Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok

22 didalam pertemuan-pertemuan kelompok. Mereka lebih setuju terhadap tujuan kelompok, lebih siap menerima tugas-tugas dan peranan serta lebih mentaati norma-norma kelompok. Mereka juga memelihara dan mempertahankan norma-norma serta menolak orang lain yang merasa tidak sesuai dengan norma kelompok. Kelompok yang kohesif memiliki anggota yang loyal terhadap kelompok, mempunyai rasa tanggung jawab, mempunyai motivasi yang tinggi untuk melaksanakan tugas serta merasa puas atas pekerjaan kelompok. Selanjutnya anggota kelompok tersebut lebih sering berkomunikasi secara efektif. Bimo Walgito 2007: 49 menambahkan bahwa pada anggota kelompok dengan kohesi tinggi, komunikasi antar anggota tinggi dan interaksinya berorientasi positif. Anggota kelompok dengan kohesi tinggi bersifat kooperatif dan pada umumnya mempertahankan dan meningkatkan integrasi kelompok Dari pemaparan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kelompok yang kohesif yaitu : a. Anggota rajin menghadiri pertemuan kelompok b. Anggota senang jika kelompok berhasil dan sedih ketika kelompok gagal c. Anggota siap mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk kepentingan kelompok d. Memiliki pemimpin yang demokratis 23 e. Anggota mentaati dan menjaga norma dan nama baik kelompok f. Anggota saling berkomunikasi secara efektif

5. Manfaat Kelompok yang Kohesif

Menurut Berg dan Landreth Tatiek Romlah, 2006: 39 mengemukakan bahwa individu-individu anggota kelompok yang kohesif menunjukan perilaku sebagai berikut : a. Lebih produktif. Kondisi yang nyaman dalam kelompok memungkinkan para anggota kelompok lebih optimal dalam menghasilkan suatu karya. Kebersamaan diantara kelompok juga mendorong para anggota untuk dapat bekerjasama dan saling membantu jika menemui masalah. Karena suatu masalah akan terasa lebih ringan jika ditangani secara bersama-sama. b. Tidak mudah kena pengaruh-pengaruh negatif dari luar. Adanya rasa saling menyayangi dan menjaga satu sama lain membuat anggota aman dari pengaruh yang kurang baik. c. Lebih terbuka terhadap pengaruh dari anggota lain. Pada kelompok yang kohesif, rasa percaya juga tertanam sangat erat, sehingga para anggota mau menerima saran atau ajakan dari anggota lain. Hal ini karena mereka percaya, anggota pengajak tidak akan mengajak ke hal-hal yang merugikan baik anggota lain maupun kelompok. 24 d. Mampu mengungkapkan hal-hal yang lebih pribadi. Keterbukaan akan mudah terjalin pada kelompok yang kohesif bahkan mungkin pada masalah atau hal-hal yang bersifat pribadi. Jika hal itu sebuah masalah, maka anggota yang lain akan membantu, atau paling tidak mampu menjaga rahasia. e. Lebih mampu mengekspresikan perasaan-perasaan negatif dan mengikuti norma-norma kelompok. Jika dalam kelompok salah satu anggotanya ada yang merasa kurang cocok dengan sikap atau keputusan, ia langsung menyampaikannya di depan forum. Tentu saja dengan cara yang bijak dan sopan. Dengan demikian semua aspirasi dapat tersampaikan. f. Lebih mempunyai keinginan dan usaha untuk mempengaruhi anggota lain. Dapat disimpulkan bahwa anggota kelompok yang mempunyai kohesivitas tinggi, mampu melanjutkan keanggotaannya dalam kelompok lebih lama. Anggota kelompok yang kohesif akan bertahan lebih lama dibanding dengan kelompok yang tidak kohesif.

B. Tinjauan tentang Role Playing Bermain Peran

1. Pengertian Role Playing Bermain Peran

Andang Ismail 2006: 15 menjelaskan bahwa bermain peran adalah suatu jenis simulasi yang umumnya digunakan untuk pendidikan sosial dan hubungan antar sesama. Pada dasarnya, bermain