurs -
100 33
83 108
40 2
41 Laba dari kenaikan nilai wajar efek
yang diperdagangkan - bersih -
100 19
- -
- -
- Laba penjualan agunan yang
diambil alih -
- -
- 100
1.844 100
- Pendapatan lain-lain
249 91
2.635 667
17 570
5 545
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2.399 75
9.757 15.533
95 7.977
33 6.008
26 Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 Pendapatan operasional lainnya yang dihasilkan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2013 mencapai Rp2.399 juta, turun sebesar Rp7.358 juta atau sebesar 75 dibandingkan dengan periode enam bulan yang yang berakhir 30 Juni 2012 sebesar Rp9.757 juta. Penurunan
pendapatan yang cukup signiikan semata-mata adanya pendapatan dari pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan non produktif periode Januari-Juni 2013 sebesar Rp5.729
juta karena pemberlakuan CKPN per awal tahun 2012 dibandingkan periode Januari-Juni 2013 yang hanya Rp569 juta atau penurunan sebesar Rp5.160 juta dan disisi lain diperolehnya keuntungan
keuntungan dari realisasi penjualan efek-efek – bersih sebesar Rp1.156 juta pada periode Januari- Juni 2012 dibandingkan 2 dibandingkan periode Januari-Juni 2013 sebesar Rp80 juta atau penurunan
sebesar Rp1.070 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Pendapatan operasional lainnya yang dihasilkan Perseroan pada tahun 2012 mencapai Rp15.533 juta, naik sebesar Rp7.556 juta atau sebesar 95 dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2011
sebesar Rp7.977 juta. Kenaikan pendapatan operasional tersebut disebabkan oleh adanya pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan non produktif sebesar Rp6.138 juta dan kenaikan
keuntungan dari realisasi penjualan efek-efek - bersih sebesar Rp4.346 juta, namun dilain pihak terjadi penurunan laba penjualan agunan yang diambil alih sebesar Rp1.844 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Pendapatan operasional lainnya yang dihasilkan Perseroan meningkat sebesar Rp1.969 juta atau 33 dari sebelumnya sebesar Rp6.008 juta pada tahun 2010 menjadi Rp7.977 juta pada tahun 2011.
Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh perolehan laba penjualan agunan yang diambil alih sebesar Rp1.844 juta serta kenaikan pendapatan administrasi dan keuntungan penjualan aset tetap masing-
masing sebesar Rp962 juta dan Rp654 juta. Namun, dilain pihak terdapat penurunan keuntungan dari realisasi penjualan efek-efek – bersih sebesar Rp1.545 juta.
Beban Operasional Lainnya
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni 6 bulan
31 Desember 12 bulan 2013
∆ 2012
2012 ∆
2011 ∆
2010
Karyawan 10.596
6 10.027
19.034 2
18.702 4
17.955 Umum dan administrasi
14.665 10
13.291 26.524
14 23.287
2 22.849
Rugi dari penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan – bersih
287 56
649 4.213
100 -
- -
Rugi penjualan agunan yang diambil alih 77
95 1.586
2.218 100
- -
- Cadangan kerugian penurunan nilai aset
produktif dan non produktif -
- -
- 100
3.230 7
3.484 Selisih kurs
35 100
- -
- -
- -
Beban lainnya 221
3.057 7
1.471 125
653 795
73
Jumlah Beban Operasional Lainnya 25.881
1 25.560
53.460 17
45.872 3
44.361
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
Beban operasional lainnya pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 mencapai Rp25.881 juta, meningkat sebesar Rp321 juta atau sebesar 1 dibandingkan dengan periode enam bulan yang
berakhir 30 Juni 2012 sebesar Rp25.560 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan beban karyawan dan beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp569 juta dan Rp1.374 juta,
namun dilain pihak terjadi penurunan pada rugi penjualan agunan yang diambil alih sebesar Rp1.509 juta.
