30
c.
Mempersiapkan naskah skenario pelaksanaan metode ber-main peran yang telah dibuat dan memba-gikan kepada siswa untuk
dibaca.
d.
Membentuk kelompok bermain peran 4-6 siswa secara heterogen dan salah satu sis-wa menjadi ketua kelompok.
e.
Membantu kelompok untuk menentukan peran yang akan dimainkan.
f.
Mempersiapkan media yang.
g.
Menunjuk kelompok bermain peran yang telah berlatih untuk tampil di depan kelas.
4. Kelebihan Role Playing
Djamarah dan Zain 2002: 42 mengemukakan bahwa terdapat beberapa kelebihan dalam penerapan role playing. Kelebihan dari
teknik role playing adalah sebagai berikut:
a. Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa
harus tajam dan tahan lama. b. Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan kreatif. Pada waktu
bermain peran, para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
31
c. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari
sekolah. d. Kerjasama antar pemain dapat ditimbulkan dan dibina dengan
sebaik-baiknya. e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya. f. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik
agar mudah dipahami orang lain.
5. Kelemahan Role Playing
Dalam bukunya, Djamarah dan Zain 2002: 42 juga mengemukakan kelemahan dalam penggunaan role playing.
Kelemahan dari teknik role playing adalah sebagai berikut: a. Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang
aktif. Karena hanya sebagai pengamat saja. b. Banyak memakan waktu.
c. Memerlukan tempat yang cukup luas. d. Kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk
tangan penontonpengamat. Jika pelaksanaan role playing ini dilakukan saat jam pelajaran.