15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kohesivitas Kelompok 1. Pengertian Kohesivitas Kelompok
Kelompok menurut Bales Yusuf dalam buku Abu Huraerah dan Purwanto, 2006: 3 mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah
individu yang berinteraksi dengan sesamanya secara tatap muka, dimana masing-masing anggota tersebut saling menerima impresi atau
persepsi anggota lain dalam waktu tertentu dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, yang membuat masing-masing anggota
bereaksi sebagai reaksi individual. Dalam definisi tersebut, Bales menekankan bahwa kelompok itu merupakan kumpulan individu yang
saling berinteraksi dengan cara tatap muka atau dalam suatu pertemuan. Selain itu, masing-masing anggota juga menerima impresi
atau persepsi anggota lain dalam waktu tertentu yang bertujuan membuat masing-masing anggota bereaksi sebagai individual.
Menurut Sherif and Sherif Abu Ahmadi, 2002: 94 menyatakan bahwa kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah
terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu. Ditambahkan lagi oleh Roland Freedman cs
Abu Ahmadi, 2002: 94 bahwa kelompok adalah organisasi terdiri
16
atas dua atau lebih individu-individu yang tergantung oleh ikatan- ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan
disetujui oleh semua anggota-anggotanya. Berdasarkan pengertian kelompok dari berbagai tokoh diatas
dapat disimpulkan bahwa kelompok merupakan sekumpulan individu yang saling berinteraksi satu sama lain yang cukup intensif dan juga
mempunyai daya tarik serta ikatan-ikatan antar individu. Daya tarik dalam kelompok tersebut merujuk pada kohesivitas kelompok atau
suatu kekuatan untuk menjaga anggota kelompok agar terus berada dalam kelompok tesebut. Kohesivitas kelompok merupakan kekuatan
yang memelihara dan menjaga individu untuk tetap berada dalam kelompok Leon Festinger dalam Abu Ahmadi, 2002: 117.
Sedangkan Shaw Bimo Walgito, 2007: 46 menyatakan kohesi kelompok ialah bagaimana para anggota kelompok saling menyukai
dan saling mencintai satu dengan lainnya. Tingkatan kohesi akan menunjukkan
seberapa baik
kekompakan dalam
kelompok bersangkutan. Kemudian Carolina dan Jusman Abu Huraerah dan
Purwanto, 2006: 44 mengungkapkan bahwa kohesi kelompok dapat didefinisikan sebagai sejumlah faktor yang mempengaruhi anggota
kelompok untuk tetap menjadi anggota kelompok tersebut. Dilihat dari berbagai pendapat para ahli mengenai kohesivitas
kelompok, dapat
disimpulkan bahwa
kohesivitas kelompok
merupakan kecenderungan anggota kelompok untuk tetap berada