27 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 Beban operasional lainnya pada tahun 2012 mencapai Rp53.460 juta, naik sebesar Rp7.588 juta
atau sebesar 17 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp45.872 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan beban umum dan administrasi, rugi penurunan nilai wajar efek yang
diperdagangkan – bersih dan rugi penjualan agunan yang diambil alih masing-masing sebesar Rp3.237 juta, Rp4.213 juta dan Rp2.218 juta, namun dilain pihak terjadi penurunan pada cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif dan non produktif sebesar Rp3.230 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Beban operasional lainnya pada tahun 2011 mencapai Rp45.665 juta, naik sebesar Rp1.511 juta atau sebesar 3 dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp44.361 juta. Peningkatan ini terutama
disebabkan peningkatan beban karyawan dan beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp747 juta dan Rp438 juta.
Laba Bersih Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1.140 juta untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2013, menurun sebesar Rp7.780 juta atau sebesar 87,2 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 yang sebesar Rp8.920 juta. Penurunan laba bersih tersebut terutama faktor non bisnis
yaitu penurunan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan non produktif sebesar Rp5.160 juta karena adanya kebijakan pemberlakuan CKPN pada awal tahun 2012 leh regulator,
sedangkan penurunan faktor bisnis relative kecil yaitu penurunan pendapatan bunga bersih sebesar Rp2.328 juta serta alasan kenaikan beban umum dan administrasi sebesar Rp1.287 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp13.128 juta pada tahun 2012, atau meningkat sebesar Rp10.788 juta atau sebesar 461 dibandingkan dengan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp2.340 juta.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp14.353 juta dan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan non produktif sebesar Rp6.138
juta, Namun dilain pihak terdapat peningkatan beban operasional lainnya berupa beban umum dan administrasi dan rugi penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih masing-masing sebesar
Rp3.237 juta dan Rp4.213 juta, serta peningkatan beban pajak sebesar Rp3.533 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Perseroan pada tahun buku 2011 membukukan laba bersih sebesar Rp2.340 juta, atau menurun sebesar 65 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatat laba bersih sebesar Rp6.769 juta.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2.340 juta pada tahun 2011, atau menurun sebesar Rp4.429 juta atau sebesar 65 dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp6.769 juta.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga bersih sebesar Rp6.246 juta, namun dilain pihak terdapat perolehan laba penjualan agunan diambil alih sebesar Rp1.844 juta.
28
Analisis Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dalam jutaan Rupiah
1.400.991
30-Ju 1
1.512.2
n-13 Aset
205 1.44
133.975 2012
Liabilitas 44.748
9 1.323.838
120.904 2011
Ek 948.787
830.629
2010 kuitas
1.238 8.280
1.3 378.230
118.158 162.771
Tabel berikut menunjukkan posisi aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Aset 1.400.991
7 1.512.205
5 1.444.742
52 948.787
12 Liabilitas
1.238.280 10
1.378.230 4
1.323.838 59
830.629 13
Ekuitas 162.771
21 133.975
11 120.904
2 118.158
6
Aset Tabel berikut menunjukkan rincian posisi aset Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Kas 13.009
12 14.745
36 10.836
16 9.366
39 Giro pada Bank Indonesia
96.123 8
104.301 1
103.372 66
62.336 89
Giro pada bank lain - bersih 61
9 66
76 271
28 376
445 Penempatan pada Bank Indonesia
215.974 5
227.943 139
95.288 31
137.856 162
Efek-efek – bersih 117.122
77 66.244
25 88.511
18 108.398
30 Kredit yang diberikan - bersih
938.855 13
1.081.713 3
1.117.259 89
592.074 2
Pendapatan bunga masih harus diterima 5.789
4 5.583
12 4.994
37 3.640
2 Biaya dibayar dimuka
7.939 42
5.597 13
6.460 2
6.341 7
Aset tetap - bersih 2.707
25 3.632
30 5.162
26 6.944
59 Agunan yang diambil alih - bersih
- 100
78 99
8.907 44
15.771 1.021
Aset pajak tangguhan 548
33 412
9 378
21 313
9 Aset lain-lain - bersih
2.864 51
1.891 43
3.304 38
5.372 97
Jumlah Aset 1.400.991
7 1.512.205
5 1.444.742
52 948.787
12
29 Per tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp1.400.991 juta, mengalami penurunan sebesar Rp111.214 juta atau sebesar 7 dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.512.205 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan atas kredit yang diberikan dan penempatan pada Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp142.858
juta dan Rp11.969 juta, namun dilain pihak terdapat peningkatan atas efek-efek sebesar Rp50.878 juta. Penurunan kredit diberikan terutama berasal dari penurunan kredit modal kerja sebesar Rp199.528
juta. Sedangkan kenaikan efek-efek terutama berasal dari peningkatan obligasi Pemerintah sebesar Rp17.900 juta dan obligasi korporasi sebesar Rp23.040 juta. Penempatan pada efek-efek terutama
untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas sementara yang belum tersalurkan di kredit.
Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011 Jumlah asset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.512.205 juta,
mengalami peningkatan sebesar Rp67.463 juta atau sebesar 5 dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.444.742 juta. Hal ini terutama disebabkan
oleh peningkatan atas penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp132.655 juta dalam bentuk Fine Tune Kontraksi sebesar Rp190.000 juta, Perseroan meningkatkan penempatan pada Bank Indonesia
karena penempatan pada Bank Indonesia merupakan investasi jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari satu bulan yang memungkinkan Perseroan untuk menjaga likuiditas dengan tetap
memperhatikan Loan to deposit ratio LDR. Kenaikan penempatan pada Bank Indonesia tidak serta merta meningkatkan jumlah pendapatan dari penempatan pada Bank Indonesia, hal ini disebabkan
oleh penempatan pada Bank Indonesia memiliki jangka waktu yang sangat pendek yaitu kurang dari 1 bulan. Jumlah yang terdapat dalam laporan posisi keuangan merupakan jumlah penempatan pada
Bank Indonesia yang belum jatuh tempo namun tidak mencerminkan intensitas Perseroan melakukan penempatan pada Bank Indonesia. Selama tahun 2011, Perseroan memilik jumlah pendapatan yang
lebih tinggi dari penempatan pada Bank Indonesia ini karena memiliki intensitas yang tinggi dalam penempatan pada Bank Indonesia jika dibandingkan dengan tahun 2012. Namun dilain pihak terdapat
penurunan atas kredit yang diberikan dan efek-efek masing-masing sebesar Rp35.546 juta dan Rp22.267 juta. Penurunan kredit diberikan terutama berasal dari penurunan kredit modal kerja sebesar Rp54.243
juta. Sedangkan penurunan efek-efek terutama berasal dari penurunan Sertiikat Bank Indonesia SBI sebesar Rp29.122 juta.
Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.444.742 juta,
mengalami peningkatan sebesar Rp495.955 juta atau sebesar 52 dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp948.787 juta. Hal ini terutama disebabkan
oleh peningkatan atas kredit yang diberikan sebesar Rp525.185 juta dalam bentuk semua jenis kredit Perseroan. Peningkatan kredit dilakukan untuk meningkatkan rentabilitas Perseroan, dimana pemberian
kredit kepada Multiinance dengan sistem chanelling yang merupakan core competence Perseroan ditingkatkan.Selama tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyaluran kredit yang diberikan yang
bersumber dari kenaikan simpanan. Peningkatan kredit yang diberikan dilakukan pada seluruh jenis kredit Perseroan. Peningkatan kredit yang diberikan mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga
dari kredit yang diberikan selama tahun 2011. Namun dilain pihak terdapat penurunan atas penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility.
