49
5. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Ketidakmampuan Perseroan dalam mematuhi peraturan hukum yang berlaku dapat
mengakibatkan timbulnya tuntutan hukum kepada Perseroan dan tuntutan hukum yang material dalam jumlah dan nilai dapat berdampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kinerja usaha Perseroan.
6. Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik, serta kegagalan dalam mengatasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko
stratejik bersumber dari adanya kelemahan dan ketidaktepatan dalam perencanaan strategi Bank, kelemahan pada sistem informasi manajemen, kelemahan analisa lingkungan internal dan eksternal,
dan ketidaktepatan implementasi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Ketidakmampuan Perseroan dalam menerapkan strategi usahanya dan pencapaian kinerjanya dapat
berdampak negatif terhadap kinerja usaha Perseroan.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Perseroan tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan, dan ketentuan yang berlaku. Risiko kepatuhan bersumber dari perilaku hukum
yakni perilakuaktivitas Perseroan yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakni perilakuakitivitas Perseroan yang menyimpang
atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum. Risiko tersebut umumnya terjadi dikarenakan pelanggaran dan atau ketidaktahuan karyawan Perseroan dalam pemenuhan seluruh
ketentuanperaturan yang berlaku baik dalam ketentuan perbankan maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Apabila terjadi pelanggaran atas ketentuan yang ada maka terdapat risiko pengenaan sanksi
yang dapat berupa sanksi inansial berbentuk denda material ataupun sanksi non-inansial seperti teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan dan ketidakmampuan Direksi Perseroan ataupun pembekuan
kegiatan usaha tertentu. Ketidakmampuan Perseroan dalam mengelola risiko tersebut dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan.
8. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan stakeholders yang bersumber dari persepsi negative terhadap Perseroan. Persepsi negatif terhadap
Perseroan dapat ditimbulkan oleh kejadian-kejadian yang menurunkan reputasi, seperti keluhan nasabah atas produk dan jasa yang diberikan, kelemahan pada tata kelola dan budaya perusahaan,
serta praktek bisnis yang menyimpang dari standar. Ketidakmampuan Perseroan dalam menjaga reputasi Perseroan dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan.
B. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR 1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Perseroan
Mengingat jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini relatif terbatas, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek menjadi kurang likuid.
2. Risiko Harga Saham Yang Berluktuasi
Fluktuasi perdagangan saham Perseroan di BEI yang dapat mengakibatkan turunnya harga saham Perseroan dapat mengakibatkan kerugian bagi investor. Penurunan harga diakibatkan sebagian besar
oleh prospek dan kegiatan Perseroan, perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar di Indonesia, dan perubahan antara kondisi keuangan dan hasil usaha berdasarkan realisasi kegiatan
usaha dibandingkan dengan perkiraan investor.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang material yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus
sesuai dengan bobot risiko yang ada dimulai dari risiko utama Perseroan
50
VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu 15 Nopember 2013
atas laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto Lianny dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
51
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN