Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

16 atas dua atau lebih individu-individu yang tergantung oleh ikatan- ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggota-anggotanya. Berdasarkan pengertian kelompok dari berbagai tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok merupakan sekumpulan individu yang saling berinteraksi satu sama lain yang cukup intensif dan juga mempunyai daya tarik serta ikatan-ikatan antar individu. Daya tarik dalam kelompok tersebut merujuk pada kohesivitas kelompok atau suatu kekuatan untuk menjaga anggota kelompok agar terus berada dalam kelompok tesebut. Kohesivitas kelompok merupakan kekuatan yang memelihara dan menjaga individu untuk tetap berada dalam kelompok Leon Festinger dalam Abu Ahmadi, 2002: 117. Sedangkan Shaw Bimo Walgito, 2007: 46 menyatakan kohesi kelompok ialah bagaimana para anggota kelompok saling menyukai dan saling mencintai satu dengan lainnya. Tingkatan kohesi akan menunjukkan seberapa baik kekompakan dalam kelompok bersangkutan. Kemudian Carolina dan Jusman Abu Huraerah dan Purwanto, 2006: 44 mengungkapkan bahwa kohesi kelompok dapat didefinisikan sebagai sejumlah faktor yang mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap menjadi anggota kelompok tersebut. Dilihat dari berbagai pendapat para ahli mengenai kohesivitas kelompok, dapat disimpulkan bahwa kohesivitas kelompok merupakan kecenderungan anggota kelompok untuk tetap berada 17 didalam kelompok tersebut dengan membentuk ikatan sosial, sehingga para anggota tetap bertahan dan bersatu dalam kelompok untuk menuju suatu tujuan tertentu yang sudah disepakati.

2. Aspek-aspek Kohesivitas Kelompok

Carron dan Forsyth Hertina Wulansari, dkk., 2013: 4 mengatakan bahwa kohesivitas kelompok mencakup tindakan- tindakan seperti: a. Ketertarikan individu pada tugas kelompok. Setiap individu tidak merasa keberatan jika mendapatkan tugas atau menjalankan tugas yang diberikan dalam kelompok. b. Ketertarikan individu pada kelompok secara sosial. Individu merasa nyaman dengan situasi kelompok yang ada, dalam hal interaksi sosial dengan anggota lainnya. c. Kesatuan kelompok dalam tugas, yaitu saling mendukung antar anggota demi membangun kelompok untuk menjadi lebih baik. d. Kesatuan kelompok secara sosial. Saling menghargai dan merasa saling membutuhkan satu sama lain dalam menjaga keutuhan dan nama baik kelompok. e. Kerjasama dalam berbagai hal demi perkembangan dan produktivitas kerja kelompok. Menurut Veroff dan Veroff Saryanti dalam Teguh Kurnia dan Arundati Shinta, 2015: 397 kelompok yang kohesivitasnya 18 tinggi dipersepsikan positif oleh anggota-anggotanya. Persepsi tersebut mengandung lima aspek yaitu: a. Setiap orang pada kelompok yang kohesif mempunyai rasa memiliki terhadap kelompok. Anggota akan dengan senang hati bekerja sama demi tercapainyatujuan kelompok. b. Kesadaran diri seorang anggota bahwa dia merupakan bagian dari kelompok. Hal itu menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh seorang anggota kelompok akan dihayati sebagai perbuatan dari dan untuk kelompok itu sendiri. c. Toleransi yang tinggi dalam berhubungan antar individu dalam kelompok akan memunculkan kerjasama yang terbina dengan baik. d. Pemimpin jarang memberikan hukuman. Hal ini dapat dilakukan bila pemimpin memperhatikan hak dan kewajiban setiap anggota sesuai dengan porsinya. e. Anggota berkomitmen tinggi untuk menjaga keutuhan kelompok. Komitmen anggota tersebut berdasarkan kesediaan anggota untuk patuh pada norma kelompok. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa aspek-aspek dalam kohesivitas kelompok meliputi kerjasama, menolong, toleransi, dan berkomitmen.