Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
33
34 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SANRI
BAB III KEDUDUKAN DAN SUSUNAN
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu menjelaskan kedudukan dan susunan lembaga-lembaga negara
Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara sebagaimana disebutkan di muka, diselenggarakanlah fungsi-fungsi negara
yang masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan amandemennya. Pelaksanaan fungsi-
fungsi tersebut, sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing harus mencerminkan pula fungsi pokok aparatur negara sebagaimana telah
disebutkan dalam Bab II.
A. Fungsi-fungsi Negara
1. Fungsi Konstitutif
Fungsi ini adalah fungsi penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penetapan Undang-Undang Dasar UUD 1945 setelah perubahan,
Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar. Selanjutnya pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD. Pasal 37 ayat
4 menyatakan bahwa putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50
Idiil Pancasila Konstitusional
UUD 1945 Operasionalisasi
RPJM Nasional Kebijakan Lain
Tertulis Tidak
Tertulis Peraturan
Per-UU-an Bukan
Peraturan Per-UU-an
Geografis Demografi
Kekayaan Alam Idiologi
Politik Ekonomi
Sosbud Hankam
LANDASAN
FAK. LINGKUNGAN
S A N R I
Idiil Pancasila Konstitusional
UUD 1945 Operasionalisasi
RPJM Nasional Kebijakan Lain
Tertulis Tidak
Tertulis Peraturan
Per-UU-an Bukan
Peraturan Per-UU-an
Geografis Demografi
Kekayaan Alam Idiologi
Politik Ekonomi
Sosbud Hankam
LANDASAN
FAK. LINGKUNGAN
S A N R I
FAKTOR LINGKUNGAN
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
35 36
ditambah satu anggota dan seluruh anggota MPR. Pasal 37 ayat 5 menyatakan bahwa khusus mengenai bentuk negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. Undang- Undang Dasar 1945 dengan perubahannya terdiri dari Pembukaan
dan Pasal-Pasal.
2. Fungsi Eksekutif
Fungsi eksekutif adalah fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara. Fungsi ini dilaksanakan oleh Presiden. Pasal 4 ayat 1
UUD 1945 menyebutkan bahwa Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. Dalam melakukan
kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.
3. Fungsi Legislatif
Fungsi legislatif adalah fungsi pembentukan undang-undang. UUD 1945 setelah perubahan, pasal 20 ayat 1, menegaskan
bahwa DPR memegang kekuasaan membentuk undang- undang. Anggota DPR menurut pasal 21, berhak mengajukan
usul rancangan undang-undang RUU. Akan tetapi pasal 5 ayat 1 juga menentukan bahwa Presiden berhak mengajukan
RUU kepada DPR. Disamping itu, dalam perubahan ketiga
UUD 1945 pasal 22 C juga menetapkan adanya Dewan Perwakilan Daerah DPD, yang berdasarkan pasal 22D;
Dewan Perwakilan Daerah: a. Dapat mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah ayat 1; b. Ikut membahas rancangan undang-undang yang materinya
sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas ayat 2; c. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan
undang-undang APBN dan yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama ayat 2.
Setiap RUU harus dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Berdasarkan pasal 20 ayat 3,
RUU yang tidak mendapat persetujuan bersama, tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu. Presiden
mengesahkan RUU menjadi Undang-Undang Pasal 20 ayat 4. Dalam hal ikhwal kegentingan memaksa, menurut pasal 22, Presi-
den berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang Perpu, yang kemudian harus mendapat
persetujuan DPR dalam persidangan berikutnya. Apabila DPR tidak menyetujuinya, Perpu tersebut harus dicabut. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan di atas, jelas bahwa fungsi legislatif ini dilaksanakan oleh DPR bersama Presiden.
Selanjutnya berbagai tindakan Presiden harus ditetapkan dengan undang-undang atau harus dengan persetujuan, memperhatikan
pertimbangan atau usul DPR. Disamping itu, DPD berdasarkan pasal 22D ayat 3 dapat
melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai apa yang dimaksud dalam pasal 22D ayat 1 dan 2 di
atas serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindak lanjuti.
RAPBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD pasal 23 a ayat 2.
Modul Diklatpim Tk. IV Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
37 38
4. Fungsi Yudikatif