30 Kredit yang diberikan
Pertumbuhan Kredit untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dalam jutaan Rupiah
3 938.855
30-Jun-13 1.081.713
2012 1.117.259
2011 592.074
2010
Tabel berikut menunjukkan komposisi pertumbuhan kredit Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Konsumsi 484.048
43 338.084
5 357.301
59 224.752 28
Modal kerja 311.359
39 510.887
10 565.130
86 304.027
39 Investasi
144.394 38
234.580 15
204.581 194
69.618 18
Jumlah 939.801
13 1.083.551
4 1.127.012
88 598.397
2 Cadangan kerugian penurunan nilai
946 49
1.838 81
9.753 54
6.323 7
Jumlah Kredit yang diberikan – bersih 938.855
13 1.081.713
3 1.117.259
89 592.074
2
Kredit – bersih yang per 30 Juni 2013 sebesar Rp938.855 juta menurun sebesar Rp142.858 juta atau 13 dibandingkan dengan Rp1.081.713 juta per 31 Desember 2012 karena penurunan kredit modal
kerja sebesar Rp199.528 juta.
Kredit – bersih per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.081.713 juta, menurun sebesar Rp35.546 juta atau 3 dibandingkan dengan Rp1.117.259 juta per 31 Desember 2011 karena penurunan kredit modal
kerja sebesar Rp54.243 juta. Terdapat beberapa pelunasan atas kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dalam bentuk kredit dengan jaminan tunai selama tahun 2012 dan semester I tahun 2013.
Hal ini sesuai dengan kebijakan Perseroan yang berusaha menurunkan ketergantungan kepada pihak berelasi. Namun demikian, Perseroan berhasil meningkatkan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
yang dapat dilihat dari kenaikan jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp902.496 juta, Rp856.636 juta,
Rp734.094 juta dan Rp436.068 juta.
Kredit – bersih per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.117.259 juta, meningkat sebesar Rp525.185 juta atau 89 dibandingkan dengan Rp592.074 juta per 31 Desember 2010 karena Perseroan melakukan
ekspansi pada semua jenis kredit di tahun 2011. Setelah Perseroan melakukan konsolidasi di internal, Perseroan mulai meningkatkan penyaluran kredit di semester II2011. Penyaluran kredit dilakukan
melalui wholesale banking, yaitu bekerja sama dengan perusahaan Multiinance untuk memberikan kredit secara chanelling yang merupakan core competence Perseroan.
Liabilitas Tabel berikut menunjukkan rincian posisi liabilitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
31
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Liabilitas segera 7.067
991 648
18 550
16 474
1 Simpanan
1.206.307 9
1.327.811 4
1.281.927 58
811.443 12
Simpanan dari bank lain 17.289
58 40.716
20 33.804 147
13.704 147
Utang pajak 1.625
53 3.464
53 2.258
79 1.264
54 Beban bunga akrual
3.687 5
3.865 4
3.729 47
2.542 27
Imbalan kerja jangka panjang 559
258 156
87 1.245
85 673
4 Liabilitas lain-lain
1.746 11
1.570 383
325 39
529 49
Jumlah Liabilitas 1.238.280
10 1.378.230
4 1.323.838
59 830.629
13
Per tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp1.238.280 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp139.950 juta atau sebesar 10 dibandingkan dengan jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.378.230 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan
atas simpanan dan simpanan dari bank lain masing-masing sebesar Rp121.504 juta dan Rp23.427 juta. Namun demikian terjadi kenaikan pada liabilitas segera sebesar Rp6.419 juta atau 990,59 dari
sebesar Rp648 juta pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp7.067 juta pada tanggal 30 Juni 2013. Penyebab utama kenaikan liabilitas segera adalah peningkatan saldo kiriman uang sebesar Rp5.679
juta dari Rp103 juta pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp5.782 juta pada tanggal 30 Juni 2013. Kiriman uang merupakan transaksi harian bank yang berhubungan dengan transfer dan kliring dana
nasabah. Pada tanggal 30 Juni 2013, terjadi peningkatan transaksi transfer dan kliring dana antar bank. Transaksi harian merupakan salah satu pendapatan yang diperoleh Perseroan. Simpanan bank
lain menurun karena kebijakan manajemen untuk tidak menggunakan simpanan ini sebagai sumber dana tetap, kecuali untuk ansipasi kebutuhan likuiditas Perseroan. Perseroan lebih meningkatkan
penghimpunan simpanan dari masyarakat sebagai sumber dana yang relatif stabil.
Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011 Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.378.230 juta,
mengalami kenaikan sebesar Rp54.392 juta atau sebesar 4 dibandingkan dengan jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.323.838 juta. Hal ini terutama disebabkan
oleh kenaikan atas simpanan dan simpanan dari bank lain masing-masing sebesar Rp45.884 juta dan Rp6.912 juta. Pertumbuhan usaha melalui penyaluran kredit yang meningkat membuat Perseroan
juga harus meningkatkan penghimpunan dana simpanannya. Melihat pertumbuhan kredit yang cukup tinggi selama tahun 2012, Perseroan meningkatkan juga penghimpunan simpanan dari bank lain untuk
menjaga likuiditas.
Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010 Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.323.838 juta, mengalami
kenaikan sebesar Rp493.209 juta atau sebesar 59 dibandingkan dengan jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp830.629 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan
atas simpanan dan simpanan dari bank lain masing-masing sebesar Rp470.484 juta dan Rp20.100 juta. Ekspansi kredit yang meningkat membuat Perseroan harus meningkatkan penghimpunan dananya
Liabilitas Perseroan terpengaruh oleh tingkat suku bunga dan perubahannya. Apabila tingkat suku bunga pinjaman berubah, maka Perseroan mengikuti perubahan tersebut dengan cara mengenakan
suku bunga mengambang hampir disemua produk pendanaan dan kredit.
Simpanan Tabel berikut menunjukkan komposisi simpanan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
32
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Giro 56.037
2 56.994
19 70.013
78 39.441
48 Tabungan
142.101 9
129.784 4
124.816 26
99.052 22
Deposito 1.008.169
12 1.141.033
5 1.087.098
62 672.950
19
Jumlah Simpanan 1.206.307
9 1.327.811
4 1.281.927
58 811.443
12
Simpanan yang per 30 Juni 2013 sebesar Rp1.206.307 juta menurun sebesar Rp121.504 juta atau 9 dibandingkan dengan Rp1.327.811 juta per 31 Desember 2012 karena penurunan deposito sebesar
Rp132.864 juta.
Simpanan per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.081.713 juta, meningkat sebesar Rp45.884 juta atau 4 dibandingkan dengan Rp1.281.927 juta per 31 Desember 2011 karena peningkatan deposito sebesar
Rp53.935 juta.
Simpanan per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.281.927 juta, meningkat sebesar Rp470.484 juta atau 58 dibandingkan dengan Rp811.443 juta per 31 Desember 2010 karena peningkatan deposito
sebesar Rp414.148 juta. Beban Bunga Akrual
Tabel berikut menunjukkan rincian jumlah beban akrual Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
2012 2011
2010
Deposito Berjangka 3.631
3.732 3.659
2.326 Deposito - simpanan dari bank lain
42 118
69 40
Giro KMK 14
15 1
176
Jumlah 3.687
3.865 3.729
2.542
Ekuitas Tabel berikut menunjukkan rincian posisi ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
∆ 2011
∆ 2010
∆
Modal disetor 128.000
- 128.000
-
128.000
-
128.000 -
Uang muka setoran modal 30.000
100 -
- -
- -
- Laba rugi yang belum direalisasi atas
kenaikan penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
2.423 12.653
19 150
38 110
368 100
Saldo laba akumulasi kerugian Ditentukan penggunaan
2.735 42
1.920
-
1.920
-
1.920 -
Tidak ditentukan penggunaannya 4.399
8 4.074
145 9.054
21 11.394
37
Jumlah Ekuitas
162.711 21
133.975 11
120.904 2
118.158 6
Per tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp162.711 juta, mengalami peningkatan
sebesar Rp28.736 juta atau sebesar 21 dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp133.975 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh uang muka setoran
modal sebesar Rp30.000 juta dan perolehan laba bersih untuk periode 6 enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 sebesar Rp415 juta. Di akhir bulan Juni, Perseroan juga mencatatkan unrealized loss dari
pemilikan efek-efek dalam kategori available for sale, meski nilainya masih relative kecil dibandingkan total modal Perseroan.
