PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT PENERAPAN KNOW YOUR CUSTOMER KYC

104 4. Dalam rapat Direktorat Kepatuhan yang dilaksanakan setiap minggu yang menjadi agenda rutin adalah membahas perkembangan yang dicapai terkait tindak lanjut komitmen Perseroan kepada Bank Indonesia atau kewajiban pemenuhan lainnya yang harus dipenuhi oleh Perseroan. Dalam rapat tersebut unit kerja terkait diundang dan duduk bersama untuk membahas perkembangan tindak lanjut atau kendala yang dihadapi. 5. Melakukan koordinasi dengan unit kerja System and Procedure untuk memperbaharui ataupun membuat aturan internal baru sehubungan dengan adanya perubahan atau penerbitan ketentuan baru. Sebelum peraturan internal tersebut diterbitkan maka unit kerja Kepatuhan terlebih dahulu membuat catatan pada formulir yang disebut Quality Assurance Policy Procedures Form QA Policy Procedures untuk memastikan bahwa peraturan baru yang diterbitkan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Bukti penerimaan laporan yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia diadministrasikan oleh unit kerja Kepatuhan

10. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT

Kesehatan bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank sehingga bank mempunyai kinerja sesuai prinsip-prinsip perbankan yang sehat menjadi kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen, dan masyarakat pengguna jasa bank. Penilaian terhadap tingkat kesehatan Perseroan dilakukan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia PBI No.131PBI2011 yang pelaksanaannya diatur dalam SE BI No.1324DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang bertujuan agar penilaian yang dihasilkan dapat menyeluruh dan sistematis. Cakupan penilaian berdasarkan pendekatan risiko Risk Based Bank RatingRBBR, terdiri dari faktor-faktor penilaian : Proil Risiko; Good Corporate Governance GCG; Rentabilitas; dan Permodalan. Penetapan Peringkat Komposit dikategorikan dalam 5 lima Peringkat Komposit, yaitu: Peringkat Komposit 1 PK-1; Peringkat Komposit 2 PK-2; Peringkat Komposit 3 PK-3; Peringkat Komposit 4 PK-4; dan Peringkat Komposit 5 PK-5. Urutan peringkat faktor yang lebih kecil mencerminkan kondisi bank yang lebih baik. Berdasarkan hasil penilaian self assessment oleh Perseroan yang dilakukan pada periode 31 Desember 2012 dan 30 Juni 2013, Peringkat Komposit Perseroan pada Peringkat Komposit 2 PK- 2 yang mencerminkan bahwa kondisi Perseroan yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signiikan dan perubahan kondisi bisnis dan faktor internal lainnya.

11. PENERAPAN KNOW YOUR CUSTOMER KYC

Penerapan KYC atau Prinsip Mengenal Nasabah diaplikasikan Perseroan sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1427PBI2012 tertanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT Bagi Bank Umum dan Undang- Undang No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sebagai bagian penting dari kegiatan operasional Perseroan. Pelaksanaan kebijakan tersebut mengatur setiap unit kerja yang terlibat dalam pelaksanaan Program APU-PPT memiliki kejelasan peran, fungsi dan tanggungjawab serta dalam rangka menjaga transparansi dan akuntabilitas proses pelaksanaan serta terciptanya mekanisme buit in control sebagai bagian dari internal control atas proses penerapan program APU dan PPT, sehingga Perseroan dapat memitigasi berbagai risiko yang timbul antara lain risiko hukum, risiko reputasi, risiko operasional dan risiko kepatuhan. Penerapan KYC dilakukan melalui proses Customer Due Dilligence CDD yang meliputi proses identiikasi, veriikasi dan pemantauan transaksi nasabah. CDD merupakan salah satu instrumen utama dalam program APU dan PPT yang tidak hanya penting untuk mendukung upaya pemberantasan pencucian uang maupun pendanaan terorisme, namun juga penting dalam rangka penerapan Prinsip Kehati-hatian Perbankan Prudential Banking. 105 Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kulitas pelaksanaan program APU PPT telah diadakan proses pelatihan dan refreshment secara rutin kepada karyawan, disertai dengan evaluasi secara tertulis melalui pemberian soal soal dan simulasi. Untuk menerapkan pelaksanaan KYC secara efektif dan eisisen, Perseroan telah membangun Sistem Informasi Manajemen yang digunakan untuk mengidentiikasi, memonitor dan melaporkan transaksi-transaksi mencurigakan dan perubahan proil risiko nasabah. Dengan sistem informasi tersebut, pelaksanaan KYC di Perseroan telah dapat berjalan secara efektif dan eisien.

12. TEKNOLOGI INFORMASI