Struktur Tematik Struktur Retoris

adalah pola 5W + 1H who, what, where, when, why dan how. Meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. Pola 5W + 1H tersebut menunjuk pada kelengkapan berita. Jika penulisan berita sudah memenuhi unsure 5W + 1H maka berita tersebut dapat dikatakan lengkap. Unsure kelengkapan berita ini menjadi penanda framing yang penting. Bentuk umum dari struktur skrip adalah pola 5W + 1H terdiri dari : What : Peristiwa apa yang sedang terjadi ? Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu ? When : Kapan peristiwa itu terjadi ? Where : Dimana peristiwa itu terjadi ? Why : Mengapa peristiwa itu terjadi ? How : Bagaimana terjadinya peristiwa itu ?

c. Struktur Tematik

Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil. Menurut Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini kita gunakan untuk menyebut struktur tematik dari berita. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Perangkat framing dari struktur tematik dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Detail, dalam penulisan berita harus jelas dan terperinci dengan menampilkan data-data yang lengkap. 2. Maksud kalimat, hubungan, elemen maksud kalimat melihat apakah teks itu disampaikan secara ekslpisit ataukah tidak. Umumnya informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi. 3. Nominalisasi antarkalimat, dengan melakukan nominalisasi maka dapat memberi sugesti kepada khalayak adanya generalisasi. 4. Koherensi, kata penghubung yang dipilih untuk menghubungkan proposisi dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda. 5. Bentuk kalimat, struktur kalimat bisa dibuat aktif maupun pasif yang menentukan apakah tokoh-tokoh dalam berita tersebut diekspresikan secara eksplisit atau implisit sehingga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat tersebut. 6. Kata ganti, penggunaan kata ganti untuk menciptakan imajinasi posisi seseorang dalam wacana berita, apakah diposisikan sebagai sendiri atau jamak.

d. Struktur Retoris

Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu pada pembaca. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu cerita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. 1. Leksikon, pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. 2. Grafis, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah dan huruf yang dibuat lebih besar. Termasuk di dalamnya pemakaian grafik, gambar, tabel dan caption. 3. Metafora, penggunaan ungkapan atau kiasan dengan tujuan membentuk citra yang diinginkan wartawan.

2.2. Kerangka Berpikir