Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
117 118
9 Membentuk panitia pemilihan kepala daerah;
10 Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah;
11 Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani
masyarakat dan daerah.
c. Alat kelengkapan DPRD:
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: 1 Pimpinan;
2 Komisi; 3 Panitia Musyawarah;
4 Panitia Anggaran; 5 Badan Kehormatan, dan
6 Alat Kelengkapan lain yang diperlukan.
d. Keanggotaan 1 DPRD Provinsi yang beranggotakan 35 orang sampai
dengan 75 orang membentuk empat komisi. DPRD Provinsi yang beranggotakan lebih dari 75 orang
membentuk lima komisi;
2 DPRD KabupatenKota yang beranggotakan 20 orang sampai dengan 35 orang membentuk tiga komisi.
DPRD KabupatenKota yang beranggotakan lebih dari 35 orang membentuk empat komisi.
3. Istilah-istilah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah disamping istilah- istilah yang sudah disebutkan dari uraian di atas, ada beberapa
istilah-istilah lain yang sering digunakan untuk memperjelas tentang Pemerintahan Daerah itu sendiri, antara lain seperti:
a. Otonomi daerah, adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
b. Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat memuat prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Sistem Negara
Republik Indonesia.
c. Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam Sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d. Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah danatau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
e. Tugas Pembantuan, adalah penugasan dari Pemerintah kepada
daerah danatau desa, dari Pemerintah provinsi kepada KabupatenKota danatau desa, serta dari pemerintah Kabupaten
Kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
f. Desa atau yang disingkat dengan nama lain, selanjutnya
disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
119 120
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selain hal-hal yang telah dikemukakan di atas tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan UU No.32
Tahun 2004, dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dikenal pula adanya daerah-daerah otonomi khusus yang
masing-masing diatur dengan peraturan perundang-undangan tersendiri, seperti DKI diatur dengan Undang-Undang No. 34 Tahun
1999; Daerah Istimewa Yogyakarta diatur dengan UU No.44 Tahun 1999, Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam diatur dengan UU No. 18 Tahun 2001 dan Otonomi Khusus, Papua yang diatur dengan UU No.21 Tahun 2001.
1 Aparatur Perekonomian Negara
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa aparatur pemerintah pengertiannya mencakup perusahaan milik negara,
dan perusahaan milik daerah selaku aparatur perekonomian negara. Dengan demikian aparatur perekonomian negara mencakup:
a. Perusahaan Negara PN atau Badan Usaha Milik Negara BUMN;
b. Perusahaan Daerah PD atau Badan Usaha Milik Daerah BUMD.
Badan Usaha Milik Negara BUMN
BUMN saat ini diatur dengan UU No.19 Tahun 2003. BUMN yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan, merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam Sistem Perekonomian Nasional,
disamping usaha swasta dan koperasi. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BUMN, Swasta dan Koperasi melaksanakan
peran saling mendukung berdasarkan demokrasi ekonomi. Dalam sistem perekonomian nasional BUMN ikut berperan
menghasilkan barang danatau jasa yang dipasarkan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Peran BUMN dirasakan semakin penting sebagai pelopor dan atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati usaha
swasta. Disamping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang
kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut membantu pengembangan usaha kecilkoperasi.
BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak,
dividen dan hasil privatisasi. 1 Maksud dan Tujuan Pendirian BUMN
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 UU No.19 Tahun 2003, maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah:
a Memberikan sumbangan bagi perkembangan per- ekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan
negara pada khususnya; b Mengejar keuntungan;
c Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa pengen- dalian barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan
memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; d Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum
dapat diselesaikan oleh sektor swasta dan koperasi; e Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
121 122
2 Organ BUMN Organ BUMN adalah Direksi. Selaku organ BUMN, Direksi
ditugasi melakukan pengawasan tunduk pada semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan tetap berpegang pada penerapan
prinsip-prinsip good corporate governance yang meliputi: a Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan;
b Kemandirian, yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
c Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban organ sehingga pengolahan perusahaan terlaksana secara efektif;
d Pertanggung jawaban, yaitu kesesuaian didalam
pengolahan perusahaan terhadap peraturan perundang- undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
e Kewajaran, yaitu kesesuaian didalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Sedangkan pengawasan BUMN dilakukan oleh Komisaris dan Dewan Pengawas.
3 Jenis BUMN BUMN terdiri dari : Perusahan Perseroan Persero dan
Perusahaan Umum Perum. a Perusahaan Perseroan Persero adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima
puluh satu persen. Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan;
Perusahaan Perseroan Terbuka yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal
dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Terhadap Persero berlaku segala ketentuan dan prinsip- prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas sebagaimana
diatur dalam UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas.
Maksud dan Tujuan Pendirian Persero adalah
¾ menyediakan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat;
¾ Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Organ Persero adalah : Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi, dan Komisaris.
b Perusahaan Umum Perum adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengolahan perusahaan.
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Maksud dan Tujuan pendirian Perum adalah untuk
kemanfaatan umum berupa pengendalian barang danatau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan yang sehat.
Organ Perum adalah : Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
c Badan Usaha Milik Daerah
Dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004; Pasal 177 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah dapat memiliki
BUMD yang pembentukan penggabungan, pelepasan kepemilikan, danatau pembubarannya ditetapkan dengan
Peraturan Daerah yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Perusahaan Daerah dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 51992 tentang Perusahaan Daerah dan yang dimaksud
adalah semua perusahaan yang modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan,
kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang- undang. Perusahaan Daerah didirikan dengan Peraturan
Daerah. Pembinaan umum terhadap Perusahaan Daerah dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.
Agar pengelolaan Perusahaan Daerah dapat diselenggara- kan secara efisien, efektif dan produktif, sehingga benar-
benar dapat menunjang perwujudan Otonomi seluas- luasnya, maka sambil menunggu berlakunya undang-undang
yang baru tentang Perusahaan Daerah, sudah diterbitkan instruksi Menteri Dalam negeri No. 5 Tahun 1990 tentang
Perubahan Bentuk Badan Usaha Milik Daerah kedalam dua bentuk, yaitu Perumda dan Perseroda.
1 Perumda Perusahaan Umum Daerah-Publik
CorporationService. Didirikan dengan maksud, tujuan dan sifat usahanya
adalah mengutamakan penyelenggaraan pelayanan umum publik service disamping mencari keuntungan
sebagai sumber pendapatan asli daerah, dengan tetap berpegang teguh pada: 1 syarat-syarat efisiensi dan
efektivitas, 2 prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dan 3 pelayanan yang baik pada masyarakat.
2 Perseroda Perusahaan Perseroan Daerah.
Maksud dan tujuan usaha Perseroda adalah untuk memupuk keuntungan dalam arti baik pelayanan dan
pembinaan organisasinya harus secara efektif dan efisien dengan orientasi bisnis.
J. LatihanDiskusi
1. Tugas pokok aparatur pemerintah adalah menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan. Jelaskan
maksud pernyataan ini. 2. Apa saja fungsi-fungsi yang umumnya dimiliki oleh Departemen?
Mengapa seperti itu? 3. Sebutkan fungsi Menteri Koordinator dan Menteri Negara?
Mengapa seperti itu? 4. Bagaimana pendapat saudara dengan banyaknya muncul
lembaga-lembaga ekstra struktural seperti Komisi, Badan, dan lain-lain dalam penyelenggaraan pemerintahan negara kita?
5. Penyelenggaraan pemerintahan daerah terakhir diatur berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pemerintah daerah, perangkat daerah dalam Undang-undang tersebut?
123 124