Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
99 100
1. Kepala;
2. Bila dipandang perlu Kepala dapat dibantu oleh seorang
Wakil Kepala; 3.
Sekretariat Utama, sebagai pelaksana fungsi staf penunjang dan mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan dan pengendalian terhadap program administrasi dan sumber daya dipimpin oleh seorang
Sekretaris Utama; 4.
Deputi, pelaksana fungsi lini dan membawahi direktorat danatau pusat. Direktorat digunakan sebagai nomenklatur
unit yang fungsinya pembinaan. Sedangkan Pusat untuk unit yang fungsinya pelaksanaan;
5. Unit pengawasan dapat berbentuk Inspektorat Utama
atau Inspektur, dan bertugas untuk melaksanakan pengawasan fungsional.
C. Kesekretariatan Lembaga-Lembaga Negara
Kesekretariatan Lembaga-Lembaga Negara merupakan Aparatur Pemerintah Pusat yang ditugasi untuk membantu masing-masing
lembaga negara yang bersangkutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Kesekretariatan Lembaga-Lembaga Negara terdiri dari:
1. Sekretariat Jenderal MPR; 2. Kesekretariatan yang Membantu Presiden;
3. Sekretariat Jenderal DPR; 4. Sekretariat Jenderal DPD;
5. Sekretariat Jenderal BPK; 6. Sekretariat MA;
7. Sekretariat Jenderal MK.
D. Kejaksaan Republik Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Kejaksaan adalah
lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara secara merdeka di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan
Undang-Undang. Kejaksaan adalah satu dan tidak terpisahkan. Pelaksanaan kekuasaan negara bidang penuntutan ini diselenggarakan
oleh Kejaksaaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri.
Kejaksaan Agung berkedudukan di Ibukota Negara RI dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kekuasaan negara RI.
Kejaksaan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dan dasar
hukumnya meliputi wilayah Provinsi.
Kejaksaan Negeri berkedudukan di Ibukota KabupatenKota yang
dasar hukumnya meliputi wilayah daerah kabupatenkota yang dasar hukumnya meliputi wilayah daerah kabupatenkota.
Dalam hal tertentu di daerah hukum kejaksaan negeri dapat dibentuk cabang Kejaksaan Negeri.
Tugas dan Wewenang Umum
1. Di bidang pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang: a Melakukan penuntutan;
b Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
101 102
c Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan
lepas bersyarat; d Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan UU; e Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya di koordinasikan
dengan penyidik.
2. Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah; 3. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum, kejaksaan
turut menyelenggarakan kegiatan: a Peningkatan kesadaran hukum;
b Pengamanan kebijakan penegakkan hukum; c Pengawasan peredaran barang cetakan;
d Pengawasan aksi kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara;
e Pencegahan penyalahgunaan danatau penodaan agama; f Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.
4. kejaksaan dapat diserahi tugas dan wewenang lain berdasarkan Undang-Undang;
5. Kejaksaan berwenang menangani perkara pidana yang diatur dalam Qanun sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi NAD sesuai Undang-Undang
No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Khusus
Jaksa Agung mempunyai tugas dan wewenang: 1. menetapkan serta mengendalikan kebijakan penegakkan hukum
dan keadilan dalam ruang lingkup tugas dan wewenang kejaksaan;
2. mengefektifkan proses penegakkan hakim yang diberikan oleh Undang-undang;
3. mengesampingkan perkara demi kepentingan umum; 4. mengajukan kasasi demi kepentingan hukum kepada Mahkamah
Agung dalam perkara pidana, perdata, dan tata usaha negara; 5. dapat mengajukan pertimbangan teknis hukum kepada
Mahkamah Agung dalam pemeriksaan kasasi perkara pidana; 6. mencegah atau menangkal orang tertentu untuk masuk atau keluar
wilayah NKRI karena keterlibatannya dalam perkara pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
a. Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan Negara terutama di bidang penuntutan dalam tata
susunan kekuasaan badan-badan pengadilan hukum dan keadilan, yang dipimpin oleh Jaksa Agung yang bertanggung
jawab langsung kepada Presiden;
b. Kejaksaan terdiri atas Kejaksaan Agung ditingkat pusat, Kejaksaan Tinggi ditingkat Propinsi dan Kejaksaan Negeri di
KabupatenKota, yang ketiganya merupakan satu kesatuan; c. Dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, kejaksaan
dengan kuasa dapat bertindak didalam maupun diluar pengadilan untuk dan atas nama Negara atau Pemerintah;
d. Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum kepada Instansi Pemerintah lainnya;
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
103 104
e. Dalam memimpin Kejaksaan, Jaksa Agung dibantu oleh seorang Wakil Jaksa Agung dan beberapa orang Jaksa Agung
Muda.
E. Perwakilan RI di Luar Negeri