Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
dibahas. Sidang Kabinet ini dihadiri pula oleh pejabat lainnya yang bukan Menteri yang ditunjuk oleh Presiden.
2. Rapat di Lingkungan Menteri Koordinator
Oleh karena Menteri-menteri yang harus dikoordinasikan oleh Presiden jumlahnya banyak, dengan beranekaragam per-
masalahan, maka Presiden mengangkat Menteri Koordinator, seperti dalam Kabinet Indonesia bersatu sekarang ini ada Menteri
Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan, Menko Perekonomian, dan Menko Kesejahteraan Rakyat. Rapat-rapat Menteri
Koordinator sesuai dengan bidangnya dipimpin oleh Menko yang bersangkutan dengan dihadiri oleh Menteri dan pejabat-pejabat
lain bukan Menteri yang tugasnya berkaitan erat dengan bidang permasalahan yang sedang dibahas. Hasil rapat-rapat Menteri
Koordinator yang dipimpin oleh Menteri Koordinator ini dilaporkan kepada Presiden.
3. Koordinasi antara DepartemenInstansi Pemerintah Tingkat Pusat
Dilaksanakan antara DepartemenInstansi Pemerintah Tingkat Pusat yang satu dengan DepartemenInstansi Pemerintah
Tingkat Pusat lainnya, yang dalam pelaksanaannya dapat terjadi baik tanpa wadah tertentu, maupun dengan menggunakan suatu
wadah seperti Rapat Koordinasi Sektor-sektor, Panitia-panitia Antar-Departemen dan lain-lain.
Pola koordinasi tersebut berlaku pula untuk koordinasi antara suatu satuan organisasi dalam suatu DepartemenInstansi
Pemerintah Tingkat Pusat dengan satuan organisasi Departemen Instansi Pemerintah Tingkat Pusat lainnya.
Peningkatan koordinasi tersebut merupakan suatu keharusan dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Koordinasi Pemerintah Pusat dengan Perwakilan RI Luar Negeri
Untuk melaksanakan kebijakan hubungan Luar Negeri antara lain dibentuk perwakilan Pemerintah Republik Indonesia di Luar Negeri
yang pembinaannya dilakukan oleh Departemen Luar Negeri. Sebagai wakil dari Pemerintah Republik Indonesia, perwakilan-
perwakilan di luar negeri itu mempunyai hubungan fungsional dengan instansi-instansi Pemerintah Tingkat Pusat. Jika
dipandang perlu instansi-instansi tersebut dapat mempunyai Atase didalam Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri di
Negara-negara tertentu sesuai dengan kebutuhan, seperti Atase Kebudayaan, Atase Pertahanan, setelah berkonsultasi dengan
Departemen Luar Negeri. Dalam pelaksanaan tugasnya di Luar Negeri, para Atase tersebut dikoordinasikan oleh Kepala
Perwakilan RI setempat.
5. Koordinasi Tingkat Pusat mengenai Pemerintahan Daerah
a. Selaku aparatur pusat yang secara fungsional membantu Presiden dalam urusan-urusan daerah pada umumnya,
Menteri Dalam Negeri: b. Secara fungsional horizontal mengkoordinasikan departemen
dan instansi tingkat pusat lainnya sepanjang mengenai masalah-masalah umum di daerah.
c. Secara fungsional diagonal mengkoordinasikan propinsi, kabupaten dan kota.
d. Menteridepartemen dan instansi teknis melakukan koordinasi baik terhadap instansi pusat lainnya koordinasi fungsional
horizontal maupun terhadap provinsi, kabupaten dan kota koordinasi fungsional diagonal sepanjang mengenai bidang
tugas pokoknya. 133
134
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
6. Koordinasi di Tingkat Daerah
a. Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat melakukan koordinasi fungsional teritorial disamping terhadap instansi
vertikal, juga terhadap Bupati dan Walikota. b. Kepala Daerah, disamping mengkoordinasikan aparatur
daerahnya sendiri koordinasi hierarkis, berwenang pula secara operasional mengkoordinasikan instansi-instansi lain
yang berada di daerahnya koordinasi fungsional teritorial.
7. Koordinasi dan Hubungan Kerja Koordinasi dan hubungan kerja merupakan dua hal yang tidak