Koordinasi hierarkis vertikal, yang dilakukan oleh seorang Koordinasi fungsional, yang dilakukan oleh seorang pejabat Koordinasi fungsional diagonal, dilakukan oleh seorang Koordinasi fungsional teritorial, dilakukan oleh seorang

Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia Oleh karena itu koordinasi antar kegiatan aparatur pemerintah harus dilakukan. Atas dasar hal tersebut maka koordinasi dalam pemerintahan pada hakikatnya merupakan upaya memadukan mengintegrasikan, menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama. Koordinasi perlu dilaksanakan mulai dari proses perumusan kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasan dan pengendaliannya. Dalam kaitannya dengan pembangunan, koordinasi perlu diterapkan mulai dari antar bagian proyek, proyek, program, sektor, sub sektor, sampai antar bidang dan antar daerah.

A. Jenis Koordinasi

Koordinasi dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan dapat dibedakan atas :

1. Koordinasi hierarkis vertikal, yang dilakukan oleh seorang

pejabat pimpinan dalam suatu instansi pemerintah terhadap pejabat pegawai atau instansi bawahannya. Misalnya : Kepala Biro terhadap Kepala Bagian dalam lingkungannya, Direktur Jenderal terhadap Kepala Direktorat dan sebagainya.

2. Koordinasi fungsional, yang dilakukan oleh seorang pejabat

atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas fungsionalisasi. Dalam PP Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988, tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah, koordinasi ini disebut dengan koordinasi instansional. Koordinasi ini dapat dibedakan atas koordinasi fungsional horizontal, koordinasi fungsional diagonal dan koordinasi fungsional teritorial. 3. Koordinasi fungsional horizontal, dilakukan oleh seorang pejabat atau suatu unitinstansi terhadap pejabat atau unitinstansi lain yang setingkat. Misalnya Sekretaris Jenderal mengkoordinasikan para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal dan Kepala Badan dalam menyusun rencana di lingkungan departemennya. Dinas Kesehatan mengkoordinasikan kegiatan Dinas PU, Dinas Kebersihan dan lain-lain yang mempunyai kaitan tugas dengan pelaksanaan program kesehatan.

4. Koordinasi fungsional diagonal, dilakukan oleh seorang

pejabat atau instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan bawahannya. Misalnya : Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan dari Sekretariat Direktorat Jenderal dalam lingkungan Departemen yang bersangkutan, Badan Kepegawaian Negara mengkoor- dinasikan Biro-biro Kepegawaian pada Departemen atau Instansi Pemerintah lainnya dalam bidang Kepegawaian.

5. Koordinasi fungsional teritorial, dilakukan oleh seorang

pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang berada dalam suatu wilayah teritorial tertentu di mana secara keseluruhan semua urusan yang ada dalam wilayah teritorial tersebut menjadi wewenang atau tanggung jawabnya selaku penguasa atau penanggung jawab tunggal. Misalnya : koordinasi yang dilakukan oleh Administrator Pelabuhan, koordinasi oleh Pembina Lokasi Transmigrasi yang belum diserahkan kepada Pemerintah Daerah, koordinasi oleh Gubernur, Camat, dan sebagainya. 127 128 Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia

B. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Koordinasi