Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
72 71
c. Apabila Wakil Presiden berhalangan, Presiden danatau DPR dapat meminta MPR mengadakan Sidang Istimewa untuk
memilih Wakil Presiden; d. Presiden dan Wakil Presiden dapat diberhentikan oleh MPR
sebelum habis masa jabatannya, baik apabila telah terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden danatau Wakil Presiden;
e. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden MPR memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh
Presiden; f.
Presiden dan Wakil Presiden menyampaikan pengadilan dalam sidang paripurna MPR sebelum MPR memutuskan
usul DPR mengenai pemberhentian Presiden danatau Wakil Presiden;
g. Presiden meresmikan keanggotaan MPR dengan Keputusan Presiden.
2. MPR dengan DPR
a. Anggota DPR adalah anggota MPR yang dipilih melalui Pemilu;
b. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden danatau Wakil Presiden kepada MPR dan MPR mengadakan sidang untuk
memutus usul DPR.
3. MPR dengan DPD
a. Anggota DPD adalah anggota MPR yang dipilih melalui
pemilu; b.
Pimpinan MPR terdiri atas seorang Ketua dan tiga orang Wakil Ketua yang mencerminkan unsur DPD.
4. Presiden dengan DPR
a. Presiden bekerjasama dengan DPR, tetapi tidak ber- tanggungjawab kepada DPR dan tidak dapat membekukan
danatau membubarkan DPR, sebaliknya DPR tidak dapat memberhentikan Presiden;
b. DPR berkewajiban mengawasi tindakan-tindakan Presiden dalam menjalankan UU;
c. Sebelum memangku jabatannya Presiden dan wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-
sungguh dihadapan MPR atau DPR; d. DPR bersama Presiden menjalankan fungsi legislatif;
e. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain;
f. Presiden mengangkat duta dan menerima penempatan duta
dari negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR; g. Presiden memberi amnesti, abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR; h. Presiden menetapkan Hakim Agung dan meresmikan
anggota BPK yang telah diplih dan disetujui DPR dan 3 orang hakim konstitusi yang diajukan DPR serta mengangkat
dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.
5. Presiden dengan DPD
a. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan,
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
73 74
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya dan belanja negara, pajak,
pendidikan dan agama yang dilaksanakan oleh Presiden. b.
Presiden meresmikan keanggotaan DPD; c.
Pimpinan DPD berkonsultasi dengan Presiden sesuai putusan DPD.
6. Presiden dengan BPK
a. BPK memeriksa semua pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Presiden meresmikan Anggota BPK dari calon-calon yang telah dipilih dan disetujui oleh DPR.
7. Presiden dengan MA
a. MA dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum kepada Presiden, baik diminta maupun tidak;
b. MA memberikan nasehat hukum kepada PresidenKepala Negara untuk pemberianpenolakan grasi dan rehabilitasi;
c. Hakim agung ditetapkan oleh Presiden atas calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan telah disetujui DPR;
d. MA mengajukan tiga calon untuk ditetapkan sebagai hakim konstitusi oleh Presiden.
8. Presiden dengan MK
a. MK memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh Presiden danatau Wakil Presiden;
b. Presiden menetapkan hakim konstitusi; c. Putusan MK mengenai perjanjian UU terhadap UUD 1945
disampaikan kepada Presiden; d. Putusan MK mengenai sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD disampaikan kepada Presiden;
e. Putusan MK mengenai perselisihan hasil Pemilu disampaikan kepada Presiden.
9. DPR dengan DPD
a. DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah. b. DPD ikut membahas rancangan undang-undang tentang hal-
hal tersebut butir “a” serta memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang APBN dan
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama. c. DPD menyampaikan kepada DPR hasil pengawasan
pelaksanaan undang-undang yang dimaksud butir a dan b. d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam
pemilihan Anggota BPK.
10. DPR dengan BPK