Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA

42

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 17 September sampai dengan 31 Oktober 2015.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang menggunakan siklus sistem spiral. Tiap siklus terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi Dede Rahmat Aip Badrujaman, 2012:12. Ada empat komponen penelitian yang terdapat pada model ini, yaitu: 1. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan. 2. Melaksanakan tindakan dan pengamatamonitoring. 3. Refleksi hasil pengamatan. 4. Perubahanrevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya Adapun visualisasi bagan model penelitian yang disusun oleh Kemmis dan McTaggart adalah sebagai berikut : Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan 43 Gambar 1 di atas terdiri dari siklus I dan II yang di dalamnya memuat perencanaan, perlakuan dan pengamatan yang dilakukan pada saat yang bersamaan dan diakhiri dengan refleksi. Refleksi dapat digunakan untuk melihat hasil sejauh mana tindakan yang diberikan berhasil. Jika hasil tindakan dirasa kurang, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terdapat hasil yang signifikan merujuk pada perubahan perilaku siswa yang menunjukkan adanya peningkatan kohesivitas kelompok. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru guru BK. Bentuk kerjasama dalam penelitian ini guru BK secara bersama-sama dengan peneliti sebagai pemberi tindakan.

E. Rencana Tindakan 1. Pra tindakan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun langka-langkah dalam pra tindakan adalah sebagai berikut: a. Peneliti mewawancarai dan mendiskusikan dengan guru BK terkait dengan permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya kohesivitas kelompok pengurus OSIS SMP Negeri 3 Sambit seperti kurangnya kemampuan siswa untuk menjalin hubungan antar anggota, kurangnya minat anggota mengikuti jalannya rapat