33 Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp133,975 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp13.071 juta atau sebesar 11 dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp120.904 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh perolehan laba bersih untuk tahun 2012 sebesar Rp13.128 juta. Pada akhir tahun 2012, perolehan laba bersih sudah
dapat menutupi akumulasi rugi Perseroan dari tahun-tahun sebelumnya.
Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010 Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp120.904 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp2.746 juta atau sebesar 52 dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp118.158 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
perolehan laba bersih untuk tahun 2011 sebesar Rp2.340 juta.
Analisis Laporan Arus Kas
Tabel berikut menunjukkan arus kas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011
dan 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2013
∆ 2012
2012 ∆
2011 ∆
2010
Kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas operasi
51.754 110.015
47 138.330 35.298
393 100
121.792 Kas bersih diperoleh dari digunakan
untuk aktivitas invetasi 100
78 447
1.044 562
226 105
4.253 Kas bersih diperoleh dari digunakan
untuk aktivitas pendanaan 30.000
100 -
- -
- -
-
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013, arus kas bersih yang digunakan dalam kegiatan
operasional sebesar Rp51.754 juta yang utamanya berasal dari penurunan dana pihak ketiga berupa simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain sebesar Rp121.504 juta dan Rp23.425 juta, penurunan
kredit yang diberikan sebesar Rp143.080 juta, serta pembayaran beban bunga sebesar Rp44.113 juta. Namun dilain pihak terdapat peningkatan efek-efek sebesar Rp53.217 juta dan penerimaan bunga
sebesar Rp69.193 juta.
Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013, arus kas untuk aktivitas investasi digunakan untuk pembelian dan penjualan aset tetap.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 merupakan modal disetor lainnya sebesar Rp30.000 juta.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan
operasional sebesar Rp47 juta yang utamanya berasal dari pembayaran bunga kepada nasabah sebesar Rp46.544 juta, pemberian kredit yang diberikan Rp87.736 juta serta penurunan simpanan
dana pihak ketiga sebesar Rp15.873 juta. Namun dilain pihak, terdapat peningkatan simpanan dari bank lain sebesar Rp46.666 juta.
Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012, arus kas untuk aktivitas investasi digunakan untuk pembelian dan penjualan aset tetap.
34 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp138.330 juta, terutama berasal dari penerimaan bunga sebesar Rp151.175
juta dan penurunan kredit yang diberikan sebesar Rp35.547 juta. Dilain pihak, terdapat pembayaran bunga sebesar Rp93.229 juta dan kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp45.884 juta.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, arus kas untuk aktivitas investasi digunakan untuk pembelian dan penjualan aset tetap.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasi sebesar Rp393 juta, terutama berasal dari peningkatan kredit yang diberikan sebesar Rp528.149 juta dan pembayaran bunga sebesar Rp69.539 juta, namun dilain pihak terdapat kenaikan
simpanan nasabah sebesar Rp470.483 juta dan penerimaan bunga sebesar Rp112.319 juta.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, arus kas untuk aktivitas investasi diperoleh dari penjualan dan pembelian aset tetap.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi terdiri dari penerimaan kas dari penerimaan bunga sebesar Rp99.748 juta, penurunan efek-efek sebesar Rp45.860 juta dan kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp88.645 juta. Di lain pihak
terdapat pembayaran beban bunga, beban gaji dan tunjangan karyawan dan beban pajak masing- masing sebesar Rp50.719 juta, Rp20.620 juta dan Rp18.843 juta, serta kenaikan kredit yang diberikan
sebesar Rp14.531 juta.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, arus kas untuk aktivitas investasi digunakan untuk pembelian dan penjualan aset tetap.
D. RASIO-RASIO PENTING PERSEROAN